© Shutterstock
Gak cuma punya kulit glowing yang bikin iri, orang-orang Korea ternyata dianugerahi beberapa kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh orang-orang dari begara lain. Salah satunya, mereka tidak bau badan.
Keringat selama ini dianggap mengganggu karena bisa memicu bau badan. Tapi, beruntung bagi orang Korea karena mereka tidak memiliki gen yang memicu bau badan.
Kok bisa? Simak penjelasan di bawah yuk!
Perlu diketahui, bahwa manusia punya dua jenis kelenjar keringat. Penyebab bau badan berasal dari sekresi kelenjar apokrin. Bakteri di kulit suka memakan keringat jenis ini yang kemudian menghasilkan bau badan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat kelenjar apokrin yang rendah, jarang mengalami yang namanya bau badan.
Nah, orang Korea ternyata memiliki jumlah kelenjar apokrin yang paling rendah. Makanya kebanyakan dari mereka gak punya bau badan.
Bintik Mongolia berbeda dari tanda lahir pada umumnya. Bintik itu adalah hasil dari perbedaan produksi melanin. Biasanya bintik mongolia ditemukan di tangan atau punggung bayi dan berwarna hitam kebiruan menyerupai memar.
Bintik-bintik itu umumnya hilang sebelum usia 7 tahun. Menurut survei, 97% bayi Korea pasti punya bintik mongolia.
Kerutan Mongolia, atau dikenal dengan lipatan epikanthik, mengacu pada kulit yang menutupi kelopak mata bagian atas. Lipatan kulit inilah yang membuat mata seseorang menjadi sipit. Kerutan ini umum terjadi pada orang Korea dan muncul pada 80% populasi.
Kotoran telinga terdiri dari keringat dan keratin di telinga. Biasanya, orang tanpa bau badan yang kuat mengalami kotoran telinga kering bersisik. Sementara mereka yang memiliki kelenjar keringat apokrin lebih banyak memiliki kotoran telinga yang lengket dan basah.
Itulah kenapa, orang Korea biasa punya kotoran telinga yang bersisik.
Orang Korea punya sesuatu yang dikenal sebagai Asian Flush saat mereka minum minuman beralkohol.
Tanda-tanda Asian Flush adalah wajah memerah, detak jantung cepat, sakit kepala, dan mual. Kemerahan ini berkembang karena tubuh tidak memetabolisme alkohol secara efisien.
Meskipun terlihat lucu, hal ini sebenarnya meningkatkan risiko individu terhadap penyakit dan kanker tertentu.
Gimana, unik banget kan orang Korea?