© 2021 Shutterstock.com/CHAjAMP
Penyakit hernia kerap disebut dengan penyakit turun berok, merupakan kondisi di mana organ di dalam tubuh mendorong keluar melalui otot dan jaringan ikat yang lemah di sekitarnya. Hernia biasanya muncul dalam bentuk tonjolan atau benjolan di area yang terkena.
Kok terlihat seram sekali ya? Apakah berbahaya?
Sebagian besar kondisi hernia adalah tak mengancam jiwa. Hernia kadang nggak menyebabkan rasa sakit meski sebagian penderita mungkin akan merasakan hal sebaliknya dan rasa tidak nyaman. Kebanyakan hernia terjadi di dalam rongga perut, antara dada dan pinggul.
Mengenai jenis hernia, gejala dan penjelasan lebih jauh mengapa hernia bisa terjadi, yuk pantengin dulu ulasan Diadona berikut:
Secara umum otot dan jaringan ikat di dalam tubuh cukup kuat untuk menahan organ agar tetap berada di posisinya masing-masing. Sayangnya ada beberapa kondisi yang menyebabkan pelemahan jaringan ikat tersebut. Akibatnya, jaringan ikat nggak bisa menahan organ sebagaimana seharusnya dan menyebabkan organ terdorong keluar.
Namun, melansir Healthline, tak ada alasan jelas tentang terjadinya hernia. Risiko hernia meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita.
Hernia pada anak-anak bisa jadi merupakan kondisi bawaan atau berkembang pada mereka yang memiliki otot dinding perut lemah. Singkatnya nih, penyebab hernia adalah apapun yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan di perut.
Dikutip dari Medical News Today, dinding otot perut bisa mengalami tekanan akibat beberapa hal berikut:
Hiatal hernia adalah hernia yang terjadi di mana bagian atas perut menonjol melalui lubang di diafragma. Hernia ini bisa terjadi pada orang-orang di berbagai jenis kelamin dan usia.
Begini awal mulanya. Diafragma manusia punya lubang kecil yang dilalui kerongkongan sebelum masuk ke dalam perut. Nah pada hainatal hernia, perut terdorong ke atas melalui lubang itu dan masuk ke dada.
Hiatus hernia yang berukuran kecil seringkali nggak menyebabkan masalah. Bahkan kadang kondisi ini nggak disadari oleh penderitanya dan baru diketahui saat melakukan pemeriksaan untuk kondisi lainnya.
Tapi, hiatus hernia berukuran besar bisa memungkinkan makanan dan asam masuk kembali ke kerongkongan dan bikin mulas. Gimana solusinya?
Tindakan perawatan dan pengobatan biasanya dilakukan untuk meredakan gejala. Tapi sangat mungkin hernia ini perlu
Inguinal hernia adalah henia yang terjadi saat jaringan, contohnya bagian usus, menojol melalui titik lemah pada otot perut. Kebanyakan tonjolan terletak di area di kedua sisi tulang kemaluan dan terlihat lebih jelas saat berdiri, terutama batuk dan mengejan.
Melansir Medical News Today, tonjolan ini bisa terasa sakit terutama saat penderita batuk atau mengangkat benda berat. Meski begitu ada hernia inguinalis yang nggak terasa sakit kok.
Inguinal hernia adalah hernia yang nggak selalu berbahaya, meski nggak bisa hilang dengan sendirinya dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Sebagai perawatan, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi untuk mengobati jenis hernia yang menyakitkan atau membesar.
Penyakit ini masuk dalam kelompok hernia inguinalis atau inguinal hernia, namun hanya menimpa kaum pria karena hernia ini muncul di area skrotum atau testis.
Gejalanya yang berupa benjolan di testi nggak cuman menyebabkan rasa sakit tapi juga ketidak nyamanan yang dapat mengganggu aktivitas penderitanya.
Rasa sakit biasanya muncul saat batuk, membungkuk, membawa beban berat. Dan karena hernia ini ada pada area testis, penderita bisa merasakan beban cukup berat yang ada di pangkal paha.
Hernia ini berisiko pada kesuburan pria.
Hernia adalah kondisi yang kebanyakan tidak berbahaya meski kadang memunculkan gejala berupa rasa sakit dan ketidak nyamanan. Tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkannya sehingga bila menganggu, satu-satu tindakan yang disarankan adalah pembedahan. Meski begitu, asupan cukup serat, perubahan pola makan dan latihan untuk memperkuat otot di sekitar hernia bisa membantu.