© 2021 Shutterstock.com/All-stock-photos
Bila beberapa tahun yang lalu tanaman ciplukan dianggap sebagai tanaman liar, berbeda dengan kini. Manfaat buah ciplukan sudah dikenal luas oleh msayarakat. Makanya nggak heran kalau kamu menemui beberapa penjual buah ciplukan di pinggir jalan menjajakan dagangannya.
Ciplukan adalah buah berwarna hijau hingga kuning di mana bagian buahnya terbungkus lapisan tipis. Buah cipklukan punya rasa asam dan manis, tumbuh liar dan bahkan biasa ditemuin bercampur dengan tanaman lainnya.
Nggak cuman enak, buah ini juga bergizi lho. Inilah yang kemudian menjadi manfaat buah ciplukan untuk pengobatan. Dikutip dari Perma Culture News, dalam 140 gram buah ciplukan mengandung 74 kalori, 1 gram lemak, 3 gram protein, dan 16 gram karbohidrat. Ciplukan juga merupakan sumber vitamin A, C dan B-1, B-2 dan B-3, dan mineral non-heme besi, kalsium, dan fosfor.
Lebih lanjut yuk simak apa aja manfaat bauh ciplukan dari ulasan Diadona berikut ini:
Beberapa penelitian sudah membuktikan mengenai manfaat buah ciplukan bagi kesehatan. Ini didapat dari kandungan mineral non-heme besi, kalsium, dan fosfor yang udah teruji menyembuhkan dan mineral non-heme besi, kalsium, dan fosfor.
Meski begitu, manfaat buah ciplukan ini nggak boleh dijadikan satu-satunya pedoman dalm konsumsinya dan mengantikan pengobatan medis ya!
Studi etnofarmakologi terbaru menunjukkan bahwa buah ciplukan digunakan di banyak belahan dunia untuk mengobati beberapa penyakit, seperti antikanker, antibakteri, diabetes, pengobatan malaria, anemia dan menurunkan demam.
Menurut Journal of Food Science Technology, Dr. Gökçen Y?ld?z mengungkapkan kalau manfaat buah ciplukan untuk kesehatan didapat dari tingginya kadar antioksidan di dalamnya. Antioksidan inilah yang punya peran penting sebagai sumber suplemen, nutrisi, menangkal dan membantu meregenerasi sel-sel yang sakit.
Sebuah penelitian di tahun 2011 mengungkapkan bahwa ekstrak buah ciplukan punay efek menghambat penggandaan dan invasi sel kanker kulit. Sifat sitotoksiknya juga udah dibuktikan mambu menunjukkan aktivitas antikanker.
Ekstrak dari buah ciplukan udah terbukti mampu menunjukkan kemampuan yang signifikan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker limfoma atau kelenjar getah bening. Manfaat buah ciplukan ini udah diteliti oleh Ribeiro pada tahun 2002 lalu lho.
Manfaat buah ciplukan untuk malaria sudah dikenal luas di dunia. Tentu hal ini juga udah dibuktikan melalui berbagai penelitian, salah satunya yang dilakukan oleh Ankrah di tahun 2003 di mana kombinasi dari buah ciplukan, jarak pagar dan dua tanaman herbal lainnya mampu secara efektif memukul mundur Plasmodium falciparum dan parasit malaria dalam tubuh penderita.
Senyawa physalin E, steroid yang diisolasi dari buah ciplukan sudah diteliti dan terbukti mampu menghasilkan perbaikan kondisi pada tikus penelitian yang mengalami dermatitis. Selain itu juga secara signifikan mampu mengurasi edema atau penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh yang membuat tubuh jadi bengkak.
Penyakit Demam Keong adalah suatu infeksi cacing parasit air tawar di negara tropis dan subtropis tertentu. Infeksi ini kebanyakan menyerang mereka yang memiliki kontak dengan air yang terinfeksi moluska. Sebuah penelitian berhasil membuktikan manfaat buah ciplukan ini sebagai antiparasit tersebut dengan tingkat kemampuan yang baik setara dengan pestisida dalam melawan hewan ini.
Selain itu, manfaat buah ciplukan sebagai antiparasit juga muncul telah dibuktikan dalam beberapa kasus penyakit.
Di dalam buah ciplukan terdapat 22 jenis karotenoid yang udah terbukti melalui uji HPLC, didominasi oleh all-trans-beta-carotene sebesar 62 persen dari total karotenoid trus diikuti oleh 9-cis-betakaroten dan masih banyak lainnya. Sudah dibuktikan kalau ada hubungan yang posiditf antara kandungan karotenoid pada suatu bahan makanan dengan kemampuan untuk mencegeh aberbagai penyakit degeneratif kronis, seperti kanker, inflamasi, dan juga penyakit jantung, katarak.
Manfaat buah ciplukan yang udah diteliti ini menggunakan ekstrak buah ciplukan yang didapat melalui perlakuan di laboratorium untuk mendapatkan zat yang diinginkan. Meski begitu, nampaknya kamu ttap bisa mendapatkan manfaat tersebut melalui konsumsi secara langsung. Yang perlu diingat adalah metode ini nggak boleh menggantikan pengobatan medis ya!
