© 2021 Thought Catalog On Unsplash
Anoreksia adalah gangguan makan yang dipengaruhi oleh kondisi mental. Penderitanya nggak semudah didefinisikan sebagai orang yang punya obsesi bertubuh kurus, namun mereka juga takut mengalami kenaikan berat badan. Mereka cenderung memiliki penilaian yang buruk tentang tubuh mereka sendiri, merasa gendut padahal sebenarnya mereka bahkan kekurangan berat badan.
Penderita anoreksia menempatkan berat dan bentuk badan dalam nilai tertinggi hidup mereka. Untuk mencapai nilai-nilai tersebut, mereka cenderung melakukan upaya-upaya ekstrem yang mengganggu kehidupan mereka. Sederhananya nih, anoreksia bukan hanya tentang makanan, namun gangguan makan karena mereka mencoba mengatasi masalah emosional.
Mungkin selama ini kamu membayangkan penderita anoreksia adalah perempuan? Jangan salah. Pria pun juga bisa terkena anoreksia lho. Namun memang kasus ini kebanyakan menimpa perempuan dengan awal gejala terjadi saat pertengahan remaja.
Lebih lanjut mengenai anoreksia berikut yuk simak penjelasan lengkap di artikel Diadona ini ya!
Anoreksia adalah penyakit gangguan makan. Dan ini bukan tentang makanan, melainkan suatu kondisi diri yang terjadi karena awalnya mereka ingin mengatasi masalah emosional. Melansir Weyo Clinic, mereka yang menderita anoreksia sering dikaitkan dengan merasa rendah diri.
Apa yang jadi penyebabnya?
Mereka yang menderita penyakit anoreksia ini sering menggunakan makanan dan makan sebagai cara untuk mengambil kendali bagian hidup saat bagian lainnya sedang diliputi stres atau kecemasan, dikutip dari Web MD. Kemungkinan juga gangguan ini berkembang karena perasaan nggak mampu, harga diri rendah, cemas, marah, kesepian. Mereka mungkin juga bisa sedang menjalani hubungan yang bermasalah atau punya kesedihan di masa lalu diejek karena berat badan mereka.
Sayangnya hingga saat ini penyebab pasti dari anoreksia masih belum diketahui. Namun seperti hanya penyakit lagi, kemungkinan penyebab anoreksia adalah kombinasi dari berbagai faktor psikologis, biologis dan juga lingkungan.
Kemungkinan ada perubahan genetik yang membaut seseorang jadi lebh berisiko tinggi terkena anoreksia ketimbang yang lainnya. Gen yang dimaksud yakni kecenderungan genetik terhadap perfeksionisme, kepekaan dan ketekunan.
Beberapa orang dengan anoreksia kemungkinan memiliki kepribadian obsesif-kompulsif yang membuatnya lebih mudah untuk mengikuti diet ketat dan tidak makan meskipun lapar. Mereka punya dorongan perfeksionisme yang tinggi yang bikin mereka berpikir kalau mereka kurang kurus.
Yakni stigma masyarakat bahwa cantik adalah kurus
Berikut ini tanda dan gejala anoreksia dikutip dari laman NHS
Beberapa penderita juga mungkin menyakiti diri mereka sendiri atau membuat badanya sakit biar berat badan mereka turun sampai minum obat untuk menurunkan berat badan.
Secara umum terdapat dua jenis penyakit anoreksia, yakni:
Binge / Purge
Penderita penyakit anoreksia ini sering kali berjuang untuk 'membersihkan diri' setelah makan. Ini mereka lakukan untuk mengurangi rasa takut pertambahan berat badan dan mengimbangi rasa bersalah karena duah makan makanan yang menurut mereka terlarang. Mereka biasanya bakalan olahraga berlebihan, muntah atau minum obat pencahar.
Penderitanya biasanya terlihat sangat disiplin mengenai makanan, mulai dari membatasi jumlah makanan, kalori, dan makanan tinggi gula. Konsumsi kalori mereka jauh lebih sedikit ketimbang yang dibutuhkan dan mereka lakukan demi menjaga berat badan mereka.
Anoreksia nervosa adalah nama dari penyakit anoreksia itu sendiri karena sering disebut hanya demikian. Seperti yangdisebutkan sebelumnya, anoreksia adalah kondisi mental yang serius dan gangguan makan yang berpotensi mengancam jiwa. Namun dengan perawatan yang tepat, kondisi penderita sangat mungkin bisa dipulihkan.
Penderita anoreksia bakalan membatas asupan makanan sebagai cara untuk mengelola tantangan emosional.
Keduanya sama-sama merupakan gangguan makan. Gejalanya juga hampir tak bisa dibedakan, salah satunya yakni penampakan tubuh yang terlalu kurus. Tapi mereka punya ciri-ciri perilaku makan yang berbeda. Seperti apa contohnya?
Penderita bulimia cenderung makan makanan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, trus 'membersihkannya', bisa dengan konsumsi obat dan lainnya dengan tujuan untuk mencegah penambahan berat badan. Bedanya dengan anoreksia adalah penderita anoreksia sangat mengurangi asupanan makanan untuk mengurangi berat badan.
Anoreksia adalah gangguan makan yang disebabkan karena gangguan dalam mental yakni perasaan merasa kurang kurus. Penyebabnya masih belum pasti diketahui.