© Freepik
Viral, baru-baru ini puluhan warga di Banjarmasin dilarikan ke rumah sakit karena mabuk buah kecubung, dua di antaranya meninggal dunia.
Lantas, seberapa bahaya buah kecubung ini? Melansir dari berbagai sumber, puluhan warga Banjarmasin memutuskan untuk mengonsumsi kecubung dan dioplos dengan minuman keras untuk mendapatkan efek melayang atau halusinasi.
Kecubung, tanaman berbunga indah dengan kelopak putih berbentuk terompet, menyimpan bahaya mematikan di balik keindahannya. Buah kecubung, bagian bulat berwarna hijau berduri yang dihasilkan tanaman ini, mengandung alkaloid tropan seperti skopolamin dan atropin yang beracun dan dapat berakibat fatal jika dikonsumsi.
© Freepik
Walau efeknya bikin mabuk, nih. Bukan berarti kamu bisa sembarangan mengonsumsinya untuk kesenangan semata. Sayang sekali, buah kecubung sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika karena efek halusinasinya.
Penyalahgunaan ini dapat menyebabkan kecanduan dan berbagai dampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik. Beberapa dampak yang akan kamu rasakan di antaranya:
1. Halusinasi: Efek paling terkenal dari buah kecubung adalah halusinasi yang vivid dan imersif.
2. Delirium: Pengonsumsi mungkin mengalami kebingungan, disorientasi, dan kehilangan kesadaran realitas.
3. Gangguan Motorik: Tremor, kelumpuhan, dan kesulitan berjalan adalah beberapa efek motorik yang dapat terjadi.
4. Gangguan Jantung: Denyut jantung yang cepat, irama jantung tidak teratur, dan bahkan henti jantung dapat terjadi dalam kasus yang parah.
5. Kematian: Konsumsi buah kecubung dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian akibat henti jantung atau komplikasi pernapasan.
© Freepik
Mengutip dari laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), buah kecubung ini memiliki efek yang lebih berbahaya dari narkotika. Sehingga banyak orang yang menggunakan buah ini sebagai zat adiktif.
Apabila kamu atau orang yang kamu kenal, secara sengaja maupun tidak sengaja mengonsumsi buah mematikan satu ini, berikut adalah beberapa pencegahan yang bisa kamu lakukan:
Hindari Konsumsi: Pencegahan utama adalah dengan tidak mengonsumsi buah kecubung dalam bentuk apapun, baik biji, daun, bunga, maupun akarnya.
Meningkatkan Kesadaran: Edukasi diri dan orang lain tentang bahaya buah kecubung dan efek sampingnya.
Awasi Anak-Anak: Jauhkan anak-anak dari tanaman kecubung dan jelaskan bahayanya.
Laporkan Penyalahgunaan: Laporkan kepada pihak berwenang jika menemukan kasus penyalahgunaan buah kecubung.
Mencari Pertolongan Segera: Segera cari pertolongan medis jika terjadi keracunan buah kecubung.
© Freepik
Kecubung, yang dikenal pula sebagai tanaman datura, umumnya ditemukan di wilayah tropis seperti India dan Himalaya. Di luar habitat aslinya, tanaman ini pun dapat tumbuh liar di tanah kapur subur di berbagai belahan dunia, seperti Amerika Utara, Meksiko, Afrika Utara, Tanzania, Uganda, Kenya, dan Bangladesh.
Buah kecubung memiliki efek yang dapat menghilangkan kesadaran layaknya obat bius. Selain itu, buah ini mengandung zat metil kristalin yang memiliki efek relaksasi dan kehilangan fungsi otak yang membedakan kenyataan dan halusinasi.
Terlebih, zat skopolamin dalam buah kecubung ini dapat membuat efek zombie, dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat merusak daya ingat hingga menyebabkan kematian.
© Freepik
Mengutip dari Britannica, buah kecubung mengandung zat yang dapat membuat efek pengeringan yang mengakibatkan tekanan darah rendah, sakit kepala, hingga detak jantung cepat.
Dalam jangka panjang, efek buah kecubung rupanya tak hanya sekedar meninggalkan bekas halusinasi, namun juga membuat penderitanya bisa kesulitan membedakan hal yang nyata atau sekadar imajinasi.
Penggunaan berulang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, termasuk kehilangan memori, kesulitan belajar, dan masalah psikiatri. Selain itu, penderita juga bisa merasa kecanduan, memacu penggunaan berulang meskipun mengetahui risikonya.
So, tahu kan kenapa kecubung bukan tanaman yang aman untuk dikonsumsi. Bahaya mematikan mengintai di balik keindahannya. Yuk, hindari konsumsi buahnya dan segera cari pertolongan medis jika terjadi keracunan. Edukasi diri dan orang lain untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah tragedi akibat buah kecubung.