© Shutterstock
Susah BAB saat puasa adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering muncul pada sebagian orang. Tidak jarang, hal ini membuat BAB jadi menyakitkan. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Wajar kok kalau kamu lebih jarang buang air besar (BAB) saat puasa daripada biasanya. Sebab, kamu cenderung makan lebih sedikit selama puasa sehingga secara alami BAB juga jadi lebih sedikit.
Tapi, kalau kamu mulai mendapatkan tanda-tanda seperti perut kembung atau harus mengejan lebih keras ketika BAB, kemungkinan besar kamu mengalami sembelit. Sembelit (konstipasi) adalah kondisi umum yang dialami saat puasa. Hal ini karena saat puasa organ usus besar menyerap terlalu banyak air dari makanan yang berada di dalamnya.
Semakin lambat makanan bergerak melalui saluran pencernaan, semakin banyak air yang akan diserap usus besar darinya. Akibatnya, kotoran menjadi kering dan keras sehingga frekuensi BAB jadi berkurang.
Selain itu, ini beberapa penyebab susah BAB saat puasa lainnya:
- Kurang serat,
- Kurang minum air putih,
- Terlalu banyak konsumsi susu,
- Sering menahan BAB, dan
- Gangguan usus.
- Memang, susah untuk memastikan kebutuhan cairan terpenuhi selama puasa. Tapi, kamu bisa mengakalinya dengan rutin minum air putih minimal 8 gelas per hari, saat sahur dan berbuka. Minumlah dua gelas saat berbuka, lanjutkan dengan empat gelas sepanjang malam, dan minum dua gelas lagi saat sahur.
- Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang kandungan serat tinggi. Serat bisa kamu temui pada sayur-sayuran, buah, biji-bijian, sereal, gandum, dan beras merah.
- Sempatkan waktu juga untuk berolahraga dengan intensitas ringan sampai sedang secara teratur minimal selama 30 menit setelah berbuka.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!