© 2021 Shutterstock.com/Alrandir
Informasi tentang pencegahan diare harusnya sudah menjadi pengetahuan umum para orang dewasa mengingat penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor dua balita di seluruh dunia. Secara umum, cara yang paling signifikan yaitu dengan konsumsi air minum yang aman dan kebersihan yang memadai.
Secara definisi nih, diare adalah penyakit di mana penderitanya mengeluarkan feses cair sebanyak tiga atau lebih per hari. Ini beda dengan buang air besar yang sering, atau feses 'pucat' pada bayi yang sedang disusui.
Dikutip dari laman WHO, penyakit diare biasanya terjadi karena infeksi bakteri atau parasit pada saluran usus akibat konsumsi makanan atau minuman. Atau bisa juga nih terjadi dari orang ke orang akibat kebersihan yang kurang terjaga.
Meski merupakan penyakit yang berisiko mengancam jiwa, penyakit diare ini bsdia dicegah dan diobati. Cari tahu lebih lanjut mengenai pencegahan diare dengan menyimak artikel Diadona ini yuk!
Beberapa jenis diare terjadi karena kondisi medis lain yang nggak bisa dicegah. Tapi ada banyak pula kasus yang sebenarnya bisa dihindari. Cara paling penting dalam pencegahan diare adalah dengan menghindari kontak dengan agen penyebab penyakit ini.
Secara umum, pencegahan diare bisa dilakukan dengan melakukan tujuh hal berikut. Apa itu?
Misalnya dengan menggunakan air kemasan yang telah melalui tahap keamanan konsumsi. Bila tak ada air kemasan, gunakan air tanah yang sudah direbus terlebih dahulu. Merebus air sampai mendidih bisa membunuh bakteri-bakteri dalam air yang berkontribusi sebagai penyebab penyakit diare ini.
Di beberapa tempat yang memang airnya tercemar, pencegahan diare bahkan dilakukan sampai di tahap menggunakan air kemasan mineral untuk menyikat gigi untuk meminimalkan kontak dengan mikroorganisme penyebab diare.
Sebelum memutuskan untuk makan di suatu tempat, perhatikan dulu kebersihan tempat tersebut. Apa air yang digunakan untuk memasak dan mencuci piring? Jangan sampai deh pedagang tersebut menggunakan air yang terkontaminasi untuk memproses makanannya.
Selain itu epnting juga untuk melihat apakah makanan yang mereka jual dikemas dengan baik, atau dibiarkan di udara terbuka dan lalat terbang menghinggapinya?
Parasit penyebab penyakit diare nggak akan mati dalam suhu dingin, melainkan hanya 'membeku' saja lalu akan kembali hidup begitu berada di suhu normal.
Buah dan sayur memang sehat, tapi pastikan apakah diolah dengan benar? Dalam proses panen hinga sampai di tangan konsumen, bukan nggak mungkin sayur dan buah tersebut membawa parasit. Nah, makanya kudu dikupas kulitnya atau dimasak terlebih dulu sebagai upaya pencegahan diare.
Proses pengolahan makanan bisa membunuh bakteri atau parasit penyebab diare, selama dilakukan dengan benar. Makanan yang belum sepenuhnya matang masih berisiko mengandung bakteri E. coli yang jadi penyebab penyakit diare.
Beberapa makanan yang disajikan tidak terlalu matang biasanya telah mengalami proses pendahuluan. Misalnya, proses blanching yaitu tiep pasteurisasi air dengan suhu kurang dari 100 derajat. Secara organoleptik, sayuran masih sangat terjaga namun parasit telah mati.
Penting juga untuk menjaga makanan yang sudah matang dalam kondisi optimal, misalnya tidak meletakkannay dalamsuhu ruang selama lebih dari emapt jam karena bakteri telah berkembang. Bila ingin menyimpannya dalam waktu lama, tempatkan di penyimpanan dingin atau panas.
Sebagai upaya pencegahan diare, hindari konsumsi daging mentah karena bisa mengandung berbagai organisme yang misalnya cacing, baktyeri salmonella yang umumnya da id telur setengah matang dan juga ayam dan masih banyak lagi.
Dikutip dari Medlife, pencegahan diare pada anak sama pentingnya dengan manajemen kasus. Bila pencegahan dilakukan dengan benar, ini sama halnya dengan menyelamatkan nyawa anak terlebih bila pengobatan tak selalu tersedia. Ditambahkan lagi setidaknya orang tua kudu paham mengenai penyebab diare pada anak
Pencegahan diare pada anak bisa dilakukan dengan:
Diare mudah ditularkan dari jalur feses-oral. Apa artinya? Buanglah feses bati dengan aman karena feses mereka cenderung mengandung patogen yang lebih tinggi dibandingkan feses orang dewasa.
Contohnya nih dengan mencuci tangan setelah mengganti popok, atau mulai mengajarkan mencuci tangan sebelum makan atau tidka boleh menyentuh mulut saat tangan dalam keadaan kotor.
Ini masuk dalam kategori pencegahan diare karena ternyata anak yang disusui mengalami penurunan risiko diare parah.
Nutrisi yang tidak memadai dalam makanan dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap diare.
Satu lagi yang tak kalah penting mengenai pencegahan diare adalah informasi memadai mengenai penyakit ini, mulai dari parasit penyebabnya, faktor lain penyebab diare misalnya intoleransi laktora, alergi makanan atau efek samping obat. Selain itu penting juag buat para orang tua untuk tahu seperti apa gejala diare pada anak dan apa yang harus dilakukan saat anak terserang diare.