© Freepik
Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan dua kasus kematian anak karena Rabies akibat dari gigitan anjing peliharaan. Menurut data Kemenkes RI, hingga April 2023 ini telah ada setidaknya 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies. 23.211 kasus gigitan ini telah mendapat vaksin anti rabies, dan 11 dari kasus tersebut berujung kematian.
Rabies, juga dikenal sebagai penyakit anjing gila, adalah penyakit infeksius yang dapat menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Rabies merupakan penyakit yang sangat serius dan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.
Rabies memiliki dua bentuk utama: bentuk paralitik dan bentuk dominan.
Gejala-gejala rabies bisa muncul dalam waktu beberapa hari hingga beberapa bulan setelah paparan virus. Gejala awal biasanya mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, dan ketidaknyamanan umum. Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala bisa berubah menjadi lebih serius, termasuk kejang, kesulitan bernapas, gangguan tidur, kebingungan, dan kegelisahan yang berlebihan.
Setelah tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, tindakan pertolongan pertama harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi yang lebih lanjut. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Cuci luka dengan sabun dan air mengalir: Membersihkan luka gigitan dengan sabun dan air mengalir dapat membantu mengurangi jumlah virus yang mungkin ada pada permukaan kulit.
2. Konsultasikan dengan profesional kesehatan: Setelah tergigit, segera hubungi profesional kesehatan atau kunjungi pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan nasihat dan pengobatan yang tepat. Mereka akan mengevaluasi risiko dan memberikan perlakuan yang sesuai, termasuk pemberian vaksin dan imunoglobulin rabies.
Terdapat kepercayaan yang menyebutkan bahwa penderita rabies takut air. Faktanya, penyebab takut air pada penderita rabies adalah efek pada sistem saraf pusat akibat infeksi virus. Ketika penyakit ini mencapai tahap lanjut, penderita mengalami kesulitan menelan dan menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan seperti air atau angin yang mengalir. Ketika mereka mencoba minum air atau melihat air mengalir, otot tenggorokan mereka berkontraksi secara refleks, menyebabkan kesulitan menelan yang disebut disfagia spasmodik. Sensasi ini kemudian bisa memicu reaksi takut yang lebih dalam terhadap air.
Virus rabies termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae. Virus ini memiliki bentuk yang mirip dengan batang dan biasanya berpindah dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, virus ini menyebar melalui sistem saraf pusat, mencapai otak, dan menyebabkan peradangan yang parah.
Virus rabies adalah virus yang sangat kuat dan rentan terhadap banyak tindakan pengobatan. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi sangat penting, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang endemik rabies atau bekerja dengan hewan yang berisiko tinggi.
Rabies memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan manusia dan hewan. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Rabies merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah di seluruh dunia, terutama di daerah dengan tingkat rabies tinggi. Dampak sosial dan ekonomi juga signifikan, terutama di daerah yang bergantung pada peternakan dan hewan peliharaan. Penyakit ini juga mempengaruhi kesejahteraan hewan, karena hewan yang terinfeksi sering kali mengalami penderitaan yang hebat sebelum akhirnya meninggal.
Untuk melawan dampak rabies, vaksinasi adalah metode pencegahan utama yang paling efektif. Vaksinasi anjing dan hewan peliharaan lainnya, serta perhatian yang tepat terhadap luka gigitan dan cakaran, dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ini. Selain itu, edukasi masyarakat tentang tanda-tanda dan cara penularan rabies juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan.
Kesimpulannya, rabies adalah penyakit yang berbahaya dan berpotensi fatal yang disebabkan oleh virus rabies. Pengenalan gejala awal, tindakan pertolongan pertama yang tepat, dan vaksinasi yang rutin dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.
Salah satu yang paling rentan terkena virus ini adalah anak kecil karena kerap kali bermain dengan binatang sebagai bentuk dari eksplorasi keingintahuannya. Penting untuk orang tua selalu mengawasi anak kala bermain, termasuk memeriksa kesehatan hewan peliharaanmu secara rutin, apabila terdapat gejala rabies, segera amankan hewan peliharaan sebelum menyerang anak atau masyarakat.
Penting bagi masyarakat untuk memahami risiko rabies dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri, hewan peliharaan, serta keluarga dan orang terdekat secara keseluruhan dari penyakit yang mengancam nyawa ini.