8 Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan yang Berakibat Kematian

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Selasa, 23 Februari 2021 16:10
8 Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan yang Berakibat Kematian
Gejala rabies kadang tak segera muncul saat tergigit. Padahal saat itu virus sedang berjalan ke otak dan siap membunuh penderitanya.

Begitu gejala rabies muncul pada penderitanya, maka kemungkinan kefatalan hingga 100 persen. Dan jarak dari tergigit sampai kemunculan gejalanya atau yang disebut dengan masa inkubasi, bisa berlangsung berminggu-minggu sampai berbulan-bulan lamanya. Maka begitu seseorang tergigit, penting untuk segera melakukan langkah pengobatan.

Penyakit rabies dikenal sebagai penyakit akibat gigitan anjing. Dan faktanya, binatang tersebut memang berkontribusi hingga 99 persen terhadap semua penularannya ke manusia.

Apakah berbahaya? Yup. Mengutip dari laman Virology, infeksi virus ini hampir selalu berakibat fatal. Cuman sedikit banget orang yang bisa bertahan setelah terinfeksi virus ini.

Lebih lanjut mengenai penyakit ini dan gejala yang muncul, yuk simak dulu uraian Diadona dari berbagai sumber berikut.

1 dari 3 halaman

Gejala Rabies pada Manusia

Gejala Rabies

Saat manusia tergigit oleh binatang yang terinfeksi virus, maka virus rabies bakalan menyebar ke otak melalui tubuh. Pada fase ini, gejala rabies belum muncul. Dan jarak antara waktu seseorang terkena virus sampai kemunculan gejala bisa terjadi dari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan yang disebut dengan masa inkubasi.

Nah, waktu inkubasi bisa bervariasi tergantung banyak hal, mulai dari lokasi jenis virusnya sampai kekebalan tubuh penderita. Semakin dekat tempat gigitan dnegan otak, semakin cepat gejala rabies muncul.

Gejala rabies yang pertama muncul cenderung mirip banget dengan penyakit flu, termasuk diantaranya rasa nggak nyaman dan lemah, demam trus juga sakit kepala. Kondisi ini dialami penderita bisa sampai berhari-hari lho.

Penderita juga bisa aja mengalami rasa nggak nyaman atau seperti ditusuk di tempat yang tergigit. Gejala rabies selanjutnya sangat berbahaya, yaitu meliputi

  • disfungsi otak,
  • kecemasan
  • kebingungan
  • agitasi.

Seiring dengan berkembangnya penyakit rabies dalam tubuh, penderita bakalan ngalamin

  • delirium atau gangguan mental parah sehingga penderita mengalami bingung dan berkurangnya kesadaran,
  • perilaku abnormal, halusinasi,
  • hidrofobia (takut air)
  • insomnia.

Gejala rabies tersebut bisa berlangsung selama 2 sampai 10 hari. DAn begitu gejala tersebut muncul, penderitanya sangat mungkin nggak selamat. Dalam catatan CDC, sampai saat ini cuman sekitar 20 persen kasus penderita selamat dari virus rabies ini.

Gimana virus rabies berjalan dari tempat gigitan ke otak penderitanya berlangsung dengan dua cara yaitu:

  • Virus rabies masuk ke sistem saraf tepi secara langsung trus bermigrasi ke otak
  • Virus rabies masuk ke dalam jaringan otot yang aman karena ada sistem kekebalan tubuh penderiota. Tapi dari sini, virus bakalan masuk ke sistem saraf melalui sambungan neuromuskuler.

Begitu masuk ke dalam sistem saraf, virus menghasilkan peradangan akut pada otak. Dan dengan segera, penderita bakalan mengalami koma yang adalam hituingan jam bisa berujung pada kematian. Di fase ini, kematian bisa dicegah dengan pemasangan ventilator meski jarang sekali penderita yang bisa pulih dari kondisi ini.

Ada dua jenis penyakit rabies yaitu:

Rabies yang ganas atau ensefalitik. Gejala rabies yang muncul yaitu hiperaktif dan hidrofobia dan ini terjadi pada sekitar 80 persen kasus rabies pada manusia

Rabies paralitik, di mana gejala rabies yang dominan adalah kelumpuhan

Gejala Rabies dan Ketakutan pada Air

Salah satu gejala rabies yang muncul adalah ketakutan pada air. Kejang intens di tenggorokan dipicu saat penderitanya mencoba untuk menelan. Bahkan cuman memikirkan proses menelan aja membuat mereka takut. Nah, dari situlah kemudian rasa takut tersebut berasal.

2 dari 3 halaman

Gejala Penyakit Rabies dan Penanganan Penyakit

Gejala Rabies

Sampai saat ini penyakit rabies ini masih menjadi masalah dengan total puluhan ribu kematian tiap tahun. Dikutip dati Medical News Today, kebanyakan kasus ini terjadi di daerah pedesaaan di Asia Tenggar dengan 95 persen penyebabnya adalah gigitan anjing.

Apakah penyakit rabies menular dari orang ke orang? Tidak. Virus paling sering menyebar memalui gigitan hewan yang terinfeksi, Tapi bisa juga menyebar jika air liur hewan tersebut langsung masuk ke mata, hidung, mulut, atau luka terbuka

Begitu tergigit oleh hewan, seseorang seharusnya langsung mencari pertolongan dokter karena tak ada cara yang bisa dilakukan untuk memastikan apakah hewan tersebut terkena rabies atau engga.

Saat dilakukan tes alaboratorium, kemungkinan ada antibodi yang terdeteksi tapi ini juga mungkin tidak muncul sampai akhirnya penyakit berkembang. Biopsi kulit atau isolasi dari air liur juga bisa mendetkais keberadaan virus. Tapi, apakah waktunya cukup? Nggak.

Begitu diagnosi selesai, penderita mungkin sudah nggak bsia diselamatkan. Maka begitu tergigit, pasien kudu mendapatkan pengobatan profilaksis sekaligus, tanpa menunggu diagnosis yang dikonfirmasi.

3 dari 3 halaman

Gejala Rabies pada Hewan

Gejala Rabies

Secara umum nih gejala rabies pada hewan mirip dengan yang terjadi pada manusia termasuk tanda-tanda yang nggak spesifik, gejala akut sampai akhirnya kematian.

Gejala yang muncul pertama kali bisa berupa lesu, demam, muntah, dan anoreksia. Selama beberapa hari, hewan kemudian mengalami disfungsi otak, disfungsi saraf kranial, ataksia, kelemahan, kelumpuhan, kejang, kesulitan bernapas, kesulitan menelan, air liur berlebihan, perilaku abnormal dan lainnya. Dan ini semua hampir selalu fatal.

Gejala rabies tak perlu ditunggu sampai muncul untuk mendapatkan penanganan mengingat fatalnya penyakit ini. Bila tergigit, segera hubungi dokter ya!

Beri Komentar