16 Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita dan Pria serta Cara Mencegahnya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Selasa, 31 Maret 2020 12:56
16 Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita dan Pria serta Cara Mencegahnya
Efek dari penyakit pada sistem reproduksi bisa berupa gejala ringan yang nggak mengganggu, namun juga bisa berakibat pada infertilitas dan hubungan antar suami istri.

Sistem reproduksi pada manusia merupakan sekumpulan organ internal dan ekternal yang saling bekerja sama untuk menghasilkan keturunan.

Karena perannya yang penting dalam kelangsungan hidup, banyak ilmuwan berpendapat kalau sistem reproduksi ini merupakan yang terpenting di seluruh tubuh.

Dan gimana kalau sistem tersebut terserang penyakit? Apa aja penyakitnya dan gimana cara mencegahnya?

1 dari 4 halaman

Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

ilustrasi hubungan intim

Pada pria, sistem reproduksinya terdiri dari dua bagian yaitu testis dan penis. Sedangkan pada wanita, organ reproduksinya yaitu klitoris, labia minira, labia majora dan kelenjar Bartholin. Organ-organ internal utama dari sistem reproduksi wanita termasuk vagina dan rahim - yang bertindak sebagai wadah untuk semen - dan ovarium, yang menghasilkan ovum.

Banyak bagian dari sistem reproduksi pria dan wanita yang dipengarhui oleh kanker. Di luar itu, juga banyak penyakit lain yang berhubungan dengan sistem tersebut.

Ada beberapa penyakit yang bsia menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan, sementara ada juga yang hanya menyebabkan gejala ringan, bahkan tanpa gejala sama sekali.

2 dari 4 halaman

Penyakit pada Sistem Reproduksi dan Cara Pencegahannya

Illustrasi Organ Reproduksi

Cara pencegahan penyakit pada sistem reproduksi ini tergantung pada penyebab penyakitnya. '

Misalnya, kanker serviks bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV, karena disebabkan oleh Human Papillomavirus. Tes deteksi dini bisa dilakukan dengan menggunakan pap smear.

Penyakit pada sistem reproduksi endometriosis dapat dicegah dengan menurunkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh.

Pada laki-laki, cara terbaikt untuk mecegah penyait pada sistem reproduksi diantaranya:

Melakukan Skrining

Kalau kamu aktif melakukan hubunganseksual, maka penting untuk menjalani skrining secara teratur untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Pastikan juga untuk menggunakan kondom untuk mengurangi risiko penyakit pada sistem reproduksi.

Menjaga Kebersihan

Cara mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yaitu dengan menjaga kebersihan alat kelamin secara teratur. Ini penting untuk mencegah penumpukan kotoran dan kuman.

Gaya Hidup Sehat

Diet dan olahraga yang tepat untuk menjaga kesehatan reproduksi, mengonsumsi makanan bergizi yang kaya nutrisi, rendah lemak, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur akan membantu memastikan bahwa sistem reproduksi berfungsi pada efisiensi puncak.

Berhenti Merokok

Sebagian besar dokter akan setuju bahwa merokok dapat menjadi faktor utama penyebab disfungsi seksual pada pria.

3 dari 4 halaman

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Wanita

Ilustrasi Kanker Serviks

Ada banyak penyakit pada sistem reproduksi wanita, namun yang paling umum diantaranya:

Endometriosisi

Penyakit pada sisitem reproduksi wanita ini mempengaruhi rahim wanita. Ini terjadi ketika jenis jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain. Di mana? Bisa di ovarium, di belakang rahim, atau di daerah panggul.

Beberapa wanita nggak mengalami gejala penyakit pada sistem reproduksi ini, dan bisa aja mereka tahu saat memeriksakan kondisi mereka yang nggak kunjung hamil.

Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa meyebabkan rasa sakit, infertilitas, atau mentruasi yang berat.

Gejala penyakit pada sistem reproduksi ini yaitu

Menstruasi yang Menyakitkan. Penderita biasanya mengalami nyeri panggil dan kram sebelum hingga setelah menstruasi. Biasanya penderita juga bakalan mengalami sakit punggung di bagian bawah dan perut.

Nyeri saat Berhubungan Intim. Nyeri selama atau setelah berhubungan seksual bisa jadi merupakan tanda dan gejala dari penyakit pada sistem reproduksi ini.

Nyeri saat Buang Air Besar dan Buang Air Kecil. Kemungkinan gejala penyakit pada sistem reproduksi ini muncul selama mentruasi

Pendarahan Berlebihan. Penderita mungkin mengalmai masa menstruasi yang berat atau pendarahan di antara mentruasi.

Infertilitas. Kadang-kadang, penyakit pada sistem reproduksi endometriosis ini pertama kali didiagnosis pada mereka saat mengobati masalah kessburan.

Fibroid Rahim atau Miom

Fibroid rahim merupakan penyakit pada sistem reproduksi berupa tumor non-kanker yang paling umum pada wanita usia subur. Fibroid terbuat dari sel-sel otot dan jaringan lain yang tumbuh di dalam dan di sekitar dinding rahim, atau rahim.

Dan sayangnya, penyebab penyakit pada sistem reproduski fibroid ini masih nggak diketahui. Faktor risiko yang mungkin yaitu karena egangguan hormonal, dan faktor genetik atau keturunan.

Rahim turun atau Polaps Uteri

Penyakit pada sistem reproduksi ini terjadi ketika otot-otot dasar panggul dan ligamen meregang dan melemah, yang akhirnya nggak lagi bisa memberikan dukungan yang cukup untuk rahim. Akibatnya, rahim masuk ke dalam atau menjulur ke luar vagina.

Kedengerannya serem kan? Tapi penyakit pada sistem reproduksi ini biasanya ringan dan nggak memerlukan perawatan.

Intertitial Cystitis

Merupakan penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan tekanan kandung kemih, nyeri di kandung kemih dan juga kadang nyeri di panggul.

Kandung kemih kan adalah organ berongga dan berotot untuk menyimpan urin. Saat sudah penuh, maka bakalan memberikan sinyal ke otak untuk waktunya pipis.

Dengan keberadaan penyakit pada sistem reproduksi ini, maka sinyal bakalan tercampur aduk. penderita bakalan merasa sudah waktunya pipis, namun ternyata volume yang dikeluakan lebih sedikit.

Penyakit pada sistem reproduksi ini berakibat pada menurunnya kualitas hidup.

Sindrom Ovarium Polikistik

Penyakit pada sistem reproduksi ini adalah kelainan hormon yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Gejalanya berupa amasa menstruasi yang panjang atau juga bisa kelebihan hormon pria. Ovarium bisa mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan dan kemudian gagal melepaskan telur secara teratur.

Radang Panggul

Penyakit pada sistem reproduksi ini merupakan infeksi yang terjadi saat bakteri yang ditularkan secara seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba atau ovarium.

Radang panggul sering nggak menimbulkan tanda atau gejala. Akibatnya, banyak penderita yang nggak menyadari kondisi tersebut dan nggak mendapatkan perawatan. Penyakit pada sistem reproduksi ini mungkin baru terdeteksi saat penderita mengalami kesulitan hamil atau saat sudah mengalami nyeri panggul kronis.

Kanker

Kanker yang menjadi penyakit pada sistem reproduksi wanita disebut juga dengan kanker ginekologis. Jenisnya ada beberapa, yaitu kanker rahim kanker serviks, kanker ovarium, kanker vagina dan juga kanker vulva.

4 dari 4 halaman

Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

Ilustrasi Tidur dengan Pasangan

Pada pria, sistem reproduksi juga ada di dalam dan di luar tubuh. Dan terdapat beberapa penyakit yang bisa menyerangnya, diantaranya

Epididimitis

Adalah penyakit pada sistem reproduksi berupa peradangan pada tabung melingkar di bagain belakang testis. Ini paling sering disebabkan karena infeksi bakteri, termasuk bakteri pada infeksi menular seksual.

Gejala yang mungkin di penyakit pada sistem reproduksi ini yaitu

  • Skrotum yang bengkak, merah atau hangat
  • Nyeri testis, biasanya di satu sisi, yang biasanya muncul secara bertahap
  • Sakit saat buang air kecil
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau daerah panggul
  • Darah dalam air mani
  • Demam, meskipun in jarang terjadi

Gangguan Prostat

Dan ternyata sekitar 25 persen dari pria yang berumur lebih dari 55 tahun punya penyakit pada sistem reproduksi berupa gangguan pada prostat. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen saat memasuki umur 70 tahun. Dan tahap awal pada penyakit pada sistem reproduksi ini bisa aja tanpa gejala.

Gangguan pada prostat bisa meliputi peradangan prostat, pembesaran prostat dan kanker prostat.

Hipogonadisme

Ini merupakan penyakit pada sistem reproduksi di mana tubuh nggak menghasilkan cukup hormon yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan maskulin selama masa pubertas (testosteron).

Kondisi ini muncul bersama dengan kelahiran, atau bisa juga muncul berkembang di kemudian hari, sebagai akibat dari cereda atau infeksi.

Akibat dari penyakit pada sistem reproduksi ini tergantung pada kemunculannya. Misalnya, saat kehamilan, bisa mengakibatkan bayi laki-laki lahir dengan alat kelamin wanita, alat kelamin yang nggak jelas, serta alat kelamin pria yag tidak berkembang.

Masalah pada Penis

Ada beberapa gangguan yang bisa mempengaruhi penis dan termasuk pada penyakit pada sistem reproduksi pria. Apa aja?

Priapisme

Di mana terjadi ereksi yang persisten, kaku dan sakit banget serta bsia berlangsung beberapa jam hinga beberapa hari. Ereksi priapismus ini nggak berhubungan dengan aktivitas seksual dan nggak berkurang karena orgasme.

Peyronie

Merupakan penyakit pada sistem reproduksi di mana terdapat plak yang terbentuk di penis. Plak ini ada di sisi atas atau di sis bawah penis. Apa akibatnya?

ereksi yang menyakitkan
Pemendekan penisBerkurangnya fleksibilitas
Penis membungkuk dan melengkung saat ereksi

Balannitis

Yakni peradangan pada elenjar atau kepala penis, Gejala balanitis meliputi:

  • Kemerahan.
  • Pembengkakan.
  • Gatal.
  • Ruam.
  • Rasa sakit.

Penyakit pada sistem reproduksi balannitis ini paling sering terjadi pada pria dan anak laki-laki yang belum disunat (memiliki operasi kulup dihapus), dan yang memiliki kebersihan yang buruk.

Gangguan Ejakulasi atau Disfungsi Ereksi

Masalah ini bisa berupa
Ejakulasi Dini, yaitu ejakulasi yang terjadi sebelum atau terlalu cepat sebelum penetrasi

Ejakulasi yang dihambat atau ditunda, yaitu membutuhkan waktu yang sangat lama.

Ejakulasi retrograde, yakni ejakulasi dipaksa kembali ke kandung kemih.

Penyebab pasti ejakulasi dini (PE) tidak diketahui. Sementara dalam banyak kasus PE disebabkan oleh kegelisahan kinerja saat berhubungan seks, faktor-faktor lain mungkin:

  • Stres .
  • Depresi sementara.
  • Sejarah represi seksual.
  • Kepercayaan diri yang rendah.
  • Kurang komunikasi atau konflik yang tidak terselesaikan dengan pasangan.

Orchitis

Yakni bentuk penyakit pada sistem rproduksi berupa peradangan pada satu atau kedua testis. Penyebabnya karena adanya bakteri atau virus, serta penyebab lain yang nggak diketahui.

Gejala yang mungkin terjadi yaitu

  • Pembengkakan pada satu atau kedua testis
  • Nyeri mulai dari yang ringan sampai parah
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Perasaan nggak enak badan

Penyakit pada sistem reproduksi Orkitis menyebabkan rasa sakit dan dapat mempengaruhi kesuburan. Obat dapat mengobati penyebab orkitis bakteri dan dapat meringankan beberapa tanda dan gejala orkitis virus. Tetapi perlu waktu beberapa minggu sampai nyeri skrotum menghilang.

Wow, banyak juga yah penyakit dalam sistem reproduksi tersebut. Jaga kesehatan terus biar nggak terganggu di kemudian hari ya!

Beri Komentar