© 2021 Freepik
Meski pandemi COVID-19 belum berakhir, mayoritas sekolah di Indonesia telah memberlakukan kembali sistem pembelajaran tatap muka. Namun, pemberlakuan sistem belajar tatap muka masih membuat orang tua siswa cukup risau atau was-was.
Pasalnya, meski pemberlakuan sistem belajar tatap muka masih dibatasi jumlahnya untuk beberapa sekolah, para siswa juga menghadapi risiko besar karena tingginya intensitas interaksi secara fisik. Baik itu antar siswa maupun dengan para pendidik.
Pemerintah sendiri sudah menyiapkan regulasi terkait protokol kesehatan yang cukup ketat. Meski demikian, hal tersebut masih membuat sebagian orangtua khawatir terkait dengan aktivitas belajar tatap muka di sekolah.
Nah, buat para orang tua yuk simak deretan tips anak belajar tatap muka berikut ini, agar anak bisa tetap sehat dan aman saat berada di sekolah:
Para orangtua harus memastikan pada pihak sekolah untuk melakukan sterilisasi ruang belajar mengajar secara rutin. Hal ini berlaku tak hanya di ruang kelas, tetapi juga tempat-tempat lainnya di sekolah.
Sebelum memulai kelas pembelajaran tatap muka di sekolah, pastikan anak untuk tetap mengenakan masker. Kemudian, bekali anak dengan perlengkapan kebersihan. Mulai dari hand sanitizer, sabun cuci tangan, sampai dengan tisu basah antibakteri.
Sebagai orangtua, sebaiknya juga tetap menekankan pemahaman pentingnya jaga jarak saat di sekolah. Ajarkan anak agar tetap berupaya menjaga jarak fisik, baik itu dengan sesama siswa maupun dengan para pendidik di sekolah.
Tips yang satu ini juga enggak kalah penting. Untuk meminimalkan kontak fisik dan menjaga kebersihan asupan anak, para orangtua sebaiknya menyiapkan bekal makanan untuk anak. Agar mereka tak jajan sembarangan di sekolah.
Sementara itu, yang tak kalah penting adalah memastikan anak untuk mengonsumsi vitamin untuk ketahanan imunitasnya. Namun, para orangtua juga harus memahami terkait dengan asupan vitamin untuk anak.
Berikan vitamin kepada anak dengan tepat, karena pemberian vitamin secara berlebihan juga dapat memberikan dampak kurang baik terhadap anak. Lebih lanjut, ternyata terdapat beberapa kondisi anak yang sangat dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin, yaitu :
Anak-anak yang makan tidak teratur dan pemilih terhadap makanan yang dikonsumsinya.
Anak-anak dengan kondisi medis kronis seperti asma atau masalah pencernaan.
Anak-anak yang banyak makan fast food dan makanan olahan.
Anak-anak yang menjalani diet vegetarian atau vegan (mereka mungkin memerlukan suplemen zat besi), diet bebas susu (mereka mungkin memerlukan suplemen kalsium), atau diet terbatas lainnya.
Anak-anak yang minum banyak soda berkarbonasi, yang dapat menghilangkan vitamin dan mineral dari tubuh mereka.
Nah, untuk memahami lebih jelas secara terperinci, Halodoc mengajak para moms untuk mengikuti webinar Zoom ‘Persiapan Tatap Muka, Pentingnya Memberikan Vitamin untuk Anak’ yang akan digelar pada Kamis (18/11/2021), pukul 15.00-16.00 WIB.
Bagi peserta yang mendaftar webinar kali ini, berkesempatan untuk bergabung di Whatsapp Grup (WAG) dan konsultasi langsung dengan Dokter ahli di bidangnya, loh. Untuk pendaftarannya bisa langsung klik di sini ya.
(Direview oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim)