© Unsplash.com / Allie Smith
Aplikasi Video Conference Zoom saat ini memang menjadi aplikasi yang cukup digandrungi banyak orang. Dengan kondisi pandemi Corona saat ini, masyarakat dituntut untuk melakukan aktivitas di dalam rumah.
Salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk tetap bisa berinteraksi dengan kerabat atau teman adalah video conference lewat aplikasi. Nah, aplikasi Zoom ini menjadi tren baru saat melakukan video conference atau video meeting.
Di tengah tren baru itu, ternyata ada ancaman menyeramkan bagi penggunanya. Salah satunya adalah hacker yang bisa melihat video obrolan penggunanya dengan cara meretas akun pengguna.
Istilah hacking di aplikasi Zoom ini terkenal dengan istilah Zoombombing. Orang yang nggak kita kenal atau nggak kita undang untuk mengakses video conference, akan mengakses bahkan menampilkan video di layar percakapan pengguna.
Tentu saja ini sangat tidak aman. Karena bisa saja percakapan kita yang bersifat pribadi bisa dilihat oleh orang lain yang nggak kita kenal. Hacker bisa juga mengirimkan konten yang nggak pantas seperti video porno, kata-kata kotor, ujaran kebencian dan lain-lain.
Dilansir dari liputan6, Pakar Keamanan Siber, Alfons Tanujaya menyebut Zoombombing lebih mengarah pada kelalaian admin atau host video conference Zoom. Ia mengatakan baha sebelum menjadi host Video Conference Zoom, para admin perlu mempelajari dengan baik, apa saja fitur di dalamnya dan bagaimana mengamankan video conferences. Lalu apa aja sih yang harus dilakukan oleh Host?
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para admin atau host agar terhindar dari Zoombombing. Pertama adalah pastikan agar admin ataupun para peserta video conference tidak membagikan link meeting dan passwordnya secara sembarangan. Pastikan juga tidak membagikan link dan password secara terbuka di media sosial atau grup chat.
Kedua, ketika admin akan melakukan hosting video conference, dia harus mengaktifkan Waiting Room atau ruang tunggu. Caranya dengan masuk ke menu Meeting Setting dan memilih opsi Waiting Room. Dengan cara ini, admin atau host bisa menyeleksi siapa saja yang bisa masuk ke video conference.
Ketiga, para peserta yang diseleksi sudah masuk ke video meeting, host atau admin bisa menentukan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan peserta berbagi layar (Share Screen), Chat. atau mengubah nama mereka.
Tindakan ini dilakukan agar para peserta nggak bisa membagikan layar komputer mereka ke panel meeting. Begitu juga dengan chat, jika ada orang yang nggak bertanggung jawab membagikan link phising dan peserta lain mengekliknya, bisa saja informasi pribadi didapatkan dengan mudah oleh si hacker.
Keempat, host atau admin harus mengunci meeting. Siapa pun nggak akan bisa bergabung setelah admin mengunci video meeting meskipun ada yang memiliki link atau password meeting.
Pengaturan ini memang sedikit lebih rumit jika diterapkan. Namun hal ini sangat penting demi keamanan video conference dari gangguan Zoombombing.
Yang terakhir adalah perbarui aplikasi terbaru. Dengan memperbarui aplikasi Zoom ke versi terbaru, maka akan memberikan update atau perbaikan fitur-fitur yang ada seperti update waiting room, izin untuk share screen, izin agar pengguna bisa saling nama dan lain-lain.
Jadi, nggak usah takut diretas jika kamu menerapkan tips-tips ini ya.