© 2020 Https://rawpixel.com
ASI memberikan nutrisi optimal untuk bayi. Ini memiliki jumlah nutrisi yang tepat, mudah dicerna dan tersedia. Namun, tingkat menyusui adalah serendah 30% pada beberapa kelompok wanita.
Sementara beberapa wanita tidak dapat menyusui, yang lain memilih untuk tidak menyusui. Namun penelitian menunjukkan menyusui memiliki manfaat kesehatan utama, baik untuk ibu dan bayinya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah manfaat ASI yang sangat mengesankan.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa minuman atau makanan tambahan lainnya. Sudah tahukah kamu manfaat ASI eksklusif tersebut? Berikut adalah manfaat ASI eksklusif yang mengesankan.
1. Mengurangi risiko infeksi telinga tengah
Manfaat ASI yang pertama dapat mengurangi risiko infeksi telinga tengah. 3 bulan atau lebih pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko hingga 50%, sementara menyusui setelah 3 bulan pertama dapat mengurangi risiko sebesar 23%.
2. Memperkecil risiko pilek dan infeksi
Manfaat ASI selanjutnya juga bisa untuk memperkecil risiko pilek dan infeksi. Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan memiliki risiko hingga 63% lebih rendah terkena pilek dan infeksi telinga atau tenggorokan yang serius.
3. Infeksi saluran pernapasan
Menyusui eksklusif selama lebih dari 4 bulan mengurangi risiko rawat inap untuk infeksi ini hingga 72%. Maka dari itu, manfaat ASI kali ini adalah untuk mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
4. Infeksi usus
Menyusui dikaitkan dengan penurunan 64% dalam infeksi usus, terlihat hingga 2 bulan setelah menyusui berhenti. Memberi makan bayi prematur ASI dikaitkan dengan penurunan sekitar 60% dalam insiden necrotizing enterocolitis. Manfaat ASI ini bisa untuk bayi yang disusui akan mengurangi risiko kira-kira 30% lebih kecil untuk terserang penyakit radang usus pada masa kanak-kanak.
5. Sindrom kematian bayi mendadak
Manfaat ASI dikaitkan dengan penurunan risiko kematian 50% setelah 1 bulan, dan risiko penurunan 36% pada tahun pertama.
6. Penyakit alergi
Manfaat ASI eksklusif selama minimal 3-4 bulan dikaitkan dengan 27-42% pengurangan risiko asma, dermatitis atopik dan eksim.
7. Penyakit seliaka
Bayi yang disusui pada saat paparan gluten pertama memiliki risiko 52% lebih rendah terkena penyakit seliaka.
8. Diabetes
Menyusui selama minimal 3 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 1 hingga 30% dan diabetes tipe 2 hingga 40%.
9. Leukemia pada anak-anak
Manfaat ASI selama 6 bulan atau lebih dikaitkan dengan penurunan 15-20% dalam risiko leukemia pada anak. Selain mengurangi risiko banyak infeksi, menyusui juga telah terbukti secara signifikan mengurangi keparahan sebuah penyakit. Lebih lanjut, efek perlindungan dari menyusui tampaknya bertahan sepanjang masa kanak-kanak dan bahkan dewasa.
Manfaat ASI ini tentu berdampak juga pada bayi yang mengonsumsinya. Dengan kandungan ASI yang baik tentu akan menimbulkan manfaat bagi sang bayi. Berikut adalah manfaat ASI bagi bayi.
1. ASI memberikan nutrisi Ideal untuk bayi
Sebagian besar otoritas kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama minimal 6 bulan. Menyusui lanjutan kemudian direkomendasikan untuk setidaknya satu tahun, karena makanan pendamping ASI mulai dapat disertakan setelah itu. ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupan, dalam proporsi yang tepat. Komposisinya bahkan berubah sesuai dengan perubahan kebutuhan bayi, terutama selama bulan pertama kehidupan.
Selama hari-hari pertama setelah kelahiran, payudara menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. ASI pada kelahiran pertama amat tinggi protein, rendah gula dan sarat dengan senyawa bermanfaat. Kolostrum adalah susu pertama yang ideal dan membantu saluran pencernaan bayi yang belum sempurna berkembang. Setelah beberapa hari pertama, payudara mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan perut bayi.
2. ASI mengandung antibodi penting
Manfaat ASI bagi pertumbuhan bayi adalah kandungan antibodi yang penting untuk ketahanan tubuh. ASI sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Nutrisi ini khususnya berlaku untuk kolostrum, fase ASI pertama.
Kolostrum menyediakan jumlah imunoglobulin A (IgA) yang tinggi, serta beberapa antibodi lainnya. Ketika ibu terpapar virus atau bakteri, tubuh sang ibu mulai memproduksi antibodi. Antibodi ini kemudian disekresikan ke dalam ASI dan diberikan kepada bayi selama menyusui.
IgA melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi. Untuk alasan ini, ibu menyusui dengan flu sebenarnya dapat memberi bayi mereka antibodi yang membantu mereka melawan patogen yang menyebabkan penyakit.
Meskipun demikian, jika si Ibu sakit, Ibu harus selalu menerapkan kebersihan yang ketat. Cuci tangan sesering mungkin dan cobalah untuk tidak menginfeksi bayi. Susu formula tidak memberikan perlindungan antibodi untuk bayi. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
3. Menyusui dapat membuat anak lebih cerdas
Beberapa penelitian menunjukkan mungkin ada perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dan susu formula. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan dan kontak mata yang berhubungan dengan menyusui. Studi menunjukkan bahwa bayi yang memperoleh manfaat ASI memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah dengan perilaku dan pembelajaran seiring bertambahnya usia mereka.
Menyusui telah dikaitkan dengan skor IQ yang lebih tinggi di masa kanak-kanak berikutnya dalam beberapa penelitian. Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah perkembangan. Penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa menyusui memiliki efek positif yang signifikan terhadap perkembangan otak jangka panjang mereka.
Tidak hanya pada sang bayi, manfaat ASI juga bermanfaat untuk Ibu yang menyusui. Berikut adalah manfaat ASI bagi ibu.
1. Menurunkan risiko kanker
Beberapa studi telah menunjukan bahwa menyusui melindungi ibu dari penyakit kanker tertentu. Dalam sebuah studi, risiko terkena kanker payudara menurun sebanyak 4% pada ibu yang menyusui selama setahun. Sebuah ulasan juga menunjukkan penurunan risiko kanker endometrial sebanyak 11% pada ibu menyusui. Analisis lain juga mengaitkan penurunan resiko kanker ovarium karena menyusui.
2. Menurunkan risiko diabetes tipe 2
Menyusui selama enam bulan dapat menghilangkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2 pada ibu. Bahkan menyusui kurang dari enam bulan memiliki manfaat yang sama tetapi dampaknya lebih kecil.
3. Menurunkan risiko penyakit jantung
Dalam sebuah studi pada perempuan menopause menunjukkan bahwa semakin lama perempuan menyusui maka semakin rendah tingkat terkena penyakit jantung.
5. Mengurangi pendarahan pada uterus
Dokter Flanagan menjelaskan bahwa setelah melahirkan, uterus si ibu akan seperti kantung besar. Pembuluh darah yang tempar plasenta terpasang harus menutup. Menyusui akan mempercepat proses penyembuhan tersebut.
American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan bahwa ibu akan mengeluarkan hormon oksitosin saat memberikan ASI Hormon tersebut membantu uterus untuk berkontraksi. Kontraksi tersebut akan membantu uterus untuk kembali ke bentuk semula sebelum melahirkan.
6. Menghilangkan lemak perut
Eleanor mengatakan bahwa sebagian perempuan merasa frustasi setelah melahirkan karena kenaikan berat badan. Namun, apabila menyusui maka ibu akan memiliki lemak perut lebih sedikit dibandingkan yang tidak menyusui.
7. Menyusui membantu kontrak rahim
Menyusui meningkatkan produksi oksitosin, hormon yang menyebabkan kontraksi di dalam rahim. Ini mengurangi kehilangan darah setelah melahirkan dan membantu rahim kembali ke ukuran sebelumnya yang lebih kecil.
Bagi ibu dan bayi tentu juga merasakan manfaat ASI tersebut. Seperti memperkuat ikatan antara ibu dan bayi. Selanjutnya adalah manfaat ASI bagi ibu dan bayi yag harus kamu ketahui.
1. Perkuat ikatan
Menyusui membantu ibu dan anak untuk membangun ikatan emosional. Menyusui memberikan waktu untuk ibu mendekatkan diri dan memiliki waktu dengan anak.
2. Membakar kalori
Produksi ASI membutuhkan energi lebih. Para ahli memperkirakan jumlah kalori yang terbakar karena menyusui mulai dari 300 hingga 500 kkal per hari bagi ibu yang menuyusui.
3. Berat badan sehat
Manfaat ASI yang mengesankan lainnya adalah pencegah obesitas pada anak. Menyusui meningkatkan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas di masa kecil. Studi menunjukkan bahwa tingkat obesitas 15-30% lebih rendah pada bayi yang disusui ASI, dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Durasi juga penting, karena setiap bulan menyusui mengurangi risiko anak dari obesitas di masa depan sebesar 4%. Ini mungkin karena perkembangan bakteri usus yang berbeda. Bayi yang diberi ASI memiliki jumlah bakteri usus bermanfaat yang lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.
Bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistem mereka daripada bayi yang diberi susu formula. Leptin adalah hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Bayi yang disusui juga mengatur sendiri asupan ASI-nya. Mereka akan makan lebih baik dan cukup, yang membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.
4. Meningkatkan imunitas
Waktu menyusui yang lebih lama dapat membantu ibu untuk meningkatkan sistem imunitasnya. Peningkatan imunitas ini akan menghindarkan ibu terkena penyakit.
Setelah mengetahui manfaat ASI tersebut, apakah Ibu semakin semangat untuk memberi yang terbaik untuk si kecil dan Ibu sendiri?