©cdn.the-scientist.com
Walaupun jarang terjadi, penyakit ebola sering berakibat fatal bagi manusia. Tingkat kematian rata-rata sekitar 50 persen. Sedangkan angka fatalitas bervariasi dari 25 persen hingga 90 persen.
Kamu mungkin sering mendengar nama penyakit ebola ini dalam siaran berita di televisi. Yup, memang penyakit ini sempat menggegerkan dunia.
Penyakit ebola pertama kali muncul pada 1976 silam dalam dua wabah serentak, satu di tempat bernama Nzara, Sudan, sedangkan satu lainnya di Yambuku, di Kongo. Yang terakhir, terjadi di sebuah desa di dekat Sungai Ebola, yang kemudian menjadi nama penyakitnya.
Pandemi penyakit ebola di tahun 2013 sampai 2016 lalu menjadi wabah terluas, terutama di wilayah Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Dari catatan WHO dan pemerintah di masing-masing negara melaporkan total 28.626 kasus yang diduga dan 11.323 kematian.
Penyakit ebola disebabkan oleh virus dalam keluarga Ebolavirus dan Filoviridae. Ebola dianggap sebagai zoonosis, artinya virus ada pada hewan dan ditularkan ke manusia.
Tapi gimana penularan antara hewan ke manusia di awal wabah itu bisa terjadi, nah ini yang masih belum diketahui.
Di Afrika, orang bisa terjangkit penyakit ebola setelah menangani hewan yang terinfeksi dan mati, misalnya simpanse, gorila, kelelawar buah, monyet, kijang hutan, dan landak.
Penyakit ebola merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus. Ada lima strain virus, di mana keempatnya membuat seseorang jadi sakit.
Setelah masuk dalam tubuh, virus bakalan membunuh sel lalu berkembang, dan bisa merusakan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan pendarahan hebat dan merusak hampir di setiap organ.
Selain itu, penyakit ebola mengakibatkan pendarahan yang menyebar secara internal dan eksternal seperti di saluran hidung, muut dan gusi, bahkan dari mata. Inilah yang menyebabkan penderita kehilangan banyak darah dan cairan lalu menyebabkan shock hipotensi dan berujung pada kematian para korban.
Kasus penyakit ebola yang pertaam dilaporkan muncul bersamaan di tahun 1976 di Yambuku, dekat sungai Ebola di Kongi dan di Sudan.
Sejak saat itu, kasus penyakit ebola tanpa gejala pada manusia dan hewan muncul di lokasi berikut baik karena wabah, kontaminasi di laboratorium dan kecelakaan, diantaranya di Senegal, inggris, Amerika, Filipina, Ilatia, Spanyol, Gabon, Afrika Selatan dan yang lainnya.
Dilansir dari laman medicalnewstoday.com, wabah penyakit ebola di tahun 2014 lalu menjadi yang terbesar. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan, epidemi menyebabkan lebih dari 11 ribu kematian yang hampir semuanya terjadi di Afrika Barat.
Menurut WHO, sampel pasien dari penyakit ebola punya risiko biohazard yang ekstrem. Pengjuian pun harus dilakukan di bawah kondisi penahanan biologis yang maksimum.
Di awal, penyakit ebola bakalan memperlihatkan gejala kayak flu atau penyakit lainnya. Gejalanya baru akan muncul di hari ke-2 sampai ke 21 sejak terinfeksi, meliputi :
Seiring dnegan perkembangan penyakit ebola di tubuhnya, penderita juga mungkin akan mengalami gejala berikut:
Bagi pasien yang berhasil sembuh dari penyakit ebola, mereka tetap bisa menularkan virus selama 21 sampai 42 hari setelah gejalanya mereda. Selain itu, masih nggak jelas kenapa ada beberapa pasien yang selamat namun ada beberapa yang meninggal. Namun pasien yang meninggal biasanya punya respon imun yang buruk terhadap virus.
Sedangkan pasien yang bisa bertahan hidup punya gejala yang bisa parah selama satu atau dua minggu, dengan pemulihan yang lambat dan beberapa ornag yang berhasil selamat biasanya punya masalah kronis seperi kelelahan dan masalah pada mata.
Penularan virus penyakit ebola dari orang yang terinfeksi ke orang lainnya. Sayangnya, orang yang terinfeksi ini nggak tau kalau dia membawa penyakit karena diperlukan waktu 2 sampai 21 hari sampai munculnya gejala.
Makanya, wabah penyakit ebola ini sangat sulit ditangani karena bisa aja satu orang menularkan penyakitnya ke ratusan lainnya. Itulah sebabnya wabah bisa sulit dikendalikan dan dapat menyebar dengan cepat.
Nah saat sudah menginfeksi manusia, penyait ebola ini menyebar dengan berbagai cara, diataranya:
Belum ada bukti yang spesifik kalau penyakit ebola ini disebarkan melalui gigitan serangga. Selain itu, seseorang cuman bisa tertular dari penderita yang bergejala.
Infeksi penyakit ebola bisa terjadi saat virus masuk ke mulut, hidung, mata, alat kelamin atau luka di kulit.
Penularannya nggak bakalan terjadi cuman dari kontak biasa, misalnya, duduk di sebelah orang yang terinfeksi. Selain juga juga nggak bisa terbawa dari udara, makanan atau air. Mencium atau berbagi makanan dengan seseorang dengan penyakit ebola bisa meningkatkan risiko tertular karena mungkin terbawqa dari air liur.
Penyakit ebola nggak mudah menular kayak virus flu atau campak. Infeksi penyakit ebola yang mengudara masih bisa dimunginkan seca teori, meski sepertinya nggak mungkin terajdi, Meskipun penyakit ini menular, tapi teknologi kebersihan dan kehati-hatian membuat infeksi jadi rendah. Menurut para ahli, penyakit campak masih menjadi penyakit dengan penyebaran tercepat. Eh, apa kabar dengan virus corona?