© 2020 Shutterstock.com/Krakenimages.com
Istilah kurang darah mengacu pada anemia, di mana tubuh kekurangan sel darah merah. Ini beda dengan tekanan darah rendah ya! Gejalanya emagn sekilas sama, tapi penyebab kurang darah dan darah rendah jauh berbeda.
Anemia adalah kekurangan jumalh sel darah merah. Dalam tes darah rutin, anemia dicatata sebagai hemoglobin atau hematokrit rendian. Nah, hemoglobin ini adalah protein utama dalam sel darah merah yang punya fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kalau kamu mengalami anemia, kadar hemoglobin kamu juga akan rendah.
Benyakan sel darah, termasuk sel darah merah, diproduksi secara teratur di sumsum tulang. Untuk memproduksinyam tubuh membutuhakn zat besi, vitamin B-12, folat, dan nutrisi lain dari makanan
Tubuh yang kekurangan oksigen bakalan ngerasai lelah dan sesak napas karena organ dalam tubuh nggak mendapatkan apa yang mereka butuhkan buat berfungsi secara normal. Gejala lain juga berupa:
Kalau penyebab kurang darah karena jumlah sel darah merah yang menurun, maka darah rendah terjadi akibat tekanan darah berada di bawah normal.
Sebenarnya nih ada 400 lebih jenis kurang darag yang dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan penyebab kurang darah tersebut, yakni:
Penyebab kurang darah berdasarkan jenisnya, antara lain:
Jadi, tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak bisa menghasilkan cukup hemoglobin untuk sel darah merah. Ini adalah jenis anemia yang paling umum.
Tanpa diberikan suplemen zat besi, anemia jenis ini banyak diderita oleh ibu hamil. Penyebab kurang darah ini juga bisa karena kehilangan datah, misalnya menstruasi yang berat, kanker, maag, atau penggunaan obat pereda nyeri secara rutin karena bisa menyebabkan peradangan pada lapisan lambung yang menyebakn kehilangan darah.
Dikutip dari Mayo Clinic, selain zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup sehat. Pola makan yang kekurangan nutrisi penting ini dan lainnya dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah, yang lebih lanjut bisa jadi penyebab kurang darah.
Selain itu, beberapa orang yang mengonsumsi cukup B-12 tidak dapat menyerap vitamin tersebut. Hal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi vitamin, juga dikenal sebagai anemia pernisiosa.
Penyakit tertentu - seperti kanker, HIV / AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit Crohn dan penyakit inflamasi akut atau kronis lainnya - dapat mengganggu produksi sel darah merah.
Berbagai penyakit, seperti leukemia dan myelofibrosis, bisa jadi penyebab kurang darah karena mempengaruhi produksi darah di sumsum tulang. Efeknya bisa bervariasi, dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.
Penyebab kurang darah ini terjadi karena sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang bisa digantikan oleh produksi sumsum tulnga belakang. Terlebih bila penderita memiliki penyakit tertentu yang bisa meningkatkan kerusakan sel darah merah.
Ini adalah kondisi yang diwariskan dan terkadang berujung fatal. Penyebab kurang darah atau anemia ini karena bentuk hemoglobin yang rusak dan bentuknya jadi seperti sel sabit. Sel darah yang nggak teratur ini mati sebelum waktunya sehingga terjadi kekurangan sel darah merah yang kronis.
Ini adalah anemia langka yang mengancam jiwa ini terjadi ketika tubuhnggak memproduksi cukup sel darah merah. Penyebab kurang darah ini diantaranya infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan paparan bahan kimia beracun.
Cara mengatasi kurang darah ini tergantung pada apa yang jadi penyebabnya.
Pengobatannya bisa dilakukan dengan transfusi darah, atau bahkan transplanstasi sumsum tulang di mana penderita bakalan mendapatkan sel punca donor.
Bisa diobati dengan obat penghilang rasa sakit, suplemen asam folat, antibiotik atau terapi oksigen
Obat penyakit anemia yang satu ini yakni dengan obat untuk menahan sistem kekebalan tubuh.
Yang harus dilakukan untuk mengobati pennyakit anemia yang ini, yakni dengan menjalani operasi untuk menemukan dan memperbaiki pendarahan. Kalau anemia tersebut terjadi karena kekurangan zat besi, berarti penderita perlu banget mengkonsumsi zat besi dan mengubah pola makan.