© Liputan6.com / Helmi Fithriansyah
Aprilia Manganang menaruh perhatian publik. Dia merupakan pensiunan atlet Timnas Bola Voli Putri. Namun, baru-baru ini dirinya melakukan pemeriksaan medis mengenai jenis kelaminnya dan ternyata sejak kecil jenis kelaminnya adalah adalah pria.
Melansir dari Liputan6.com, Aprilia Mangang begitu senang mengetahui bahwa dirinya ternyata benar seorang pria.
"Ini momen yang sangat saya tunggu-tunggu, bahagia banget. Puji Tuhan Yesus saya bisa lewati ini, dan saya bersyukur Tuhan bapak dan ibu untuk pertemukan saya," jelas Aprilia Manganang.
"Saya terima kasih ke dokter yang sudah bantu saya, saya sangat bahagia, selama 28 tahun saya menunggu keinginan saya dan akhirnya tahun ini tercapai."
KSAD Jendral TNI Andika Perkasa menyampaikan bahwa ternyata Aprilia Manganang mengidap kelainan hipospadia saat lahir. Jadi, secara medis Aprilia Manganang memanglah seorang pria.
"Dari hasil itu, ternyata bahwa dilihat dari urologi ternyata bahwa Sersan Manganang lebih memiliki organ jenis kelaminan laki-laki, bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita. Hormonal juga begitu, hormon normal, testosteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita yakin Manganang lebih memiliki hormonal kategori normal laki-laki. Pemeriksaan radiologi IMR menyatakan hal yang sama," jelas Andika.
Mungkin sebutan ini jarang sekali terdengar di telinga masyarakat luas, namun ternyata melansir dari Mayo Clinic, hipospadia ini umum terjadi terhadap bayi laki-laki yang baru lahir dan sebenarnya tidak menyebabkan kesulitan dalam merawat bayi tersebut.
Bayi yang terlahir dengan hipospadia, intinya kondisi uretra atau lubang penis berada di bagian yang tidak normal alias tidak di bagian seharusnya, yaitu di ujung penis.
Kondisi hipospadia bagi setiap penderitanya bisa berbeda-beda. Karena lubang penisnya tidak berada di ujung, lubang terebut bisa ada di bagian bawah penis, bisa di bagian bawah dalam batang penis. Bahkan, bisa juga di area buah zakar. Namun, yang terakhir ini jarang banget terjadi sih.
Karena letak lubang penisnya tidak normal, pengidap hipospadia bisa mengalami beberapa gejala berikut:
1. Lekukan atau bentuk penis melengkung ke bawah.
2. Penutup atau kulup penis hanya menutupi kepala penis.
3. Ketika kencing, tentu semburannya tidak seperti pria kencing pada umumnya karena telak lubangnya berbeda.
Jika seorang anak memiliki gejala hipospadia tersebut sesegera dia lahir, harusnya anak tersebut segera ditangani. Semakin dini penanganannya, maka akan semakin baik. Selain itu, melansir dari Alodokter, jika anak dengan hipospadia dibiarkan sampai beranjak dewasa, anak tersebut bisa mengalami gangguan ejakuasi, sehingga bisa sulit punya anak.
Jadi hipospadia ini bisa dibilang kelainan bawaan sejak lahir. Hal ini terjadi karena kerusakan kerja hormon-hormon tertentu yang menyebabkan uretra atau lubang penis tidak terletak di tempat yang seharusnya.
Penyebabnya masih belum bisa dipastikan, namun ada beberapa kemungkinan, yaitu bisa karena faktor genetik, mengandung di usia 35 tahun ke atas, ketika hamil mengalami obesitas atau diabetes, atau juga bisa karena kehamilan yang dikarenakan melakukan terapi hormon sehingga terpapar zat tertentu.
Jadi begitulah pengetahuan seputar hipospadia. Semoga bermanfaat, ya!