© Shutterstock
Berbagai cara diet sudah dicoba agar badan berubah. Tapi, kok prosesnya seperti jalan di tempat?
Sebenarnya, ada macam-macam kebiasaan yang terkesan 'buruk',tapi malah membuatmu tetap kurus. Apa saja? Simak terus ya!
Ternyata, ada dua senyawa antioksidan pada wine yang bisa menurunkan berat badan, yaitu asam ellagic dan resveratrol pada kulit anggur yang dijadikan wine.
Asam ellagic mengurangi kadar resistin (yang menyebabkan obesitas), meningkatkan metabolisme, dan memperlambat pertumbuhan sel lemak di tubuh. Sementara, esveratrol bisa mengurangi trigliserida, sehingga lemak tubuh pun berkurang.
Pasta pun bisa membakar kalori tubuh. Syaratnya, kamu harus memasukkan pasta ke kulkas terlebih dulu. Tujuannya agar tahan lebih lama di pencernaan. Kamu bisa jadikan pasta dingin sebagai topping untuk salad.
Penurunan suhu pada membuat karbohidrat pada pasta menjadi pati resistan, sehingga tubuh harus bekerja ekstra untuk mencernanya.
Sebuah riset pada 2014 di AS, " Resistant starch and energy balance" , menyatakan bahwa pati resistan memiliki peran tersendiri dalam membakar lemak dan membuatmu kenyang lebih lama.
Tidur siang sering disangkut-pautkan dengan sifat malas. Tapi nyatanya, tidur siang membuatmu lebih mudah kurus.
Menurut penelitian tahun 2015 di AS yang dikutip American Health Association, " Irregular sleeping pattern may affect how teens eat" , kelompok remaja yang kurang tidur satu jam saja bisa mengonsumsi 200 kalori ekstra. Kalau terus-menerus, hal itu bisa mengakibatkan kenaikan berat badan lebih dari 200 gram per minggu.
Cokelat bikin gemuk? Salah!
Riset berkata sebaliknya. Menurut riset pada 2015 di AS, " Association Between More Frequent Chocolate Consumption and Lower Body Mass Index" , orang dewasa yang mengonsumsi cokelat lebih sering ternyata punya berat badan lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi cokelat.
Tapi, jangan makan sembarangan cokelat. Pilihlah dark chocolate dengan kadar kakao minimal 70 persen.
Siapa sangka bercumbu bisa bikin kurus? Seluruh proses pelangsingan saat bercumbu dengan si dia didapat dari hormon oksitosin.
Menurut penelitian di AS pada 2018, " The effects of oxytocin on eating behaviour and metabolism in humans" , oksitosin bisa mengalahkan hormon stres kortisol dan meminimalisir nafsu makan. Selain itu, oksitosin harian bisa membantumu mengurangi lemak perut dan berat badan secara signifikan.