© Shutterstock
Memasuki usia 40 tahun, seseorang cenderung lebih bijaksana dalam berpikir dan bertindak dan lebih sadar diri. Dari segi fisik, kemungkinan ada beberapa perubahan fisik. Apalagi, di usia 40 metabolisme tubuh menurun, sehingga membuat sebagian orang lebih sulit menurunkan berat badannya saat angka di timbangan naik.
Tapi, menurunkan berat badan di usia 40 bukan hal mustahil. Ahli gizi dan penulis buku nutrisi terlaris New York Times, Cynthia Sass, MPH, RD, mengungkap empat tips terbaik menurunkan berat badan di usia 40 ke atas. Langsung simak yuk!
Karbohidrat adalah bahan bakar tubuh. Mengurangi atau bahkan menghindari karbohidrat sepenuhnya bisa menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Hal ini bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti sembelit, kelelahan, dan lekas marah.
Pada dasarnya karbohidrat tidak menggemukkan, sehingga tidak perlu menghindarinya.
Mulailah lebih banyak makan sayuran. Sayuran akan meningkatkan rasa kenyang, menambah volume makanan, membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, serta menjadikan pencernaan sehat, yang mana semuanya membantu menurunkan berat badan dan menambah pengelolaan berat badan yang berkelanjutan.
Sayuran bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, bisa dibuat salad, sandwich, memasaknya sebagai sup atau tumisan. Jangan lupa, pasangkan sayuran dengan sumber protein tanpa lemak, lemak baik, dan sebagian kecil karbohidrat sehat, untuk memberi tubuh nutrisi yang baik dan membantu menurunkan berat badan.
Penelitian mengungkap, cokelat hitam jika dikonsumsi sehari-hari dapat membantu mengekang keinginan makanan manis dan asin.
Satu studi menemukan, bahwa makan sekitar satu setengah ons cokelat hitam sehari selama dua minggu mengurangi kadar hormon stres pada peserta penelitian, yang menilai diri mereka sangat stres. Lima kotak cokelat hitam 70% mengandung kurang dari 250 kalori, namun memberikan antioksidan, serat, dan magnesium, mineral yang terkait dengan relaksasi, peningkatan kualitas tidur, dan peningkatan suasana hati.
Banyak orang terjebak dalam pola pikir diet dengan mengonsumsi produk atau makanan diet. Selain tidak menyehatkan, makanan diet malah bisa merusak nafsu makan, memicu peradangan, mengubah bakteri sehat di usus yang terkait dengan manajemen berat badan, dan membebani sistem kekebalan.
Penelitian juga menunjukkan, bahwa beralih dari makanan olahan ke makanan utuh meningkatkan pembakaran kalori. Artinya, makan makanan asli bisa membantu menurunkan berat badan, tanpa memotong asupan kalori.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya!