©Antonio Lacerda/Efe/Newscom
Sama halnya kayak penyakit demam berdarah dan malaria, penyakit virus zika ini ditularkan terutama oleh nyamuk. Jenisnya, adalah nyamuk Aedes yang menggigit di siang hari.
Gejala virus zika umumnya termasuk ringan. Bahkan mereka yang terinfeksi kadang nggak mengalami gejala sama sekali. Tapi bila penyakit ini menyerang ibu hamil, maka bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan lahir dengan kondisi mikrosefali dan kelainan bawan lainnya, yang dikenal dengan sindrom Zika bawaan.
Dikutip dari laman WHO.int, virus zika adalah jenis flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk. Ini diidentifikasi pertama kali di tahun 1947 pada monyet yang kemudian diidentifikasi di manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Republik Persatuan Tanzania.
Penyakit ini menyebar dan menghasilkan gejala virus zika dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk spesies Aides yang terinfeksi. Seorang wanita hamil bisa menularkan virus zika ke janinnya selama kehamilan atau sekitar waktu kelahiran.
Virus zika ini juga bisa tertular melalui hubungan seksual. Untuk mencegah penularannya, pihak terkait mendorong orang-orang buat nggak bepergian atau tinggal di di lokasi dengan risiko gigitan nyamuk virus zika atau dengan mencegah penularannya melalui kontak seksual.
Gejala virus zika ini umumnya ringan banget, malah kadang tanpa gejala sama sekali. Dikutip dari laman Mayo Clinic, sebanyak 4 dari 5 orang yang terinfeksi nggak menunjukkan adanya gejala virus zika. Masa inkubasi virus diperkirakan antara 3 sampai 14 hari. Saat gejala muncul, ini biasanya terjadi sekitar 2 sampai 7 hari.
Gejala virus zika yang dilaporkan, meliputi:
Tanda dan gejala virus zika yang lain, mungkin diantaranya
Gejala virus zika ini mirip dengan virus lain yang menyebar melalui gigitan nyamuk, kayak demam berdarah dan chikungunya. Namun karena berlangsung dalam bentuk ringan, penderita nggak merasa perlu berobat. Dan karena alasan inilah banyak orang yang nggak sadar kalau dia udah terpapar virus.
Kebanyakan bisa kembali sehat dengan cuman merasakan gejala virus zika sekitar satu minggu aja.
Terdengar ringan aja kan? Tapi ini sama dengan virus Rubella, di mana bahaya saat menimpa ibu yang sedang hamil. Gejala virus zika pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran dan mikrosefali, kondisi otak bawaan yang berpotensi fatal.
Apa itu mikrosefali?
Merupakan suatu kondisi di mana bayi lahir dengan kepala kecil karena otak mereka yang nggak berkembang sepenuhnya di dalam kandungan.
Tingkat keparahannya beragam, namun bisa mematikan kalau otak bayi nggak bisa berkembang dan nggak mampu mengatur fungsi-fungsi vital di dalam tubuh. Beberapa bayi yang meninggal punya virus zika di dalam otak. Virus itu bahkan terdeteksi di dalam plasenta dan air ketuban.
Kalaupun selamat, biasanya bayi akan mengalami masalah disabilitas elektual dan penghambatan perkembangan tubuh.
Virus zika yang menginfeksi janin akan membuat mengidap sindrom Zika bawaan yang meliputi cacat lahir berupa:
Virus zika ini juga bisa menyebabkan gangguan neurologis lainnya seperti sindrom Guilllain-Barre.
Sayangnya, belum ada vaksin untuk melindungi terhadap gejala virus zika. Wanita hamil dilarang untuk bepergian ke daerah yang ada wabah virus Zika. Selain itu kalau seseorang punya pasangan yang tinggal atau bepergian ke daerah di mana virus Zika mewabah, maka tidak direkomendasikan untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan atau menggunakan kondom selama adanya kontak seksual.
Kayak yang udah dibahas di bagian awal artikel Diadona, virus zika ini awalnya ada di Uganda. Dan sekarang, 20 negara di Afrika dan Asia Pasifik menghadapi risiko terpapar virus Zika berdasarkan jumlah pendatang penerbangan dari kawasan Amerika.
Dilansir dari liputan6.com, virus zika di Indonesia ternyata sudah ditemukan sejak 1980-an di Klaten, Jawa Tengah. Hal ini mengacu dari pernyatan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio W. Kusumo.
Namun, berbeda dengan di negara lainnya, kasus virus Zika di Indonesia nggak ditemukan keterkaitan dengan kondisi mikrosefali dan gangguan saraf. Meskipun nggak muncul juga gejala virus zika pada umumnya, Kementrian Kesehatan tetap melakukan antisipasi dengan mengeluarkan Health Alert Card.
Selanjutnya, virus zika juga ditemukan di Jambi antara Desember 2014 sampai April 2015 lalu. Dari 103 sampel dari orang yang pernah berkontak dengan virus melalui gigitan nyamuk, yang diperiksa, satu diantaranya dinyatakan positif terjangkit virus zika. Padahal, orang tersebut nggak berasal atau punya riwayat bepergian ke luar negeri.
Dengan demikian, Indonesia bisa dibilang bukan sebagai tempat merebaknya virus zika.
Mengapa ini bisa terjadi?
Dari penelitian, ditemukan kalau antibodi terbangun karena adanya proteksi silang dengan virus penyebab terjadinya penyakit demam berdarah. Mereka yang kebal dengan virus dengue bakalan kebal juga dengan virus zika ini.
Di tahun 2016 lalu merebak berika kalau nyamuk pembawa virus zika telah ditemukan di Bali. Akibatnya, para turis dari Australia disarankan buat nggak berkunjung dulu ke Bali untuk mencegah penularannya.
Namun ternyata pernyataan ini dibantah oleh Kemenkes. Kala itu, Kepala Biro Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementrian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan kalau Indonesia bukanlah daerah endemis, an juga bukan darah yang tertular virus zika,