© Medicalnewstoday.com
Ketika memasuki musim penghujan, tubuh memang terasa lebih rentan untuk tumbang atau sakit. Gimana enggak, pada musim ini hujan emang bisa turun secara tiba-tiba.
Saat turun hujan yang sangat deras, kita akan cenderung berteduh dan menghindar agar tidak terkena air hujan. Namun lain halnya ketika hanya gerimis rintik, karena rintikan airnya yang nggak terlalu deras kita jadi cenderung menyepelekannya.
Padahal ada mitos yang beredar di masyarakay yang mengatakan jika air gerimis tuh lebih bikin sakit dibanding air hujan biasa, ini bener nggak sih?
Dilansir dari berbagai sumber, gerimis memang dianggap lebih rentan membuat tubuh terkena flu dan demam.
Padahal faktanya, tubuh bisa terkena penyakit nggak hanya karena cuaca saja lho, namun juga dapat berbagai faktor lainnya. Seperti yang kita ketahui, virus dan bakteri ada di berbagai tempat.
Sebenarnya antara air gerimis dan hujan sama-sama memiliki tingkat risiko yang sama dalam menimbulkan penyakit. Namun perbedaannya adalah bagaimana kebiasaan kita setelah kehujanan atau hanya terkena gerimis.
Saat kehujanan, tubuh akan jadi basah kuyup terkena hujan. Hal ini membuat kita jadi lebih waspada, entah itu menghindarinya dengan berteduh atau dengan memakai jas hujan.
Lain halnya ketika hanya gerimis, kita akan cenderung meremehkan dan tidak melindungi tubuh dengan maksimal.
Bahkan ketika tubuh kita basah sedikit akibat air gerimis, kita tidak segera berganti baju atau mandi.
Nah, padahal hal ini menyebabkan suhu tubuh jadi turun dalam waktu yang cukup lama lho. Akibatnya sistem imunitas tubuh jadi ikut melemah.
Padahal sistem imun atau kekebalan tubuh merupakan benteng pertahanan utama kita dalam melawan virus dan bakteri. Kalau sistem ini aja udah turun, terbayang dong, tubuh juga jadi rentan terinfeksi virus dan bakteri deh.
Nah jadi itu sebabnya. Lain kali jangan menyepelekan air gerimis lagi ya!
