© Unsplash.com / NordWood Themes
Saat ini, teknologi layar sentuh sudah menjadi hal yang sangat umum di kalangan masyarakat. Bahkan, smartphone saat ini sudah menggunakan teknologi full touchscreen.
Teknologi ini juga telah mengubah gaya tampilan perangkat komunikasi di dunia. Meskipun begitu, ternyata teknologi ini telah melalui berbagai macam perkembangan yang begitu panjang. Lalu, apa sih cikal bakal adanya teknologi layar sentuh ini?
Nah, kali ini diadona.id akan mengulas tentang sejarah perkembangan teknologi touchscreen hingga bisa seperti saat ini. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya!
Teknologi Touchscreen ini ditemukan oleh E.A Jhonson pada 1965. Pada saat itu, sentuhan pada layar hanya bisa membaca satu sentuhan pada satu waktu saja. Setelah berbagai macam proses dan perkembangan, penemuan ini mulai mendapatkan paten pada 1969 dan digunakan sebagai alat kontrol lalu lintas udara hingga 1993.
Setahun setelah dipatenkannya teknologi layar sentuh, tepatnya pada 1970, inovasi pertama terhadap touchscreen mulai dikembangkan. Dua orang insinyur asal CERN, Swiss, mulai mengerjakan sebuah proyek layar sentuh kapasitif.
Layar sentuh Kapasitif adalah model layar sentuh yang bisa bekerja dengan merespon benda keras yang menekannya. Teknologi ini mulai dimanfaatkan pada tahun 1973.
Perkembangan terus dilakukan terhadap teknologi touchscreen ini. Tidak berhenti sampai teknologi kapasitif saja, Samuel G. Hurts telah menemukan teknologi touchscreen baru pada tahun 1980-an. Teknologi ini bernama Elograph. Teknologi ini kemudian diproduksi secara massal pada tahun 1980-an.
Tidak seperti layar kapasitif dan resistif yang hanya bisa membaca titik kontak tunggal. Teknologi multi-touch bisa membaca lebih dari satu sentuhan. Teknologi ini ditemukan pada 1984 oleh University of Toronto.
Teknologi ini terus dikembangkan hingga mengembangkan tablet layar sentuh. Ternyata, di saat yang bersamaan, Myron Krueger telah mengembangkan sistem optik yang bisa melacak gerakan tangan. Ini yang menjadi tonggak utama inovasi layar sentuh menjadi semakin mudah dan lebih canggih.
Pada tahun 1990-an, ilmuwan komputer Andrew Sears melakukan studi yang menjelaskan bagaimana gerakan single-touch, seperti memutar tombol, menggesekkan untuk mengaktifkan, multi-touch dan menekan untuk memilih.
Seiring berjalannya waktu, sampailah pada era teknologi touchscreen saat ini mudah kita jumpai di smartphone kita. Layar yang lebih reseptif terhadap sentuhan dan gerakan telah menjadi inovasi yang memang difokuskan untuk kualitas perangkat saat ini.