© Unsplash.com/Kon Karampelas
TikTok telah menjadi media sosial yang sedang digandrungi saat ini. Hampir semua orang memiliki aplikasi TikTok di smartphone mereka.
Namun, kini banyak negara malah memblokir aplikasi berbasis video tersebut. Maka dari itu, TikTok berniat mendirikan sebuah kantor pusat.
Dikutip dari Phone Arena, TikTok kini sedang dalam tahap awal untuk membangun sebuah kantor pusat. Mereka berniat untuk merubah struktur perusahaan.
Banyak yang mengira kalau langakah TikTok satu ini menandakan kalau perusahaan tersebut bukanlah milik Cina. Mereka ingin berdiri sebagai perusahaan global.
Memang, banyak orang mengira kalau TikTok berdiri karena ada campur tangan pemerintah Cina. Dengan langkah ini, anggapan tersebut akan sirna.
Yang jelas, TikTok tidak akan mendirikan kantor pusatnya di Cina. Kantor pusat tersebut akan didirikan di salah satu tempat yang sudah ada kantor perwakilan perusahaan.
TikTok kini telah memiliki lima kantor besar yang tersebar di seluruh dunia. Masing-masing ada di Los Angeles, New York, London, Dublin, dan Mumbai.
Baru-baru ini, aplikasi tersebut telah diblokir di India. Hal ini dikarenakan bentrokan antara Cina dan India di perbatasan kedua negara.
TikTok juga berhenti aktif di Hong Kong. Bahkan, Amerika Serikat juga mengancam akan memblokir TikTok.
Tidak hanya berniat mendirikan kantor pusat, TikTok juga baru-baru ini melakukan " bersih-bersih" di platform mereka. TikTok telah menghapus 49 juta video pada paruh kedua 2019 yang diklaim telah melanggar pedoman komunitasnya.
Hal ini diungkapkan TikTok pada Kamis lalu. Mereka membeberkan hal ini sebagai bentuk transplantasi perusahaan tersebut.
Siapa nih yang berharap TikTok gak dibanned di Indonesia? Angkat tangan dong.