© 2024 Shutterstock.com/Shine Nucha
Sebagian besar orang menggunakan kacamata sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan penglihatan, diantaranya rabun jauh, rabun dekat, maupun silinder. Masalah kaburnya penglihatan tersebut bisa karena factor genetis dan factor lainnya. Sayangnya, alih-alih semakin berkurang, kebanyakan nilai minus atau silinder pada mata justru bertambah seiring waktu.
Penambahan angka tersebut biasanya bisa kamu sadari saat kacamata tidak lagi bisa mengakomodir kekurangan penglihatan. Dan kondisi pastinya baru bisa kamu ketahui saat sudah melakukan pemeriksaan dasar atau refraksi mata. Nah, nggak pengen kan kalau hal ini juga terjadi pada kamu?
© 2024 shutterstock.com/9nong
Mata minus atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai myopia (rabun jauh) adalah suatu kondisi di mana objek dari jarak dekat dapat dilihat mata seseorang dengan jelas, sedangkan objek dari jarak jauh tampak buram.
FYI, cara kerja mata normal adalah bagian lensa dan kornea yang membiaskan cahaya supaya jatuh tepat di retina. Nah, untuk kasus mata minus (rabun jauh), ada faktor tertentu nih yang menjadi penyebab ketidakakuratan proses pembiasan tersebut sehingga cahaya malah jatuh di depan retina, bisa jadi karena kornea yang terlalu cembung atau bola mata yang terlalu panjang.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, penyebab dasar mata minus adalah adanya refractive error (kesalahan refraksi) yang disebabkan oleh mata yang terlalu panjang dengan bentuk lebih menyerupai oval daripada bulat serta kelengkungan kornea yang terlalu tajam. Akhirnya, cahaya yang datang ke mata justru jatuh dan berpotongan pada satu titik di depan retina sehingga sinyal yang dikirim ke otak menjadi kabur.
Selain itu, ada juga beberapa faktor penyebab mata minus yang lain, di antaranya:
Ternyata kemungkinan mengidap rabun jauh bagi anak akan lebih tinggi bila salah satu atau kedua orang tuanya juga memiliki kondisi mata minus!
Aktivitas seperti baca buku dan main gadget sambil tiduran atau nonton televisi dari jarak dekat adalah sederet kebiasaan buruk yang akhirnya bisa memicu rabun jauh dan menambah minus pada matamu.
Hari gini siapa sih yang bisa lepas dari gadget atau laptop & komputer? Nah, meski nggak bisa hidup tanpa perangkat elektronik tersebut, usahakan kamu tetap bisa mengontrol diri, ya, sebab penelitian menyebutkan bahwa pemakaian yang terlalu lama dan terlalu dekat (dengan layar) meningkatkan risiko untuk terkena rabun jauh.
Beberapa penelitian mendukung gagasan bahwa kurangnya waktu seseorang untuk beraktivitas atau berada di luar ruangan bisa meningkatkan kemungkinan terkena rabun jauh.
© 2024 shutterstock.com/Mr.Ruler
Perhatikan ciri-ciri mata minus yang umum dialami seseorang sebagai berikut:
Perlu kamu tahu bahwa rabun jauh biasanya berkembang pada usia anak-anak hingga remaja dan menjadi lebih stabil pada usia 20–40 tahun. Maka dari itu, kenali gejala mata minus pada anak seperti di bawah ini:
Untuk memperbaiki penglihatanmu yang buram setelah terdeteksi mata minus saat tes mata, kamu juga bisa lho mengakalinya dengan menggunakan kacamata dan lensa kontak sesuai resep dan rekomendasi dari dokter/ahli mata atau melakukan operasi refraktif seperti pada penjelasan di bawah ini!
RLE merupakan jenis operasi mata untuk mengatasi rabun dekat atau rabun jauh yang sudah terlalu parah. Biasanya, treatment ini dilakukan pada mereka yang menderita katarak. RLE dilakukan dengan menyayat kecil tepian kornea untuk melepas lensa alami mata, kemudian diganti dengan implan lensa silikon atau plastik.
FYI, kombinasi RLE dengan LASIK bisa digunakan sebagai prosedur memperbaiki mata silinder, loh! Tertarik untuk mencoba?
Pasti kamu udah nggak asing dengan jenis operasi mata yang satu ini. Yup, LASIK! Metode tersebut bisa mengurangi pemakaian kacamata dan lensa kontakmu, bahkan bisa membuatmu lepas sepenuhnya dari keduanya, loh! Tapi, efektivitas dan keoptimalan LASIK tetap bergantung pada kondisi mata masing-masing, ya!
Caranya gimana? Biasanya dokter mata menggunakan laser untuk mengikis lapisan epitel dan jaringan stroma pada kornea serta membuat flap (lipatan) di lapisan luar kornea untuk memperbaiki bentuknya sehingga fokus cahaya akan jatuh tepat di retina.
Seiring dengan perkembangan zaman, ada lagi nih metode bedah refraktif generasi ketiga, yaitu SMILE, yang dilakukan dengan mesin canggih yang dapat membentuk lentikula tipis di dasar lapisan dalam kornea, lalu diangkat melalui sayatan kecil sekitar 2-4 mm. Hasil sayatan pengambilan lentikula tersebut menyebabkan perubahan pada bentuk kornea yang akan sembuh secara alami sehingga kelainan mata perlahan akan terkoreksi.
Metode ini dinilai cocok bagi seseorang yang memiliki pekerjaan dan gaya hidup yang aktif karena nggak melibatkan pembuatan flap atau lipatan sehingga kamu nggak perlu takut menghadapi kasus seperti terlepas atau bergesernya flap. Selain itu, durasi operasi SMILE jauh lebih singkat dengan risiko atau efek samping yang minim, loh! Keren banget, ‘kan?
Sekilas, LASEK dengan LASIK memang tampak sama, bedanya adalah laser pada metode ini hanya mengikis bagian epitel kornea saja. Selain itu, flap atau lipatan pada kornea dibuat dengan microkeratome atau alat pemotong khusus, yang kemudian sel-sel epitelnya dikendurkan menggunakan larutan alkohol.
Prosedur ini kemungkinan besar hanya mengambil sedikit bagian dari kornea, makanya orang-orang dengan kornea tipis atau yang bentuknya nggak normal cenderung menggunakan ini untuk mengatasi rabun jauh, rabun dekat, dan mata silindernya.
Nggak seperti LASIK yang melibatkan pembuatan flap atau lipatan, PRK dilakukan dengan mengikis lapisan epitel atau permukaan kornea dan membentuknya kembali menggunakan laser. Nah, prosedur ini biasanya lebih digemari oleh orang-orang dengan kornea yang tipis atau permukaan yang kasar karena lebih sedikit mengganggu jaringan korneanya.
Perlu dicatat nih, Diazens, metode PRK ini tidak direkomendasikan ya bagi pasien yang memiliki penyakit tertentu, misalnya diabetes, glaukoma, katarak, dan sejenisnya
© 2024 shutterstock.com/Shidlovski
Mata minus terjadi saat benda-benda yang berada dalam jarak jauh terlihat buram dalama penglihatan kamu. Namun begitu mendekat, benda tersbeut baru terlihat jelas. Ini karena ketika cahaya memasuki mata yang rabun, cahaya tersebut tidak jatuh tepat pada retina dan membelok, sehingga benda terlihat kabur dalam bayangan.
Biar mata minus kamu nggak semakin parah, ada beberapa cara mengurangi mata minus mana yang layak kamu coba:
Untuk kamu yang berkacamata, coba deh ingat-ingat kapan terakhir kali kamu mengecek kondisi matamu. Apakah minus kamu sudah sesuai dengan kacamata yang kamu gunakan sekarang? Karena ketidak sesuaian tersebut bisa bikin minus kamu makin bertambah, lho!
Idealnya, pemeriksaan ke dokter mata harus kamu lakukan 1-2 kali dalam setahun untuk mengecek kembali mata atau upgrade kacamata, dan sebagai cara mengurangi mata minus.
Sebua penelitian menyebut penggunaan obat topical seperti atropine dan orthokeratology bisa memperlambat laju peningkatan rabun jauh pada anak-anak Beberapa penelitian menunjukkan bahwa atropine jadi cara mengurangi mata minus paling efektif untuk mengendalikan myopia karena selama penggunaannya dapat mengurangi perkembangan minus mata hingga 77 persen.
© 2024 shutterstock.com/Artlooking
Saat kamu di bawah sinar matrahari dan berpotensi terpapr sinar UV, maka gunakan kacamata hitam. Ini memang bukan cara mengurangi mata minus dengan hasil yang instan, tapi kamu perlu menjaga mata dari sinar yang berpotensi pada kerusakan mata lebih lanjut.
The American Optometric Association (AOA) menerbitkan bahwa sebagian besar masalah visual yang umum untuk orang dewasa muda (orang antara usia 19 dan 40) terjadi karena stres atau cedera pada mata. Ini bisa jadi cara mengurangi mata minus dengan pencegahan kerusakan lebih lanjut.
Sayuran berdaun, wortel, dan ikan dapat membantu menjaga kesehatan mata. Diet bergizi dapat membantu meningkatkan penglihatan dan memperlambat penurunan penglihatan yang berkaitan dnegan usia.
© 2024 shutterstock.com/fizkes
Selain operasi dan bantuan kacamata, sebenarnya nggak ada solusi lain yang lebih ampuh sebagai cara mengurangi mata minus. Namun jangan berkecil hati dulu, karena ada banyak yang bsia kamu lakukan untuk meningkatkan kesehatan mata, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan penglihatan kamu. Apa saja?
The American Optometric Association (AOA) merekomendasikan untuk mengambil jeda dari melihat layar computer atau gadget selama 20 detik setiap 20 menit. Kamu bisa berjalan sebentar atau beranjak ke tempat lain. Ini dapat membantu mencegah ketegangan mata digital, yang dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, ketegangan leher, dan penurunan penglihatan.
Fisik yang bugar dapat meningkatkan sirkulasi darah dan aliran oksigen ke mata kamu. Ini juga bsia membantu mengurangi permasalah mata kering, dan secara lbih lanjut bisa sebagai cara mengurangi mata minus.
Merokok memang tidak baik untuk kesehatan, tapi masak iya ada hubungannay dengan kesehatan mata? Ternyata, merokok dapat meningkatkan risiko kerusakan saraf optik, degenerasi makula terkait usia, dan katarak - yang semuanya dapat berdampak negatif pada penglihatan.
Karena mengandung mineral seperti vitamin A dan beta-karoten yang menyehatkan mata, wortel memang baik untuk dikonsumsi. Namun, sebanyak apa pun wortel yang kamu makan, nggak akan pernah bisa mengurangi mata minus atau jenis gangguan penglihatan lain seperti yang dikatakan orang-orang.
Kemungkinan besar wortel hanya bisa membantu melindungi mata dari degenerasi makula terkait usia dan juga katarak, selebihnya ia sama sekali nggak bersifat mengurangi atau bahkan menyembuhkan mata minus.
Lutein dan beta-karoten, dua antioksidan yang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan mata, termasuk meningkatkan kepadatan pigmen di makula dan melindungi retina sehingga risiko terkena penyakit mata degeneratif terkait penuaan semakin rendah, banyak ditemukan dalam wortel.
Tubuhmu secara otomatis akan mengubah kandungan beta-karoten menjadi vitamin A, elemen yang meningkatkan penglihatanmu, terutama pada saat malam hari.
Penulis : Dhewi Bayu, Dias Nailah