© 2021 Shutterstock.com
Gejala skizofrenia terjadi pertama kali di masa remaja. Makanya, banyak yang menduga hal ini merupakan bagian dari perilaku remaja.
Penyakit skizofrenia adalah penyakit mental yang berkembang secara perlahan. Di tahap awal, emosi, motivasi, komunikasi dan kemampuan berpikir jernih bisa berubah. Penderitanya menafsirkan realitas secara tidak normal. Secara umum, mereka yang mengidap skizofrenia mengalami beberapa kombinasi halusinasi, delusi, dan pemikiran yang tidak normal. Ditambah juga perilaku yang nggak teratur yang mengganggu fungsi hidup sehari-hari.
Gejala skizofrenia berbeda-beda di setiap penderitanya. Nggak semua penderita mengalami semua gejala. Selain itu, gejala juga bisa datang dan pergi tak selalu muncul setiap waktu.
Lebih lanjut mengenai gejala skizofrenia ini, yuk simak dulu ulasan Diadona dari berbagai sumber berikut ini:
Jadi, gejala skizofrenia dibedakan menjadi dua yakni gejala positif dan gejala negatif. Apa bedanya?
Gejala negatif skizofrenia mengacu pada tidak adanya atau kurangnya kemampuan penderita untuk memiliki fungsi pemikiran, perilaku dan persepsi yang normal. Penderita akan kehilangan minat yang sebelumnya dimiliknya. Apa saja?
Mereka mungkin jadi nggak banyak bicara atau menunjukkan perasaan mereka
Gejala skizofrenia nampak dari cara bicara yang datar dan seolah tanpa emosi. Mereka bahkan mungkin nggak tersenyum atau menunjukkan ekspresi tertentu dalam suatu pembicaraan.
Mereka menarik diri dari pergaulan. Dokter menyebutnya sebagai sikap apatis.
Mereka mungkin berhenti merawat diri, mandi, dan lainnya.
Mereka sudah tak lagi melakukan hal-hal yang mereka senangi. Mereka mungkin sudah nggak tertarik dengan seks dan lainnya.
Pada beberapa orang, gejala skizofrenia muncul secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Tapi untuk sebagian besar, gejala muncul perlahan dengan tanda yang halus dan penurunan fungsi secara bertahap.
Seringnya, orang-orang terdekat mereka merasa ada hal yang aneh pada diri penderita tapi tak tahu apa persisnya.
Di fase awal ini, melansir Help Guide, penderita tampak tampil eksentrik, nggak memiliki motovasi, tanpa emosi dan juga tertutup dengan orang lain. Mereka mengisolasi diri, mulai megabaikan penampilan, mengatakan hal-hal yang aneh dan nampak nggak peduli dengan kehidupan mereka secara umum.
Tanda dan peringatan dini dari penyakit mental ini antara lain:
Sedangkan gejala skizofrenia positif adalah perilaku yang ditunjukkan oleh pengidap yang tidak ada pada orang normal. Gejala ini berupa ide, tindakan, persepsi yang dilebih-lebihkan dan menunjukkan kalau yang bersangkutan nggak bisa membedakan mana realita dan khayalan.
Makna positif ini mengacu pada adanya gejalanya, dan diantaranya adalah:
Mereka mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak dialami oleh orang lain. Menurut Web MD, jenisnya meliputi:
Auditori : Mereka mendengar suara-suara di kepalanya. Kebanyakan, berupa desakan atau perintah untuk melakukan sesuatu. Suara yang mereka dengar bisa saja satu atau lebih dari itu dan berupa bisikan, teriakan, tuntutan dan lainnya.
Visual : Mereka melihat hal-hal yang secara nyata nggak ada. Bahkan bisa saja mereka merasa melihat seseorang yang sudah tiada.
Penciuman : Seerti mencium bau yang wangi atau tidak enak. Dan karena hal ini, bukan nggak mungkin mereka jadi merasa sedang diracuni.
Taktil : Adalah perasaan seperti ada sesuatu yang bergerak di tubuh mereka.
Adalah suatu keyakinan yang nggak berdasarkan kenyataan. Misalnya, mereka bisa aja merasa dicintai seseorang, merasa jadi orang terkenal atau bencara besar akan datang. Ada setidaknya enam macam delusi, antara lain:
Kadang mereka tamapk melakukan gerakan yang ssama secara berulang atau cenderung dia tak bergerak.
Gejala skizofrenia ini terjadi karena mereka nggak bisa mengatur pikiran mereka. Alhasil mereka nggak bsia mengikuti arah obrolan atau kata-kata yang mereka ucapkan cenderung campur aduk dan ngelantur.
Mereka lupa akan melakukan apa atau apa yang sedang mereka lakukan.
Ada banyak jenis perawatan yang bisa diberikan kepada penderita. Namun, mereka bisa merespon pengobatan tersebut secara berbeda.
Gejala skizofrenia jarang membuat seseorang melakukan kekerasan. Justru mereka cenderung lebih mungkin disakiti ketimbang menyakiti lho. Yang ketika akhirnya terjadi suatu insiden, pemberitaan justru menyudutkan si penderita.
Gejala skizofrenia yang udah Diadona sampaikan di artikel ini nggak boleh kamu jadikan rujukan untuk diagnosa diri, karena hal itu hanya boleh dilakukan oleh dokter. Informasi berikut bisa kamu jadikan rujukan awal dalam menghadapi seseorang dengan skizofrenia atau panduan untuk segera melakukan pengobatan.