© Eventbrite.co.uk
Menjaga tubuh agar tetap sehat tidak hanya dengan rajin olahraga atau makan makanan sehat. Mengatasi stres juga dapat menjadi kunci kesehatan.
Karena stres mempengaruhi secara fisiologis dan psikologis, maka dari itu stres dapat menjadi penyebab beberapa penyakit kronis.
Dikutip dari Mag for Woman, berikut ini 5 penyakit yang dapat disebabkan oleh stres.
Stres dapat mempengaruhi sistem pernapasan. Selama stres, reaksi alami yaitu bernapas lebih keras. Bagi mereka yang mengidap emfisema atau penyakit paru-paru, hal tersebut dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti serangan asma.
Selama mengalami stres, hormon stres adrenalin, kortisol, serta noradrenalin dilepaskan ke dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan peningkatan secara tiba-tiba pada detak jantung karena banyak darah dipompa sekaligus serta tekanan darah meningkat dengan cepat. Setelah stres berlalu, tubuh akan kembali normal lagi.
Tetapi, mengalami stres yang berkepanjangan dan lonjakan berulang pada tingkat tekanan darah bisa berbahaya. Hal ini dapat menjadi penyebab penyakit jantung, terutama pada wanita pascamenopause yang memiliki hormon estrogen lebih rendah karena itu lebih rentan terhadap gangguan kardiovaskular.
Beberapa hormon stres seperti kortisol dan epinefrin dapat memicu hati untuk menghasilkan lebih banyak glukosa, sehingga memberimu energi untuk mengatasi stres pada saat situasi darurat.
Tetapi, kebanyakan glukosa ini tidak digunakan karena benar-benar tidak ada yang bisa dilawan atau dihindarkan. Lalu kemudian tubuh menyerap kembali glukosa tersebut.
Jika kamu mengalami stres berulang-ulang, gula darah tambahan yang dihasilkan bisa berbahaya dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 pada beberapa orang.
Gangguan pencernaan merupakan masalah utama selama stres. Penyerapan nutrisi di usus akan terganggu, buang air besar menjadi tidak teratur dan kamu juga mungkin mengalami diare.
Stres yang berlarut-larut dapat memengaruhi siklus menstruasi. Hal ini dapat menyebabkan sakit saat mengalami menstruasi dan menyebabkan siklusnya menjadi tidak teratur.
Stres juga dapat menyebabkan gejala pramenstruasi lainnya seperti perubahan suasana hati, kram, retensi cairan serta kembung.
Dari pada stres, lebih baik bahagia bukan? Tulis komentarmu di bawah ya.