3 Cara Mengukur Intensitas Olahraga, Kira-kira Berlebihan atau Tidak ya?

The Talk Test

Cara pertama yang bisa digunakan untuk mengukur intensitas olahraga adalah the talk test. Cara ini termasuk yang paling simple atau mudah dalam menentukan seberapa tinggi intensitas yang kamu lakukan.

• Kamu dianggap melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas sedang kalau kamu masih bisa berbicara, tapi tidak bisa menyanyi saat sedang berolahraga.
• Sementara, kalau kamu hanya bisa mengucapkan sepatah dua patah kata saat berolahraga, maka kamu dianggap sudah melakukan kegiatan olahraga yang cukup memuaskan.
• Tapi, kalau kamu tidak bisa berbicara sama sekali saat sedang melakukan aktivitas olahraga, kamu mungkin melakukan olahraga di luar kemampuan.
• Sedangkan, kamu terhitung tidak melakukan olahraga sebagaimana mestinya kalau masih bisa menyanyi saat berolahraga.

Target Heart Rate

Cara kedua disebut dengan target heart rate. Sebelum menggunakan metode ini, kamu harus mengukur detak jantung maksimum yang bisa dicapai saat melakukan aktivitas fisik.

Menghitung detak jantung bukan hal yang susah. Kamu bisa melakukannya dengan cara mengurangi angka 220 dengan usiamu saat ini. Misalnya, kamu berusia 30 tahun. Maka, kurangi 220 dengan 30, sehingga menghasilkan 190. Angka yang kamu dapatkan nanti adalah angka maksimum rata-rata dari kecepatan detak jantung tiap menit saat berolahraga.

Setelah mengetahui berapa detak jantung maksimum, kamu bisa mengukur target angka dari intensitas detak jantungmu saat olahraga. Artinya, target angka ini menunjukkan kamu sudah berolahraga dengan intensitas yang cukup baik, tapi tidak juga terlalu keras.

Berdasarkan The American Heart Association, umumnya angka yang direkomendasikan sebagai target detak jantung saat olahraga adalah sebagai berikut:

• olahraga dengan intensitas sedang adalah 50-70 persen dari detak jantung maksimum
• olahraga dengan intensitas yang cukup baik adalah 70-80 persen dari detak jantung maksimum

Exertion Rating Scale

Cara terakhir adalah exertion rating scale. Metode ini menunjukkan intensitas dalam berolahraga melalui tanda-tanda yang muncul dari dalam tubuh.

Misalnya, kalau intensitas olahraga yang kamu lakukan masih tergolong sedang, tubuh akan menunjukkan tanda seperti deru napas menjadi lebih cepat tapi masih bisa bernapas dengan cukup baik.

Sementara, kalau kamu sudah melakukan olahraga dengan intensitas yang cukup baik, deru napas lebih cepat hingga kamu sudah mulai kesulitan berbicara. Keringat sudah mulai bercucuran meski baru olahraga beberapa menit saja.

Kalau kamu berolahraga secara berlebihan atau sudah di luar batas kemampuan, tubuh akan menunjukkan gejala seperti kehabisan napas. Lalu, kamu sudah merasa kesakitan dan tidak bisa berolahraga hingga waktu yang lama atau setidaknya sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

Gimana, sekarang sudah paham kan? Semoga informasi ini bermanfaat ya!