6 Penyebab Miom dan Kista Membesar, Apakah Berpengaruh pada Kesuburan?

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Jumat, 28 Agustus 2020 21:40
6 Penyebab Miom dan Kista Membesar, Apakah Berpengaruh pada Kesuburan?
Secara pasti, penyebab miom masih belum diketahui. Tapi para ahli telah menemukan beberapa faktor risikonya.

Para perempuan pasti familiar dengan nama penyakit miom ini. Tapi, apakah penyakit ini berbahaya? Apakah berpengaruh pada sistem reproduksi, dan kira-kira apa penyebab miom ini ya?

Miom punya banyak nama lain seperti fibroid, fibroma atau miom uterus. Miom adalah pertumbuhan tumor abnormal yang ada di dalam rahim perempuan. Kadang-kadang, tumor ini jadi sangat besar dan menyebabkan sakit perut yang parah dan menstruasi yang berat. Tapi jangan khawatir karena miom ini jarang bersifat kanker kok.

Miom sangat jarang mempengaruhi kesuburan wanita. Kecuali bila ukurannya lebih dari 6 sentimeter dan terletak di rongga rahim. Penelitian menujukkan bahwa hanya miom yang menonjol ke dalam rahim yang bisa berpengaruh pada kemungkinan kamu bisa hamil atau tidak. Kamu perlu berkonsultasi lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui hal tersebut ya!

Sementara itu, penyakit miom bisa hadir tanpa adanya gejala. Kenali apa saja saja penyebabnya dan gimana efeknya pada tubuh, yuk!

1 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Miom

Penyebab Miom

Secara pasti, para ahli masih belum mengetahui apa penyebab miom. Tapi dikutip dari Mayo Clinic, penelitian dan pengalaman klinis menunjukkan adanya faktor berikut:

Perubahan Genetika

Kemungkinan penyebab miom adalah karena perubahan genetika karena banyak miom yang mengandung perubahan gen yang berbeda dari yang normal ada di sel otot rahim.

Hormon

Dalam tubuh wanita terdapat hormon estrogen dan progestron, yang merangssang perkembangan lapsian rahim selama siklus menstruasi. Ini bertujuan sebagai persiapan kehamilan, yang tampaknya ternyata malah jadi penyebab miom.

Miom mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesteron daripada sel otot rahim normal. Bukti mengenai penyebab miom ini dibuktikan dengan dimana miom yang cenderung menyusut setelah menopause karena penurunan produksi hormon.

Kehamilan

Dikutip dari Healthline, kehamilan bakalan meningkatkan produksi hormon estrogen dan progestron dalam tubuh untuk persiapan janin. Ini berkaitan dengan hormon sebagai penyebab miom.

Selama trimester pertama kehamilan, sekitar sepertiga miom bakalan membesar trus menyeusut setelah menopause.

Sejarah Kelurga

Ternyata fibroid bisa menurun ke keluarga lho. Jadi kalau misalnya ibu, saudara perempuan atau nenek kamu punya kondisi ini, ada kemungkinan kamu bisa mengalaminya juga.

Selain beberapa penyebab di atas, ada pula faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan tumbuhnya miom pada seseorang, antara lain:

Pola Konsumsi

Sebuah studi menemukan bahwa makan makanan tinggi gula dapat dikaitkan dengan risiko penyakit miom yang lebih tinggi. Selain itu disebutkan juga makanan olahan, daging merah dan susu tinggi lemak akan membuat penyakit miom jadi bertambah buruk.

Faktor Lain

Misalnya menstruasi dini, obesitas, kekurangan vitamin D, sepertinya punya peran sebagai penyebab miom.

2 dari 3 halaman

Penyebab Miom dan Kista

Sama-sama menyerang organ reproduksi, banyak yang mengira kalau miom dan kista adalah penyakit yang sama. Padahal, keduanya beda lho ya! Alhasil, penangannya juga berbeda pula.

Perbedaan yang paling kentara ada pada bentuk dan letaknya. Penyebab miom adalah dari pertumbuhan sel jinak di dalam otot rahim. Sedangkan kistaberebntuk layaknya kantung yang berisi cairan yang tumbuh di ovarium. Beda kan?

Miom tumbuh di otot rahim, sedangkan kista ovarium muncul di ovarium, bisa di sisi kiri, kanan atau kedua sisinya.

Intinya nih, penyebab kista adalah perimbuhan sel-sel menjadi daging tumbuh, sedangkan kista adalah cairna yang menumpuk.

Penyebab kista sendiri juga masih belum diketahui.

3 dari 3 halaman

Penyebab Miom Membesar

Penyebab Miom


Sama halnya dengan penyebab miom yang masih belum pasti, kenapa miom bisa tumbuh makin besar pun juga nggak diketahui.

Miom bisa berukuran kecil, sekitar beberapa milimeter, juga bisa besar seukuran jeruk, atau lebih besar lagi.

Tapi, seberapa berbahayakah?

Hanya stau dari seribu kasus miom yang berakhir dengan kanker, yang disbeut dengan leimiosarkoma. Dokter menduga kalau kanker ini bukan berasal dari miom yang sudah ada. Terlebih, miom nggak meningkatkan risiko terjadinya kanker atau kanker rahim laiinnya.

Wanita yang punya miom biasanya nggak merasakan gejala apapun. Sedangkan bila gejalanya muncul, berupa nyeri dan menstruasi yang berat, kadang pengobatan bisa membantu kok. Banyak sekali pilihan perawatan hingga operasi untuk menghilangkan miom.

Sekitar 20 sampai 80 persen wanita memiliki miom setelah mereka mencapai umur 50 tahu. Mengetahui ap apenyebab miom, faktor risiko, gejala dan pengobatannya jadi penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Beri Komentar