© Shutterstock.com
Rapid test antigen dengan rapid test anti body kini tengah menjadi perbincangan. Meskipun keduanya sama-sama sebagai cara untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus Corona Covid-19 atau tidak, namun sebenarnya ini adalah dua hal berbeda.
Selain pada objek yang diperiksa, perbedaan rapid antigen dan rapid test antibody berkaitan dengan keakuratannya. Dilansir dari Liputan6.com, kita simak lebih lanjut yuk perbedaan dua hal ini.
Simak penjelasannya berikut ini yuk, guys!
Rapid test antigen memiliki cara test yang serupa dengan uji swab PCR, yang pada dasarnya keduanya merupakan satu kesatuan. Dimana tes PCR merupakan metode uji medis yang digunakan pada saat melakukan tes antigen yang bertujuan untuk mendeteksi DNA virus.
Antigen sendiri adalah suatu zat seperti racun, kuman, atau virus, yang dapat masuk ke dalam tubuh. Virus Corona yang masuk ke dalam tubuh akan terdeteksi sebagai antigen oleh sistem imunitas. Nah antigen ini lah yang dapat di deteksi oleh rapid test antigen.
Meski hasilnya tak seakurat tes PCR untuk mendiagnosis Covid-19, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan rapid test antigen virus Corona memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan rapid test antibodi.
Menurut Portal Informasi Indonesia, lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus corona aktif melalui rapid test antigen adalah 20 hingga 30 menit.
Rapid test antibodi merupakan jenis yang paling awal digunakan untuk mendeteksi adanya virus covid dalam tubuh.
Antigen, termasuk virus Corona, yang masuk ke dalam tubuh dapat terdeteksi oleh sistem imunitas tubuh. Setelah antigen terdeteksi, sistem imun akan memproduksi antibodi untuk memusnahkannya. Dengan adanya antibodi untuk membasmi virus corona bisa terdeteksi melalui rapid test anti bodi ini.
Rapid test ini bertujuan melihat antibodi atau respons tubuh terhadap infeksi COVID-19. Antibodi yang dipicu COVID-19 terbentuk dalam 5 hingga 7 hari setelah terinfeksi. Namun jenis tes ini memiliki tingkat akurasi yang rendah dibanting rapid test antigen.
Waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi dalam tubuh adalah 5 hingga 10 menit.
Perbedaan rapid test antibodi dan rapid test antigen bisa dilihat dari beberapa hal. Salah satunya adalah sampel yang digunakan.
pada rapid test antigen dan tes PCR menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan yang diambil melalui proses swab. Berbeda dengan rapid test antigen dan tes PCR, rapid test antibodi menggunakan sampel darah yang diambil dari ujung jari atau pembuluh darah.
Selain itu, rapid test bertujuan melihat antibodi atau respons tubuh terhadap infeksi COVID-19. Sementara itu, rapid test antigen untuk memeriksa protein virus. Jadi kalau rapid test antigen yang diperiksa antigennya, protein pada virusnya.
Menurut Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia (UI) Prof. dr., Amin Soebandrio. Ph.D, Sp.MK. menyatakan kalau rapid test antibodi tidak selalu ada virusnya.
“ Di orang yang sembuh pun bisa reaktif, sudah tidak ada virusnya tapi rapid test-nya masih bisa reaktif. Kalau antigen, bisa dikatakan spesifitasnya 100 persen, artinya kalau dia reaktif, antigennya terinfeksi, dapat dipastikan PCR-nya juga positif, tapi sensitifitasnya lebih rendah dari PCR,” tutupnya.
Keakuratan dalam mendeteksi virus Corona jika menggunakan tes PCR adalah 80-90%, sementara rapid test antigen memiliki akurasi yang sedikit dibawahnya. Sedangkan rapid test antibodi merupakan pemeriksaan dengan tingkat akurasi paling rendah, yaitu hanya sekitar 18%.
Jadi itu dia perbedaan Rapid Test Antibodi dengan Antigen. Kenali perbedaannya agar tak keliru ketika membutuhkan ya, guys!
