© Scholastic
Penting banget untuk mengetahui penyebab BAB berdarah pada si kecil nih, moms! Kalau hal itu terjadi sama diri sendiri aja sudah mengkhawatirkan, gimana kalau sama bayi ya?
Buang Air Besar (BAB) berdarah merupakan keadaan di mana ada darah pada feses. Tandanya ada pendarahan di saluran pencernaan. Meski nggak sakit, bisa mengakibatkan kondisi medis yang serius.
Penyebab BAB berdarah bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan jenisnya, yaitu hematochezia dan melana. Hematochezia merupakan pendarahan pada saluran pencernaan terutama di usus besar.
Pada hematochezia darah yang keluar bersama feses berwarna merah karena pendarahan terjadi di area yang tidak jauh dari dubur. Biasanya disertai diare, demam, sakit perut, perubahan frekuensi pada BAB dan penurunan berat badan.
Selain darah keluar bersama feses, biasanya darah juga akan menetes dari anus. Berikut penyebab BAB berdarah hematochezia yang perlu diwaspadai.
1. Radang Usus, dimana usus mengalami peradangan yang juga bisa merujuk pada dua gangguan saluran pencernaan, yaitu penyakit crohn dan kolitis ulseratif.
2. Polip, kondisi pertumbuhan jaringan abnormal yang bertangkai dan berukuran kecil, kurang dari 1,5 cm.
3. Divertikulitis adalah terbentuknya peradangan pada divertikula atau kantong kecil yang tidak normal di saluran pencernaan.
4. Wasir atau hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah di daerah anus yang berisiko menimbulkan pendarahan.
5. Fisura ani adalah luka terbuka pada saluran anus atau dubur.
6. Ada tumor jinak yang tumbuh di usus besar dan rektum dan bisa menyebabkan pendarahan.
7. Kanker kolon, yaitu kanker yang tumbuh di kolon atau usus besar.
Sedangkan melana merupakan pendarahan pada saluran pencernaan bagian atas yang feses akan berwarna gelap seperti aspal. Warna gelap feses diakibatkan bercampurnya darah dengan asam lambung, enzim atau bakteri di usus besar.
Tekstur fesesnya lunak dan lengket. Bahkan biasanya melena disertai dengan muntah darah, tubuh terasa lelah, pusing sampai pingsan. Berikut ini penyebabnya:
1. Terjadi tukak lambung, yaitu luka yang terbentuk di permukaan dalam dinding. Bisa terjadi karena asam lambung yang meningkat, stres, faktor genetik, bakteri helicobacter pylori dan sedang dalam masa pengobatan jangka panjang dengan dosis tinggi.
2. Gastritis yang merupakan terjadi peradangan pada lapisan pelindung lambung.
3. Pecah varises esofagus, yaitu pembuluh darah vena di area esofagus (kerongkongan).
4. Sindrom Mallory-Weiss, merupakan kondisi yang ditandai adanya robekan pada jaringan di arean kerongkongan, yaitu berbatasan dengan lambung.
5. Kanker lambung adalah konsisi yang ditandai dengan bertumbuhnya sel kanker pada dinding lambung. Hal ini bisa jadi kemungkinan terakhir penyebab BAB berdarah.
Itu tadi penyebab BAB berdarah secara umum, moms. Ada perbedaan penyebab jika terjadi pada sang buah hati. Bisa jadi bukan tanda bahaya.
Mengalami alergi susu bisa saja jadi penyebab BAB berdarah. Sebab ada beberapa bayi yang memiliki alergi tehadap susu, seperti susu formula, susu soya bahkan ASI. Hal ini bisa menyebabkan peradangan pada saluran cerna si bayi.
Darah pada feses bayi juga bisa disebabkan ruam pada popok. Hal ini terjadi karena lulit yang mengalami ruam popok mungkin luka dan lecet.
Perlu diperhartikan asupan makanannya nih, moms! Bisa saja karena sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan, jadi nggak semua makanan atau minuman bisa dicerna dengan sempurna.
Feses bayi berwarna merah bisa juga dari warna makanan yang dikonsumsi seperti buah naga, tomat atau lainnya. Periksa dulu ya, warna merah itu darah atau bukan.
Bayi juga bisa mengalami sembelit dan fisura ani yang biasanya terjadi karena baru mulai mengonsumsi susu formulau atau MPASI (Makanan Pengganti ASI). Sembelit membuat bayi mengejan saat BAB. Tekanan yang terlalu keras ini bisa merobek area anus yang dikenal dengan fisura ani dan jadi penyebab BAB berdarah pada bayi.
Penyebab BAB berdarah pada bayi karena infeksi usus adalah kemungkinan terakhir yang bisa terjadi. Infeksi virus, bakteri maupun parasit bisa memicu peradangan usus. Biasanya disertai diare, BAB berlensir dan berbusa, demam dan si bayi jadi rewel.
Cara mengatasinya yang pertama adalah pastikan bercak merah pada feses bukan bagian dari makanan si bayi. Kemudian tingkatkan asupan MPASI dengan tekstur yang sesuai tahapan usianya. Jika bayi BAB disertai diare dan lendir segera periksakan ke dokter karena tandanya ia mengalami peradangan atau infeksi di saluran pencernaan.
Penyebab BAB berdarah pada bayi karena infeksi usus adalah kemungkinan terakhir yang bisa terjadi. Infeksi virus, bakteri maupun parasit bisa memicu peradangan usus. Biasanya disertai diare, BAB berlensir dan berbusa, demam dan si bayi jadi rewel.
Cara mengatasinya yang pertama adalah pastikan bercak merah pada feses bukan bagian dari makanan si bayi. Kemudian tingkatkan asupan MPASI dengan tekstur yang sesuai tahapan usianya.
Jika bayi BAB disertai diare dan lendir segera periksakan ke dokter karena tandanya ia mengalami peradangan atau infeksi di saluran pencernaan.
Hampir sama dengan bayi, penyebab BAB berdarah pada anak juga bisa disebabkan sembelit, infeksi bakteri, seperti Salmonella, E.coli dan Shigellosis. Penyebab BAB berdarah lainnya sama seperti orang dewasa, seperti peradangan usus. Ada juga penyebab lainnya yaitu:
Jika anak memiliki riwayat mengalami diare atau sembelit maka bisa berisiko mengalami anal asbes dan fistula. Anal asbes iasanya terjadi pada rongga anus yang infeksi karena bakteri dan bernanah.
Sedangkan fistula terjadi jika asbes tidak kunjung sembuh dan nanah di rongga anus pecah. Sehingga menimbulkan rasa sakit dan nyeri pada anus.
Biasanya polip usus juvenile yang sering terjadi pada anak juga bisa jadi penyebab BAB berdarah. DImana polip akan tumbuh dan berkembang di usus besar sebelum usia 1o tahun. Biasanya disertai sakit pada bagian perut.
Penyebab BAB berdarah lainnya pada anak adalah diare dan mucus, yaitu lendir keluar dari anus. Dua hal ini disebabkan oleh virus yang mengganggu sistem pencernaan anak.
Buat mengantisipasinya bisa dengan cara memberi asupan serat yang cukup, menjaga kebersihan lingkungan sekitar anak dan menggunakan salep resep dokter.
Itu tadi penyebab BAB berdarah secara umum, pada bayi dan anak yang perlu kita ketahui untuk lebih waspada ya, moms! Jangan panik, pastikan dulu bercak darah pada feses si buah hati.