© Shutterstock
Kanker payudara merupakan salah satu hal yang paling ditakutkan wanita. Meski demikian, kanker payudara ternyata nggak hanya menyerang wanita, tapi juga pria. Nah, salah ciri seseorang terkena kanker payudara adalah tumbuhnya benjolan di sekitar payudara.
Masalahnya, apakah setiap benjolan di sekitar payudara merupakan pertanda kanker? Ternyata melansir dari Merdeka.com, benjolan di sekitar payudara itu nggak selalu berarti kanker payudara lho!
Hal ini berdasarkan penjelasan langsung dari ahli terkait, Sonar Soni Panigoro, dokter spesialis bedah onkologi di RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo. Berdasarkan penjelasannya, sekitar 85 persen benjolan di payudara itu jinak.
" Delapan puluh lima persen benjolan di payudara itu jinak. Jadi jangan takut dulu. Jadi periksa saja dulu. Hanya 15 persen yang ternyata tumor ganas atau kanker," jelasnya.
Salah satu cara yang pasti untuk memastikan benjolan itu kanker atau bukan adalah dengan melakukan biopsi, yaitu pengambilan jaringan dari benjolan tersebut.
Selain itu, untuk memeriksa adanya benjolan atau tidak bisa dicek sendiri dengan tangan. Untuk pria, pemeriksaan mandiri bisa dilakukan kapan saja sebab jaringan tidak terlalu tebal. Namun untuk wanita, mereka bisa memeriksanya sekitar hari ke-7 hingga ke-19 menstruasi setiap bulan.
Penyebab munculnya benjolan di payudara belum bisa diketahui dengan pasti. Namun kemungkinan besar bisa karena respons hormon terkait dengan menstruasi. Bisa juga karena abses yang disebabkan oleh bakteri. Kalau abses, umumnya terjadi pada wanita yang sedang menyusui.
Menurut Sonar, pengobatan utama pada kanker payudara adalah dengan pembedahan. Baru setelahnya dilakukan terapi tambahan.
" Karena kanker payudara kanker padat utamanya adalah pembedahan, baru setelahnya terapi tambahan bisa dengan penyinaran atau yang sifatnya sistemik seperti kemoterapi, hormonal atau terapi target," jelasnya.
Wah, jadi begitu ya gaes. Benjolan di payudara bukan berarti kanker, tapi sebaiknya diperiksa dengan segera.