© 2021 Shutterstock.com/MIA Studio
Pencegahan malaria masih menjadi pekerjaan rumah yang penting mengingat tren kasus penyakit yang meningkat di beberapa lokasi. Pada sebagian penderita yang terkena, gejala yang muncul masih bisa diatasi. Namun pada penderita lain, risiko kematian mengintai.
Secara global, WHO memperkirakan pada tahun 2019 terjadi 229 juta kasus klinis malaria dengan 409 ribu diantaranya meninggal. Kebanyakan, ini menimpa anak-anak di Afrika. Sementara di Indonesia sendiri, jumlah kasus penyakit malaria menduduki peringkat kedua dari 10 jenis penyakit yang dilaporkan di Dinas Kesehatan Jayapuran, Papua.
Meski kasus malaria menduduki peringkat yang tinggi di Papua, bukan berarti boleh diabaikan di lokasi lainnya. Pencegahan malaria melalui langkah mencegah gigitan nyamuk bisa juga merupakan langkah pencegahan penyakit lain seperti chikungunya dan demam berdarah.
Penyakit malaria terjadi akibat gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung parasit malaria mikroskopis di dalam tubuhnya, akibat menggigit seseorang yang terkena malaria. Parasita tersebut yang masuk ke dalam hati manusia bakalan menginfeksi sel darah merah dan memunculkan gejala.
Pencegahan malaria meliputi langkah-langkah pencegahan gigitan nyamuk dan menjaga kebersihan untuk menghilangkan tempat hidup nyamuk penyebab malaria.
Pencegahan gigitan nyamuk bisa meliputi:
Pemberian lubang angin di bagian rumah emang solusi bagus unteuk menambah sirkulasi udara. Sayangnya, loibang tersbeut adalah jalan keluar masuk nyamuk penyebab malaria.
Maka sebagai langkah pencegah malaria, tambahkan pemasangan jaring-jaring nyamuk biar mereka nggak nylonog gitu aja. Jaring ini punya ukuran filtrasi yang cukup kecil untuk memblokde nyamuk, tapi masih cukup memungkinkan fungsi saluran udara.
Nyamuk penyebab malaria suka berkembang biak di genangan air. Maka, salah satu cara pencegahan malaria yang harus rutin dilakukan adalah kosongkan airnya dan bersihkan paling enggak seminggu sekali. Bila memungkinkan, hilangkan tempat-tempat yang tergenang bila hujan datang.
Nyamuk suka bersembunyi di tempat-tempat yang gelap dan tersembunyi. Nah, merapikan rumah juga jadi salah sat cara pencegahan malaria lho.
Ini adalah langkah pencegahan malaria yang paling sederhana. Ada banyak ragam obat nyamuk di pasaran, sesuaikan dengan kebutuhan dan yang membuat keluarga di rumah nyaman.
Pencegahan malaria dna DBD ini kerap digalakkan instansi terkait. Agar hasilnya maksimal, cara melakukan fogging harus dilakukan sesuai dengan aturan yang tepat.
AC nggak cuman bikin ruangan jadi adem, tapi bsia juga jadi cara pencegahan malaria karena nyamuk nggak aktif saat suhu AC ada di bawah 20 derajat celcius.
Ini penting banget biar nggak digigit nyamuk, kecuali nyamuknya bisa tembus sampai ke baju sih.
Kalau cara pencegahan malaria di atas ternyata nggak maksimal, kamu harus melindungi diri dengan menggunakan lotion anti nyamuk yang banyak dijual di pasaran.
Vaksin pencegahan DBD dilisensikan di beberapa negara untuk warga mereka yang mungkin berisiko terkena penyakit DBD. Bagaimana dengan vaksin malaria? Setelah penelitian selama 30 tahun, WHO akhirnya meluncurkan vaksin malaria yangdi Malawi, Afrika, untuk anak yang berada di usia kurang dari 2 tahun. Peluncuran juga akan dilakukan di Ghana dan Kenya mengingat tiga tempatr tersebut menyumbang kasus terbanyak untuk penyakit malaria.
Ada juga beberapa obat yang diresepkan kepada pelancong yang akan tinggal di daerah tropis, dan ini hanya dilakukan di negara tertentu sebagai suatu protokol kesehatan.
Di Indonesia sendiri banyak tersedia abate yang bisa diaplikasikan di tempat di mana air menggenang dan nyamuk bsia hidup, misalnya bak mandi, tempat persediaan air dan lainnya. abate mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan.
Cara kerjanya, bubuk abate bakalan membunuh larva nyamuk dan mencegahnya berkembang menjadi nyamuk dewasa yang mungkin menjadi perantara penyakit, mulai dari malaria, demam berdarah dan lainnya.
Melansir Alo Dokter, sebenarnya ada beberapa obat-obatan yang diresepkan untuk pencegahan malaria, yakni:
Adalah obat pencegah malaria yang paling baru dan disebut efektif melawan P. falciparum. Atovaquone/proguanil . Obat ini cocok digunakan bagi mereka yang akan melancong dalam waktu dekat ke tempat dengan tingkat transmisi tinggi. Sayangnya, ini nggak boleh dikonsumsi oleh merak yang sedang hamil, menyusui atau gangguan ginjal.
Obat pencegahan malaria ini efektif digunakan mulai 1-2 hari sebelum bepergian hingga 4 minggu setelah pulang dari daerah endemik malaria. Tapi obat ini bisa mempengaruhi pertumbuhan tulang, sehingga nggak dianjurkan untuk anak berumur kurang dari 8 tahun.
Nah, untuk ibu hamil di trimester dua dan tiga, serta bayi berusia di atas 3 bulan, pencegahan malaria dengan obat bisa dilakukan dengan pemberian mefokluin.
Obat ini biasnay digunakan untuk anak-anak dan ibu hyamil. Sayangnya, penggunaannya sudha jarang dilakukan karena P. falciparum yang sudah kebal terhadap obat ini.
Tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, dan diminum 1-2 hari sebelum bepergian hingga 7 hari setelah pulang.
Menentukan obat mana yang paling sesuai untuk pencegahan malarianharus dilakukan oleh dokter ya!
Pencegahan malaria seharusnya menjadi tindakan yang tak boleh dilewatkan mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan penyakit ini. Bila didapat gejala seperti malaria, segera lakukan pemeriksaan. Semakin cepat dan tepat ditangani, risiko fatal akibat penyakit ini bisa dihindari.
