©freepik
Setiap hari kita nggak hanya berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita, bahkan sebagian besar dari waktu kita lebih banyak kita habiskan dengan berbicara pada diri sendiri atau sering kita sebut ngomong dalam hati.
Tiap menentukan pengen makan apa, sedang membaca buku, atau tiap mau berpendapat apapun kita biasa melakukannya dengan berbicara dalam hati.
Kayak sekarang ini, kamu bacanya juga dalam hati kan?
Dilansir dari berbagai sumber, ngomong dalam hati juga disebut dengan inner speech. Penelitian psikologis saat ini telah menunjukkan bahwa proses berpikir manusia sebenarnya terdiri dari setidaknya tiga bagian utama: memori sensorik, memori jangka pendek (alias memori kerja) dan memori jangka panjang.
Memori sensorik secara tidak sadar mengambil semua input sensorik, seperti apa yang kita sentuh, rasakan, cium, lihat, dengar, dll, dan tentukan apa yang penting dan apa yang tidak penting. Kemudian ia meneruskan kepada otak, informasi yang diputuskannya penting.
Jadi, apa hubungannya penjelasan itu dengan alasan kita dapat berbicara dalam hati? Nah, ternyata memori jangka pendek memiliki beberapa subkomponen yang memungkinkan kita melakukan beberapa hal yang sangat keren. Salah satu subkomponen itu disebut " lingkaran fonologis" kita.
Ini adalah jalur sel-sel otak yang terhubung ke memori jangka pendek yang memungkinkan kita " mendengar sesuatu" dalam pikiran kita.
Sel-sel ini merupakan bagian otak yang kita gunakan ketika ada lagu yang terngiang terus di kepala, ngomong dalam hati, atau bahkan ketika mengingat apa yang dikatakan seseorang kepada kita.
Jadi kita dapat bicara dalam hati karena rangkaian sel-sel otak kita telah dirancang untuk membuat kita membayangkan suara, dan semua proses dalam hati ini adalah kumpulan dari sel-sel otak untuk berpikir jangka pendek.
Bicara dalam hati nggak aneh, itu memang cara kerja otak kita seperti biasa. Tapi kalau ada masalah dengan doi, jangan cuma dibicarain dalam hati ya. Doi gimana bisa denger:)
