15 Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita, Jangan Anggap Remeh ya!

Reporter : Arif Mashudi
Jumat, 24 September 2021 16:00
15 Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita, Jangan Anggap Remeh ya!
Jangan biarkan sampai parah ya. Karena, jika terlanjur parah akan menimbulkan banyak masalah lainnya.

Penyakit pada sistem reproduksi wanita adalah hal yang tidak boleh dianggap sebelah mata. Karena, jika terlanjur parah akan menimbulkan banyak masalah lainnya. Oleh sebab itu mari kita ketahui beberapa macam-macamnya.

Secara umum, organ reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian, yakni nagian luar dan bagian dalam. Melansir Cleveland Clinic, organ reproduksi bagian luar terdiri dari labia majora, labia minora, kelenjar bartholin, dan klitoris. Sementara itu, organ reproduksi bagian dalam yaitu vagina, ovarium, tuba falopi, rahim, dan leher rahim atau serviks.

Nah, bagian-bagian tersebutlah yang akan menjadi sasaran penyakit pada sistem reproduksi wanita. Oleh sebab itu, mulai sekarang, yuk ketahui gejala dan juga penyebabnya suapya tidak ada hal buruk yang terjadi di kemudian hari.

Diadona.id telah merangkum penyakit pada sistem reproduksi wanita ini dari berbagai sumber. Jadi, yuk simak uraian sederhananya di bawah ini. Check this out.

1 dari 8 halaman

1. Endometriosis

Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Jenis penyakit pada sistem reproduksi wanita berupa Endometriosis ini adalah kelainan yang mempengaruhi rahim. Melansir Halodoc, kondisi ini terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim (jaringan endometrium) tumbuh di tempat lain di luar rahim seperti, di ovarium, daerah panggul, usus, dan lainnya.

Gejala yang timbul dari kondisi ini adalah menstruasi yang menyakitkan, nyeri saat berhubungan intim, infertilitas dan lain-lain. Pencegahan yang dilakukan bisa dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, olahraga teratur, hindari stres, dan juga memilah apa saja yang dikonsumsi sehari-hari.

2. Fibroid Rahim atau Miom

Fibroid rahim merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita berupa tumor non-kanker. Kondisi ini paling umum terjadi pada wanita usia subur. Jadi, Fibroid terbuat dari sel-sel otot dan jaringan lain yang tumbuh di dalam dan di sekitar dinding rahim, atau rahim.

Dan sayangnya, penyebab penyakit pada sistem reproduski fibroid ini masih belum diketahui. Faktor risiko yang mungkin yaitu karena gangguan hormonal, dan faktor genetik atau keturunan. Fibroid ini biasanya bisa dideteksi oleh dokter saat melakukan pemeriksaan USG.

2 dari 8 halaman

3. Rahim turun atau Prolaps Uteri

Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini terjadi ketika otot-otot dasar panggul dan ligamen meregang dan melemah, yang akhirnya nggak lagi bisa memberikan dukungan yang cukup untuk rahim. Akibatnya, rahim masuk ke dalam atau menjulur ke luar vagina.

Kedengerannya sih cukup seram? Tapi penyakit pada sistem reproduksi ini biasanya ringan dan nggak memerlukan perawatan.

4. Intertitial Cystitis

Kemudian, ada jenis penyakit pada sistem reproduksi wanita yang bernama Intertitial Cystitis. Ini adalah penyakit yang menyebabkan tekanan kandung kemih, nyeri di kandung kemih dan juga kadang nyeri di panggul.

Jadi, kandung kemih adalah organ berongga dan berotot untuk menyimpan urin. Saat sudah penuh, maka bakalan memberikan sinyal ke otak untuk waktunya pipis. Dengan adanya penyakit pada sistem reproduksi wanita ini, maka sinyal tersebut bakal tercampur aduk. Akibatnya, penderita bakalan merasa sudah waktunya pipis, namun ternyata volume yang dikeluakan lebih sedikit.

Penyakit pada sistem reproduksi ini berakibat pada menurunnya kualitas hidup.

3 dari 8 halaman

5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini adalah kelainan hormon yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Gejalanya berupa masa menstruasi yang panjang atau juga bisa kelebihan hormon pria. Juga, ovarium bisa mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan dan kemudian gagal melepaskan telur secara teratur.

PCOS atau Sindrom Ovarium Polikistik ini erat kaitannya dengan hormon. Untuk mencegahnya, biasanya dokter akan menyarankan untuk menerapkan gaya hidup yang sehat dan aktif bergerak sehingga kesehatan sistem reproduksi lebih terjaga.

6. Radang Panggul

Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini merupakan infeksi yang terjadi saat bakteri yang ditularkan secara seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba atau ovarium.

Radang panggul sering nggak menimbulkan tanda atau gejala. Akibatnya, banyak penderita yang nggak menyadari kondisi tersebut dan nggak mendapatkan perawatan. Penyakit pada sistem reproduksi ini mungkin baru terdeteksi saat penderita mengalami kesulitan hamil atau saat sudah mengalami nyeri panggul kronis.

4 dari 8 halaman

7. Kanker Ovarium

Jenis penyakit pada sistem reproduksi wanita yang selanjutnya adalah kanker ovarium. Sampai saat ini, penyebab terjadinya kanker ovarium belum diketahui dengan pasti. Namun, kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia (lansia) dan wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium.

8. Kanker Serviks

Selanjutnya ada penyakit pada sistem reproduksi wanita berupa kanker serviks. Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Kondisi atau penyakit ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan seseorang loh.

Tapi, penyakit pada sistem reproduksi wanita ini tentu saja bisa dicegah. Caranya, yakni dengan rutin melakukan pap smear terutama bagi yang sudah aktif berhubungan seksual dan melakukan vaksinasi HPV.

5 dari 8 halaman

9. Kista Ovarium

Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang selanjutnya adala kista ovarium atau biasa disebut kista indung telur. Jadi, ini adalah kelenjar abnormal yang terbentuk dalam ovarium yang berisikan cairan atau material semi-padat lain. Kelenjar abnormal ini umum terjadi dan tergolong tidak mengkhawatirkan, kecuali kelenjar terus bertumbuh besar.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah menekan organ sekelilingnya dan menyebabkan nyeri pada perut. Pada dasarnya, kista akan menghilang dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan khusus. Namun bila sudah parah, bisa diatasi dengan melakukan prosedur pengangkatan kista.

10. Displasia Serviks

Melansir Halodoc, jenis penyakit pada sistem reproduksi perempuan berupa Displasia Serviks ini menyebar melalui hubungan seks dan disebabkan oleh human papillomavirus. Gangguan ini tidak menimbulkan gejala apa pun dan hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan pap smear.

Jadi, ini adalah kondisi di mana terdapat pertumbuhan sel abnormal di dalam dan di sekitar serviks. Meskipun demikian ini bukan berarti kanker. Namun, kalau kondisi ini ridak segera ditangani akan atau mungkin bisa menjadi kanker.

6 dari 8 halaman

11. Vaginitis

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang selanjutnya adalah Vaginitis. Ini adalah kondisi di mana vagina terinfeksi oleh beberapa jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan parasit. Penyakit ini lebih spesifiknya disebabkan oleh jamur Candida Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit pada sistem reproduksi perempuan yang satu ini adalah nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.

12. Condiloma Accuminata

Lalu, ada penyakit pada sistem reproduksi wanita yang berupa Condiloma Accuminata. Ini juga merupakan penyakit yang diakibatkan oleh human papillomavirus atau HPV.

Umumnya, kondisi ini akan menyebabkan kutil yang mana ini cukup harus diwaspadai. Pasalnya, jika tidak segera diobati bisa berkembang menjadi kanker pada organ lainnya seperti di bagian rahim.

7 dari 8 halaman

13. Gangguan Menstruasi

Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan menstruasi juga merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita yang cukupsering terjadi. Untuk penyebabnya hampir selalu disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Namun, kondisi ini juga bisa berkaitan dengan dengan pembekuan, kanker, kista ovarium, fibroid rahim, genetika, dan penyakit menular seksual.

Beberapa gejala yang disebabkan oleh penyakit pada sistem reproduksi wanita ini adalah sindrom pramenstruasi, gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), tidak adanya menstruasi atau amenore dan lain-lain.

14. Gonorrhea & Chlamydia

Gonorrhea dan Chlamydia ini adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang berjenis infeksi menular seksual. dia jenis penyakit ini bisa saja menyebabkan radang panggul. Bahkan, dalam jangka panjang, masalah infeksi menular seksual juga bisa memicu infertilitas.

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit pada sistem reproduksi wanita ini adalah dengan melakukan seks aman memakai alat kontrasepsi. Kemudian, tidak gonta-ganti pasangan untuk memastikan tidak ada risiko penularan infeksi menular seksual dari orang lain.

8 dari 8 halaman

15. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang terakhir adalah HIV. HIV pada wanita diperoleh dari kontak langsung saat berhubungan seksual dengan lawan jenis. Selain itu, berbagi jarum dengan orang yang terinfeksi juga merupakan media penularan dari penyakit ini.

Yup, jadi itulah beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang harus kamu ketahui dan diwaspadai. Tingkatkan gaya hidup sehat dan juga makan-makanan yang sehat pula untuk kebaikan tubuh di masa mendatang agar tidak menemui penyakit-penyakit tersebut hehehe.

Beri Komentar