©Sam Ogden/Science Picture Library
Diantaranya penyakit lain, kanker memang yang paling ditakuti. Nggak cuman ganas dengan kemungkinan harapan hidup yang nggak menentu, penyembuhannya perlu proses panjang yang melelahkan.
Mengetahui gejala kanker bisa sangat membantu untuk deteksi dini, sehingga pengobatan lebih cepat dilakukan dan angka harapan hidup jadi lebih besar.
Diantara berbagai jenis kanker, kali ini Diadona bakalan bahas gejala kanker serviks, payudara, otak dan usus, mengingat kanker payudara dan serviks masuk dalam jajaran penyakit mematikan bagi perempuan, dan kanker otak serta usus yang punya penderita cukup banyak.
Karena sekali lagi, nggak apa-apa deh dibilang alay gara-gara baru sakit dikit udah langsung parno, karena dengan kita tahu lebih dini maka pengobatan yang dilakukan jadi lebih mudah.
Tahu nggak sih kalau penyakit kanker serviks ini menempati urutan keempat penyakit kanker yang diderita wanita. Diperkirakan terdapat 570 ribu kasus baru di tahun 2018 lalu, mewakili 6.6 persen dari keseluruhan jenis kanker wanita. Dan 90 persen angka kematian disumbang dari negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sebenarnya tingkat kematian penyakit kanker ini bisa lho ditekan melalui pendekatan kompehensif yang mencangkup pencegahan, diagnosis dini, penyaringan yang efektif, juga program perawatan yang mumpuni.
Itulah kenapa tahu tentang gejala kanker serviks ini penting banget.
Sayangnya, gejala kanker serviks ini nggak selalu jelas, atau mahal mungkin nggak menunjukkan gejala kanker apapun sampai udah mencapai stadium lanjut. Itulah kenapa kita harus selalu aware dengan sedikti aja perubahan pada tubuh kita, dan juga memahami pentingnya untuk melakukan pencegahan dan skrining kesehatan secara rutin dan menyeluruh.
Gejala kanker serviks yang umum diantaranya:
Pada kebanyakan kasus, gejala kanker serviks yang pertama selalu ditandai dengan pendarahan yang abnormal pada vagina.
Pendarahan sebagai gejala kanker serviks tersebut termasuk diantaranya terjadi pada,
Untuk meningkatkan kewaspadaan, nggak ada salahnya untuk melakukan kunjungan ke dokter kalau kamu mendapati pendarahan tersebut.
Dikutip dari laman Alodokter.com, normalnya, keputihan akan berwarna jernih, nggak berbau dan dalam jumlah yang normal. Tapi keputihan yang merujuk pada gejala kanker serviks ditandai dengan keputihan yang berwarna merah muda hingga kecoklatan, mengandung darah dan disertai dengan bau yang nggak sedap.
Hal tersebut sangat mungkin menjadi gejala kanker serviks karena berarti sedang terjadi masalah atau gangguan pada sistem reproduksi.
Gejala kanker serviks bisa juga ditandai dengan nyeri panggul yang luar biasa. Selain itu biasanya disertai dengan adanya rasa sakit yang muncul pada perut bagian bawah pusar. Rasa sakit ini sebagai gejala kanker serviks, biasanya akan muncul terus menerus atau bisa juga hilang dan timbul
Rasa nyeri pasca berhubungan seksual, bisa jadi merupakan gejala kanker serviks. Munculnya rasa nyeri tersebut biasanya akan diikuti dnegan pendarahan setelah berhubungan seksual.
Gejala kanker serviks berupa nyeri saat buang air kecil ini, seperti memang jarang terjadi. Namun harus diwaspadai bila dibarengi dengan gejala kanker serviks yang lain. Mengapa kok bisa ke kandung kemih?
Karena rasa nyeri tersebut bisa banget muncul akibat pertumbuhan sel kanker yang menekan kandung kemih dan saluran kemih.
Nggak cuman lima gejala kanker serviks di atas, hal lain yang bisa kamu jadikan alasan untuk segera melakukan pemeriksaan yakni ketika salah satu gejala juga dibarengi dengan merasa kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan secara tiba-tiba, rasa lelah yang tidak diketahui, nyeri punggung, nyeri kaki hingga adanya pembengkakan pada kaki.
Dari Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menyebut, kasus kanker yang paling banyak terjadi id Indonesia adalah kanker payudara. Jumlahnya sekitar 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker.
Sedangkan data dari Kementrian Kesehatan menyatakan angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Dengan rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.
Angka yang cukup besar, kan?
Dalam kebanyakan kasus, sayangnya nggak ada gejala kanker payudara yang bisa dijadikan peringatan dini. Kanker payudara mungkin nggak menghasilkan gejala kanker di awal, maka sering tak terdeteksi oleh mereka yang nggak rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Memang ada beberapa gejala kanker payudara yang terdeteksi sangat dini, namun itu bukan cuman karena penderita melakukan SADANIS, melainkan juga screening lanjutan berupa skrining mamografi.
Berikut gejala kanker payudara secara umum yang bsia kamu jadikan patokan untuk pemeriksaan ke dokter:
Gejala kanker payudara bisa berupa adanya perubahan dan peradangan pada sel-sel kulit yang dapat menyebabkan perubahan tekstur. Contoh perubahan tekstur sebagai gejala kanker payudara ini meliputi:
kulit bersisik di sekitar puting dan areola, seolah-olah kulit terbakar sinar matahari atau sangat kering
penebalan kulit di setiap bagian payudara
Perubahan tekstur dari gejala kanker payudara ini juga dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi kulit jinak, termasuk dermatitis dan eksim.
Namun, kondisi tersebut juga bisa terjadi pada tumor payudara jinak dan nggak melulu menjadi gejala kanker payudara.
Keluarnya cairan dari puting susu dapat menjadi salah satu gejala kanker payudara. Cairan bisa berupa encer atau kental dan warnanya bervariasi dari bening hingga susu hingga kuning, hijau, atau merah.
Memang sih, keluarnya cairan ini umum terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Tapi sangat disarankan untuk datang ke dokter saat adanya cairan puting yang lainnya.
Adanya lesung di kulit payudara bisa menjadi gejala kanker payudara jenis radang, yakni jenis yang paling agresif. Sel-sel kanker dapat menyebabkan penumpukan cairan getah bening di payudara yang menyebabkan pembengkakan serta kulit berlesung pipit atau berlubang.
Kelenjar getah bening adalah kumpulan kecil, bundar dari jaringan sistem kekebalan yang menyaring cairan dan menangkap sel-sel yang berpotensi berbahaya. Diantaranya bakteri, virus, dan sel kanker.
Saat sel kanker melewati payudara, maka sel ini akan berjalan ke daerah kelenjar getah bening yang berada pada ketiak yang berdekatan dengan payudara tersebut. Selanjutnya, akan ada pembengkakan di area ini.
Selain itu, ciri-ciri kanker payudara juga bisa berupa pembengkakan di sekitar tulang selangka. Benjolan biasanya kecil, keras, bengkak dan mungkin lunak saat disentuh.
Ciri-ciri kanker payudara dapat dilihat dari adanya nyari pada payudara atau puting. Ini karena adanyaperubahan sel-sel kulit yang menyebabkan perasaan sakit, nyeri tekan, dan ketidaknyamanan pada payudara.
Meskipun ciri-ciri kanker payudara tidak selalu diiringi dnegan rasa sakit, penting untuk tidak mengabaikan tanda atau gejala yang mungkin disebabkan oleh kanker payudara.
Kanker payudara dapat meyebabkan perubahan sel di belakang puting. Akibatnya, puting akan terlihat seperti masuk ke dalam.
Memang perubahan puting nggak selalu dikaitkan dengan kanker payudara, karena bisa juga dikarenakan faktor mestruasi dan ovulasi. Tapi seseorang harus mengunjungi dokter ketika terjadi perubahan pada payudara
Warna kemerahan pada bagian kulit payudara bisa menjadi salah satu gejala kanker payudara.
Kanker payudara dapat menyebabkan seluruh payudara atau area payudara membengkak. Mungkin tidak ada benjolan yang berbeda setelah pembengkakan ini, tetapi ukuran payudara mungkin berbeda dari payudara lainnya.
Sesuai dengan namanya, kanker otak merujuk pada pertumbuhan sel-sel kanker yang terjadi pada bagian otak seseorang. Sel kanker ini tumbuh dan membentuk massa jaringan kanker yang mengganggu fungsi otak seperti kontrol otot, sensasi, ingatan, dan fungsi tubuh lainnya.
Lalu apa bedanya dengan tumor? Begini, tumor yang tumbuh dari sel-sel kanker disebut dengan tumor ganas, sedangkan massa yang terbentuk dari sel-sel non kanker ini disebut dengan tumor jinak.
Kanker otak bisa saja muncul dari pertumbuhan sel kanker di dalam otak itu sendiri, atau dari persebaran anggota tubuh yang lain. Saat sel kanker tersebut tumbuh di dalam otak, disebut dengan sel kanker otak primer.
Gejala kanker otak diantaranya
Gejala kanker otak ini muncul karena kanker menekan saraf dan pembuluh darah sensitif. Ini dapat menyebabkan sakit kepala baru, atau perubahan pola sakit kepala lama penderitanya. Misalnya,
Kanker pada otak dapat mendorong sel-sel saraf di otak. Ini dapat mengganggu sinyal listrik dan menyebabkan gejala kanker berupa kejang. Kejang kadang-kadang merupakan gejala kanker otak di awal, tetapi itu bisa terjadi pada tahap apa pun.
Kok kayak penyakit mental begini? Iya, gejala kanker otak ini muncul karena keberadaan tumor bakalan mengganggu fungsi otak. Contoh perubahan yang mungkin terjadi, diantaranya:
Gejala tumor otak yang ini bisa muncul disebabkan karena keberadaan tumor di bagian lobus frontal atau temporal. Tumor di lobus frontal dan parietal juga bakalan memepengaruhi pertimbangan dan pengambilan keputusan. Gejala tumor otak yang kemudian menyertainya, diantaranya:
Susah konsentrasi dan mudah terganggu
Sering bingung dengan hal-hal yang sederhana
Nggak bsia melakukan banyak tugas dan mengalami kesulitan untuk merencanakan apapun
Kelelahan pada gejala kanker otak ini bukan cuman lelah yang sesekali datang. Tapi beginilah kira-kira tanda-tandanya:
Dan ya, kelelahan juga bsia jadi gejala tumor otak, tapi bisa juga karena efek samping perawatan kanker.
Kanker usus menempati posisi ketiga dalam urutan pertumbuhan kanker di Indonesia. Penyebabnya? Pola makan yang nggak sehat.
Karena jumlah kasusnya termasuk tinggi, nggak ada salahnya yuk kita kenali tentang gejala kanker usus yang terjadi.
Dikutip dari laman mayoclinic, tanda dan gejala kanker usus besar meliputi
Ada yang aneh dalam kebiasaan buang air besar, misalnya diare atau sembelit, atau mungkin juga perubahan dalam konsistensi feses. Ini bisa karena gejala kanker usus, atau bisa juga karen apenyakit yang lain.
Ada beberapa kemungkinan mengapa terjadi pendarahan di bagian bawah atau darah dalam pergerakan usus, nggak melulu tentang gejala kanker usus sih. Darah berwarna merah ini bisa berasal dari pembuluh darah yang membengkak (wasir). Sedangkan darah yang berwarna hitam pekat kemungkinan berasal dari usus mauupun perut.
Kalau kamu merasa punya gejala kanker usus atau penyakit lain dari keberadaan darah tersebut, kamu harus memberitahu dokter tentang detail yang kamu alami, ya!
Kayak misalnya ada kram, gas, atau nyeri
Perasaan kalau usus nggak bisa kosong sepenuhnya walaupun habis pup.
Gejala kanker usus berupa kelelahan dapat muncul karena kondisi tersebut menyebakan kurangnya zat besi di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan sel darah merah atau yang disebut denga anemia. Makanya, gejala kanker usus juga akan menyebabkan penderita terlihat pucat.
Gejala kanker usus yang ini mungkin lebih jarang terjadi dibanding dengan yang lainnya. Tapi nggak ada salahnya buat tetap waspada dan
Sayangnya, gejala kanker usus kadang ngga muncul di tahap awal. Saat mulai muncul biasanya pun ada kemungkinan yang berviariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker usus besar tersebut.
Penderita mungkin akan mengalami nyeri, rasa sakit atau benjolan di daerah perut sebagai gejala kanker usus. Dan ini harus segera diperiksakan kalau gejala
Baca juga : 6 Gejala Kanker Usus Besar dan Usus Halus di Stadium Awal