© Dok. UGM
Kementerian Perhubungan akan menggunakan alat pendeteksi bernama GeNose untuk mendeteksi adanya virus Covid-19 yang merupakan temuan dari Universitas Gadjah Mada.
Alat ini nantinya akan ada di stasiun kereta api dan terminal bus mulai 5 Februai 2021 mendatang.
Terminal Pulo Gebang Jakarta Timur, menjadi tempat pertama yang menggunakan GeNose. Setelah itu akan disebar 44 titik stasiun di Jawa dan Sumatera.
Dilansir dari Liputan6.com, GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas diklaim memiliki tingkat akurasi ketepatan mencapai 97 persen. Buah karya ilmuwan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta bersama sejumlah pihak itu dinilai begitu praktis dan mudah digunakan.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek/BRIN, Muhammad Dimyati menyampaikan bahwa GeNose merupakan bentuk nyata dari keberhasilan sinergi peneliti di perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah dalam menghasilkan inovasi.
" Memasuki uji klinis tahap dua, berbagai pihak termasuk Tim TNI AD, Polri, dan berbagai pihak yang lain bersama-sama membantu dengan mendorong rumah sakitnya menjadi tempat uji klinis. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada BIN dan Polri yang berpartisipasi aktif mendukung tim peneliti Indonesia sehingga menghasilkan karya inovasi yang luar biasa," terang Dimyati dalam keterangan tulis, Kamis (24/9/2020).
Berbentuk kotak yang sekilas mirip seperti proyektor portable, alat ini mendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing atau komputasi awan untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. Hanya dalam hitungan cepat, sesaat seseorang setelah bernafas dengan sensitifitas 90%, spesifitas 96%, akurasi 93%, dengan PPV 88%, dan NPV 95%. GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.
Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan, dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.
“ Menariknya lagi pengembangan GeNose yang memanfaatkan pendekatan Revolusi Industri 4.0 dalam hal ini kecerdasan artifisial. Penguasaan konsep big data dengan kecerdasan artifisial menjadi kunci dari akurasi GeNose,” tambah Menteri Bambang.
Wah ini menjadi sebuah angin segar bagi kita yang ingin bepergian menggunakan kereta atau pun transportasi bis. Semoga saja dapat berjalan dengan efektif ya!