6 Manfaat Oatmeal Sebagai Santapan Sahur, Bantu Perlancar Puasa Sekaligus Jaga Kesehatan

Reporter : Firstyo M.D.
Rabu, 14 April 2021 19:40
6 Manfaat Oatmeal Sebagai Santapan Sahur, Bantu Perlancar Puasa Sekaligus Jaga Kesehatan
Jangan nasi terus. Oatmeal juga bisa jadi pilihan lho!

"Makan nasi sebanyak mungkin biar kenyang" mungkin masih jadi salah satu strategi andalam yang kita pakai waktu sahur. Well, kenyangnya memang dapet sih, tapi apa iya nasi adalah pilihan terbaik untuk sahur?

Jika bicara menu santap sahur, oatmeal bukanlah pilihan yang populer. Padahal, dari segi kesehatan, oatmeal memiliki sejumlah kandungan yang tak terdapat dalam nasi. Misalnya kandungan magnesium, besi, fosfor, seng, folat, tembaga, vitamin B1, serta B2.

Berdasarkan pernyataan Departemen Pertanian Amerika Serikat, seperti dikutip dari laman Liputan6.com, satu cangkir oatmeal matang akan mengandung 166 kalori, 5,94 gram protein, 4 gram serat makanan, dan 3,56 gram lemak.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, apa saja ya keuntungan makan sahur dengan oatmeal? Langsung simak ulasan berikut yuk!

1 dari 7 halaman

Kenyang lebih lama

Alih-alih makan banyak nasi, yang bisa meningkatkan berbagai risiko ancaman kesehatan, rupanya oatmeal adalah jawaban untuk mempertahankan rasa kenyang selama puasa.

Hal ini berhubungan dengan kandungan serat beta glucan dalam oatmeal. Kandungan tersebut dapat melepaskan hormon ghrelin uamh menyebabkan perut bisa merasa kenyang lebih lama.

2 dari 7 halaman

Menurunkan berat badan

Oatmeal merupakan salah satu menu andalan untuk diet dengan tujuan menurunkan berat badan. Mengonsumsi oatmeal membuat kita merasa lebih cepat kenyang dibandingkan saat mengonsumsi makanan lain. Hal ini akan berpengaruh pada pengurangan porsi makan yang dapat membantu kita mencapai berat badan yang diidamkan.

Beta glucan dalam oatmeal lagi-lagi ambil peran, kali ini sebagai pelepas peptida YY, hormon yang diproduksi dalam usus sebagai respon terhadap makanan. Reaksi ini terbukti mengurangi asupan kalori dan dapat menurunkan risiko obesitas.

3 dari 7 halaman

Menurunkan gula darah

Serat larut yang disebut beta glucan dalam oatmeal memiliki berbagai macam manfaat. Salah satunya adalah untuk meningkatkan respon insulin dan menurunkan kadar gula darah. Beta glucan akan membentuk lapisan gel tebal yang dapat menunda pengosongan lambung dan penyerapan glukosa ke dalam darah.

Sebuah penelitian telah menemukan dampak positif dari konsumsi oatmeal untuk pengidap diabetes tipe 2. Oatmeal dapat membantu mereka dalam mengatur kadar gula dalam darah. Meski begitu, perlu diadakan tinjauan lebih lanjut untuk keamanan oatmeal bagi pengidap diabetes tipe 1.

4 dari 7 halaman

Menurunkan kolesterol

Ilustrasi hidangan oatmeal

Masih berkaitan dengan kandungan serat beta glucan di dalamnya, oatmeal dapat menurunkan kadar kolesterol. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan serat beta glucan dalam gandum sebagai bahan dasar oatmeal sangat efektif untuk mengurangi kadar kolesterol total dan LDL. Kandungan yang sama juga mampu melambatkan proses penyerapan lemak dan kolesterol.

5 dari 7 halaman

Meningkatkan bakteri baik di saluran pencernaan

Sembelit atau susah buang air besar merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap kali menyerang saat puasa. Serat di dalam oatmeal juga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus.

Beta glucan dalam oatmeal membentuk zat seperti gel ketika dicampur dengan air. Larutan ini melapisi perut dan saluran pencernaan. Lapisan ini memberi makan bakteri baik dalam usus, yang meningkatkan tingkat pertumbuhan mereka dan dapat berkontribusi pada usus yang sehat.

Sebuah studi kecil yang meneliti manfaat oatmeal pada pertumbuhan bakteri menemukan bahwa itu bisa memiliki efek positif. Serat dalam oatmeal dapat membantu menjaga limbah di saluran pencernaan tetap bergerak, yang dapat meredakan atau mencegah sembelit.

6 dari 7 halaman

Menurunkan risiko asma

Manfaat sahur dengan oatmeal berikutnya bisa dirasakan oleh penderita asma. Asma adalah kondisi umum yang sering berkembang selama masa kanak-kanak. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan asma, sementara yang lain dapat mengurangi risikonya.

Sebagai contoh, sebuah penelitian terhadap 3.781 anak-anak menentukan bahwa mereka yang makan gandum sebagai salah satu makanan pertama mereka lebih kecil kemungkinannya menderita asma pada usia 5 tahun. Satu studi melaporkan bahwa memberi makan gandum pada bayi sebelum usia 6 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko asma pada anak.

7 dari 7 halaman
Beri Komentar