© Raisingchildren.net.au
Jelang kemerdekaan Repulik Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ungkap jika seluruh bayi di Indonesia akan mendapat imunisasi tetes rotavirus (RV).
Hal itu disampaikan dr Muhammad Syahril, untuk melindungi anak Indonesia dari kejadian diare berat yang akan dilaksanakan secara nasional pada 15 Agustus 2023.
" Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan (atau bayi yang dilahirkan pada tanggal 16 Mei) yang akan diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari,” kata Syahril yang dikutip dari laman Liputan6.com pada Senin, (14/8/2023).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pemberian imunisasi RV di Tanah Air dilaksanakan secara bertahap di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi. Tahun lalu, sasaran imunisasi jenis ini adalah 196.876 bayi.
Syahril juga menjelaskan jika morbiditas dan mortalitas diare tinggi pada balita menjadi pertimbangan pemberian imunisasi RV.
“ Ada dua pertimbangan pada saat itu yaitu angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi,” sambung Syahril.
Sebagai informasi, hingga detik ini diare masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) sekitar 45% kasus rawat inap balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan Rotavirus.
Dari data yang sama, setidaknya 9,8% kematian pada bayi dibawah 12 bulan dan 4,55 kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia disebabkan oleh diare.
Lalu, apa sih Rotavirus itu?
Rotavirus merupakan penyebab paling sering penyakit diare di kalangan bayi dan anak-anak. Infeksi rotavirus menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Jenis infeksi inilah yang menjadi penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak, terutama di negara-negara dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Gejala
Gejala infeksi rotavirus umumnya muncul setelah 2 hari terpapar virus dengan diare. Diare yang disebabkan oleh infeksi dari virus ini biasanya menyebabkan hilangnya cairan dari dalam tubuh dalam waktu yang cepat sehingga rentan dehidrasi.
Hasil penelitian menunjukkan kasus diare rotavirus banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Anak-anak berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan memiliki jumlah kasus diare rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2% dan 50,6%.