© 2020 Shutterstock.com/ Eviart
Obesitas adalah suatu kondisi komplek yang melibatkan banyaknya lemk dalam tubuh. Obesitas ini nggak cuman masalah keindahan aja lho, namun juga suatu masalah medis. Penyebab obesitas selalu dikaitkan dengan banyaknya porsi makan dan kurangnya gerak tubuh.
Nggak sepenuhnya salah sih. Ada banyak alasan kenapa orang mengalami hal ini. Biasanya, obesitas merupakan hasil dari kombinasi faktor bawaan.
Seseorang disebut dengan obesitas kalau indeks masa tubuh (BMI) berada di angka 30,1 atau lebih tinggi. Cara menghitungnya yakni dengan membagi berat badan dalam satuan kg dengan tinggi badan kuadrat, dalam satuan meter.
Kategorinya adalah sebagai berikut:
Contoh: Kalau berat badan kamu 97 kg dan tinggi 178 cm (1.78 m)
= 97/(1.78x 1.78)
= 97 /3.1684
= 30.61
Selain berat dan tinggi badan, obesitas juga diukur dengan jumlah lemak di perut. Ini berkaitan dengan risiko seseorang untuk mudah terkena penyakit. Sudah menghitung? Masuk kategori apa nih berat badanmu? Sudah ideal atau belum?
Nah, biar nggak masuk dalam kategori rentan sakit itu, yuk kenali apa saja penyebab obesitas.
Secara umum, penyebab obesitas adalah ketidaksimbangan aasupan kalori dan pengeluaran energi. Kalau seseorang makan lebih banyak daripada yang dibakar, maka kalori yang tersisa akan disimpan dalam bentuk cadagan lemak.
Maka bisa dibilang nih kalau penyebab obesitas adalah makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. Dari dua poin tersebut akan terurai menjadi beberapa hal, antara lain:
Orang yang nggak banyak bergerak bakalan membakar sedikit energi ketimbang mereka yang aktif bergerak. Selain itu, gaya hidup yang nggak aktif bergerak, misalnya tiduran menonton televisi aau berpain ponsel. Jumlah waktu yang kamu habiskan di depan gadget sangat berpengaruh sebagai penyebab obesitas lho.
Makanan yang diproses biasanya diolah dengan zat aditif yang bikin murah, awet, dan rasa enak. Karena hal tersebut, jadi banyak orang yang ketagihan dan memakannya dalam jumlah yang banyak. Nggak sadar deh kalau hal itu jadi salah satu penyebab obesitas.
Dan ya, makan berlebihan sudah diketahui sebagai penyeba obesitas. Terlebih kalau makanan yang dikonsumi bahan tinggi lemak atau gula atau makanan dengan kepadatan kalori tinggi.
Seseorang bisa saja obesitas kalau salah satu atau dua orang tuanya juga kelebihan berat badan. Mengapa?
Genetika menjadi penyebbab obesitas karena memengaruhi hormon yang terlibat dalam regulasi lemak. Sebagai contoh, salah satu penyebab obesitas adalah kekurangan leptin. Leptin adalah hormon yang diproduksi di sel lemak dan di plasenta. Leptin mengontrol berat badan dengan memberi sinyal pada otak untuk makan lebih sedikit ketika simpanan lemak tubuh terlalu tinggi.
Bila dalam kondisi tertentu tubuh nggak memproduksi leptin atau leptip nggak memberi sinyal pada otak buat makan lebih sedikit, maka kendali ini bakalan hilang. Terjadilah obesitas.
Apakah ada hubungan antara seringnya makan dan penyebab obesitas ini masih jadi hal yang kontroversial. ada banyak penelitian yang menyebut kalua mereka yang obesitas makan lebih jarang ketimbang orang dengan barat badan normal. Dari pengamata, ini terjadi karena mereka yang makan makanan dengan porsi kecil sebanyak empat sampai lima kali sehari punya kadar gula darah yang lebih rendah atau lebih stanil.
Penjelan lain lagi yang mungkin mengenai penyebab obesitas ini adalah, orang yang akan dengan porsi besar menghasilkan lonjakan insulin setelah makan. Insulin sendiri punya mekanisme menyimpan kelebihan energi.
Ada beberapa obat yang berhubungan dengan penambahan berat badan, msialnya antidepresan, antikonvulsan, dan beberapa obat diabetes. Selain itu ada juga obat kontrasepsi yang mengandung hormon tertentu, antihistamin. Bagaimana mekanisme obat tersebut bisa jadi penyebab obesitas tergantung pada jenis obat.
Dan ya, bagi sebagian orang, kondisi emosio bisa menjadi penyebab obesitas. Banyak orang makan berlebihan sebagai respons terhadap emosi seperti kebosanan, kesedihan, stres, atau kemarahan. Meski tentu saja ini nggak terjadi pada senua orang dengan berta badan berlebihan.
Seperti hipotiroidisme , resistensi insulin, sindrom ovarium polikistik , dan sindrom Cushing juga berkontribusi terhadap obesitas. Beberapa penyakit, seperti sindrom Prader-Willi bisa jadi penyebab obesitas.
Ada hubungan antara masalah sosial dan penyebab obesitas. Contohnya nih kurangnya uang untuk membeli makanan sehat atau kurangnya tempat yang aman untuk berjalan atau berolahraga dapat meningkatkan risiko obesitas.
Anak kecil yang chubby mungkin memang lucu, tapi perhatikan juga apa berat badan anak masuk dalam kategori obesitas atau tidak.
Meski begitu nggak semua anak yang punya berat badan berlebih itu obesitas ya. Beberapa di antara mereka punya tulang yang besar dibanding anak seusisa mereka. Trus mereka juga membawa lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan.
Menguti Web MD, penyebab obesitas pada anak muncul dari banyak hal. Yang utama berkisar pada faktor genetika, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat dan kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Hanya sedikit sekali kasus obesitas pada anak yang disebabkan karena masalah hormonal.
Meski genetika masuk sebagai penyebab obesitas, tapi nggak semua lho keluarga yang obesitas memiliki anak yang berat badan berlebih juga. Hal tersebut hanya faktor risiko saja, karena yang terpenting tetaplah pola hidup seperti makanan dan aktivitasnya.
Beberapa makanan disebut menjadi penyebab obesitas. Beberapa yang kamu tahu mungkin seperti nasi yang tinggi karbo. Tapi ada banyak juga yang lainnya lho.
Peran karbohidrat dalam penambahan berat badan masih jelas. Karbohidrat meningkatkan kadar glukosa darah, yang pada gilirannya merangsang pelepasan insulin oleh pankreas, dan insulin meningkatkan pertumbuhan jaringan lemak dan dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa karbohidrat sederhana (gula, fruktosa, makanan penutup, minuman ringan , bir, anggur, dll.) berkontribusi pada penambahan berat badan karena lebih cepat diserap ke dalam aliran darah daripada karbohidrat kompleks (pasta, nasi merah, biji-bijian, sayuran, mentah). buah-buahan, dll.)
Makanan kita banyak banget diberikan penambahan gula untuk memperkaya rasa, atau bahkan mungkin merupakan gula itu sendiri. Tahu sendiri kan ini merupakan penyeba obesitas?
Ini karena gula bakalan mengubah hormon dan biokimia pada tubuh saat dikonsumsi berlebihan. Pada gilirannya, gula berkontribusi sebagai penyebab obesitas.
Sebagian besar gula yang ditambahkan dalam makanan merupakan bentuk fruktosa. Nah, fruktosa yang berlebihan bisa menyebabkn resistensi insulin dan peningkatan kadar insulin. Bahayanya, fruktosa nggak bikin tubuh merasa kenyang layaknya glukosa.
Sudah menguringi makanan penyebab obesitas tapi masih minum soda? Yah, percuma dong. Soda biasanya dibuat dari sirup jagung yang dimodifikasi dan punya kandungan kalori tinggi. Kandungan gizinyajuga nol!
Dikutip dari Nature, garam memang nggak mengandung kalori yang jadi penyebab obesitas tapi merangsang nafsu makan lho. Asupan garam yang tinggi akan mengaktifkan jalur alosa reduktase - fruktokinasi endogen dan mengembangan resistensi leptin.
Nah, sudah tahu kan apa saja yang jadi penyebab obesitas ini. Mana diantara faktor tersebut yang berat banget untuk kamu tinggalkan?