Apakah Penyakit Lupus Bisa Menular? Ini Faktanya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Selasa, 23 Maret 2021 16:50
Apakah Penyakit Lupus Bisa Menular? Ini Faktanya
Mengetahui penyebab penyakit lupus bisa menjadi jawaban apakah penyakit lupus ini menular atau tidak

Penyakit lupus menular atau tidak? Jawabannya adalah tidak. Anggapan ini mungkin muncul karena penderita memiliki gejala berupa lesi kemerahan di kulit. Padahal, seseorang nggak bisa terkena lupus hanya karena berhubungan sangat dekat dengan penderita lainnya, termasuk dengan berhubungan seksual.

Meski begitu, dalam kasus yang jarang terjadi, seorang wanita penderita lupus bisa melahirkan anak yang juga bisa terkena lupus. Yup, ada faktor keturunan dalam penyakit ini. Melansir Halo Doc, bila seseorang punya anggota keluarga dengan penyakit ini, maka risiko terkena lupus meningkat sampai 8-20 kali lipat. Ini kemungkinan karena variasi genetik yang menyebabkan mutasi gen berperan juga dalam munculnya penyakit ini.

1 dari 3 halaman

Penyakit Lupus Menular atau Tidak?

Penyakit Lupus Menular

Lupus adalah penyakit autoimun jangka panjang. Apa artinya? Autoimun berarti imun atau kekebalan tubuh. Pada tubuh yang sehat, imun ini akan menyerang zat asing untuk melindungi tubuh. Nah tapi dalam kondisi autoimun, imun nggak bisa membedakan antara sel dan jaringan yang sehat dengan virus, bakteri atau benda asing. Makanya, imun tersebut kemudian menyerang jaringan dan organ yang sehat.

Penderitanya bakalan ngalamin gejala seperti peradangan, bengkak, kerusakan pada persedian, kulit, ginjal dan juga paru-paru.

Dikutip dari Healthline, beberapa ahli berpendapat kalau ada beberapa faktor yang memicu terjadinya serangan bunuh diri pada sistem kekebalan tubuh ini. Pembuktian mengenai apakah penyakit lupus menular atau tidak juga bisa dilihat dari penyebabnya, kan? Antara lain:

Gen

Lupus menurun dalam keluarga. Penelitian mengungkap kalau setidaknya 50 gen yang terkait dengan kondisi penyakit ini. Tapi sebagian besar gen ini nggak bekerja sendiri untuk menyebabkan penyakit lupus, hanya aja keberadaan mereka membuat seseorang rentan dengan penyakit ini. Itulah mengapa tak bisa dikatakan begitu saja bahwa penyakit lupus menular atau tidak dalam keturunan.

Lingkungan

Faktor tertentu seperti sinar ultraviolet dari matahari, infeksi seperti virus Epstein-Barr, dan paparan bahan kimia tertentu atauobat-obatan bsia memicu kambuhnya penyakit ini.

Hormon

Karena penyakit lupus ini cenderung lebih banyak menyerang wanita, maka diduga hormon wanita ada hubungannya dengan penyakit ini. Gejala penyakit lupus biasanya meningkat saat menstruasi, yakni saat terjadi peningkatan kadar estrogen. Tapi belum ditemukan hubungan antara tingginya kadar estrogen dengan penyakit ini.

Mikrobiota Usus

Dalam sebuah jurnal menyebut kalau terdapat perubahan spesifik spesifik pada fitur mikrobiota usus pada orang dan tikus dengan lupus. Sehingga, ada kemungkinan bahwa hal ini sebagai faktor yang mungkin terjadi pada penyakit lupus.

Anak-anak di bawah umur 15 tahun jarang mengalami penyakit lupus kecuali ibu kandungnya memilikinya. Saat anak terjangkit penyakit lupus, maka dia kemungkinan akan memiliki masalah jantung, hati, atau kulit yang berhubungan dengan lupus.

2 dari 3 halaman

Penyakit Lupus Apakah Menular?

Penyakit Lupus Menular

Penyakit lupus muncul dalam individu dengan gejala yang berbeda. Nggak ada dua kasus lupus dengan gejala yang sama persis. Ditambah lagi gejalanya bisa ringan atau berat, singkat atau agak lama. Selain itu gejalanya juga bisa menyerupai 

Tanda maupun gejala penyakit lupus ini tergantung pada sistem tubuh yang dipengaruhi penyakit tersebut. Diantaranya

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri sendi, kaku dan bengkak
  • Ruam berbentuk kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain pada tubuh
  • Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari (fotosensitifitas)
  • Jari dan jari kaki yang berubah menjadi putih atau biru ketika terpapar dingin atau selama periode yang penuh tekanan (fenomena Raynaud)
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Mata kering
  • Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan

Dan untuk kepentingan diagnosa, seseorang kudu mengalami 4 dari 11 gejala berikut. Antara lain:

  • Ruam malar: Ruam berbentuk kupu-kupu muncul di pipi dan hidung.
  • Ruam diskoid: Peningkatan bercak merah timbul.Fotosensitifitas:
  • Ruam kulit muncul setelah terpapar sinar matahari.Radang mulut atau hidung: Biasanya tidak menyakitkan. 
  • Artritis non-erosif: Tidak menghancurkan tulang di sekitar sendi, tetapi ada pelembutan, pembengkakan, atau efusi pada 2 atau lebih sendi perifer.
  • Perikarditis atau radang selaput dada:
  • Peradangan memengaruhi selaput di sekitar jantung (perikarditis) atau paru-paru (radang selaput dada).
  • Gangguan ginjal: Tes menunjukkan kadar protein atau seluler yang tinggi dalam urin jika seseorang memiliki masalah ginjal.Gangguan neurologis: Orang tersebut mengalami kejang, psikosis, atau masalah dengan pemikiran dan penalaran.
  • Gangguan hematologis (darah): Anemia hemolitik hadir, dengan jumlah sel darah putih yang rendah atau jumlah trombosit yang rendah.
  • Gangguan imunologi: Tes menunjukkan bahwa ada antibodi terhadap DNA beruntai ganda (dsDNA), antibodi terhadap Sm, atau antibodi terhadap kardiolipin.
  • ANA Positif: Tes untuk ANA positif, dan orang tersebut belum menggunakan obat apa pun yang dapat menyebabkannya.Namun, bahkan sistem ini terkadang melewatkan kasus awal dan ringan.

3 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Lupus Menular

Penyakit Lupus Menular

Seorang bayi yang lahir dari seorang wanita yang menderita lupus bisa saja mengalami gejala seperti lupus misalnya ruam kulit, masalah hati, atau jumlah sel darah rendah. Ini disebut dengan lupus neonatal.

Tapi apakah itu berarti penyakit lupus menular dari ibu dan anak? Dikutip dari Lupus.org, ini bukanlah lupus sejati, melainkan kondisi langka yang terkait dengan antibodi anti-SSA / Ro dan / atau anti-SSB / La dari ibu yang memengaruhi janin. Nggak usah khawatir karen agejala yang muncul pada bayi baru lahir bakalan hilang sama sekali setelah enam bulan tanpa efek yang bertahan lama.

Namun meski begitu, gejala yang paling serius bisa muncul berupa penyumbatan jantung bawaan, yang menyebabkan detak jantung lambat. kondiis ini biasanya terdeteksi saat janin berusia antara 18 dan 24 minggu. Dan selanjutnya, bayi akan membutuhkan alat pacu jantung.

Meskipun sangat jarang, bayi baru lahir dari wanita penderita lupus memiliki risiko lebih besar pada terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa ini.

Maka agar tidak terjadi penyakit lupus menular atau mempengaruhi bayi yang dikandung, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengindetifikasi risiko ibu. Sehingga perawatan bisa diberikan pada bayi sebelum atau setelah lahir. Namun tenang saja, sebagian besar ibu dengan lupus tak menularkan kondisi ini ke bayi. Sebagian besar bayi dengan ibu penderita lupus lahir dengan sepenuhnya sehat.

Beri Komentar