© Shutterstock
Seperti kita tahu, bentuk hidung tiap orang itu berbeda-beda. Ada yang mancung, pesek, bengkok, seperti jambu hingga paruh burung. Tapi, kenapa ya bisa berbeda-beda?
Apakah dipengaruhi oleh ras atau mungkin letak geografis? Cari tahu jawabannya di bawah ini, yuk!
Banyak ilmuwan yang meyakini bahwa kualitas udara di suatu wilayah memengaruhi bentuk hidung. Contoh, iklim tropis identik dengan panas dan lembap, maka ubang hidung menjadi lebih lebar dan terbuka agar udara yang masuk lebih banyak sebagai bentuk adaptasi.
Sebaliknya, di wilayah dengan iklim dingin, udara biasanya lebih kering. Melansir Charlotte Eye Ear Nose & Throat Associates, udara yang dingin dan kering bisa mengiritasi saluran hidung dan tenggorokan yang mengakibatkan mimisan dan masalah pernapasan lainnya. Itulah kenapa orang yang tinggal di daerah iklim dingin memiliki lubang hidung yang lebih kecil dan sempit.
Hidung laki-laki rata-rata 10 persen lebih besar daripada perempuan. Pangkal hidung laki-laki cenderung lebih lebar dan jembatan hidung biasanya lurus atau sedikit melengkung. Sementara, hidung perempuan punya nostril atau lubang hidungnya juga lebih kecil dengan kulit dan tulang rawan yang lebih tipis.
Menurut studi University of Iowa, Amerika Serikat, tahun 2013, laki-laki punya lebih banyak massa otot tanpa lemak, yang membutuhkan lebih banyak oksigen untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan otot. Untuk menghirup lebih banyak oksigen inilah yang membuat hidung laki-laki berevolusi menjadi lebih besar.
Melansir ZME Science, peneliti menemukan lima gen yang dikaitkan dengan bentuk hidung dan fitur wajah lainnya, yaitu DCHS2, RUNX2, GLI3, dan PAX1 yang memengaruhi lebar dan runcing hidung. Sementara, EDAR memengaruhi tonjolan dagu.
Temuan ini adalah hasil riset selama lima tahun, dimana para peneliti memeriksa foto wajah 6.000 orang. Sebanyak 50 persen dari mereka adalah keturunan Eropa, 45 persen penduduk asli Amerika, dan 5 persen keturunan Afrika.
Setiap orang yang diteliti hidungnya diukur, mulai dari lebar hingga kemiringannya. Selain itu, DNA mereka juga diurutkan.
Sama halnya dengan organ tubuh lainnya, hidung juga bertumbuh seiring bertambahnya usia. Kapan hidung berhenti tumbuh? Para ahli masih saling silang pendapat.
Menurut studi yang diterbitkan dalam Scientific World Journal tahun 2014, hidung berhenti tumbuh di usia 12 tahun. Tapi ada juga yang mencapai ukuran maksimal pada usia 16–17 tahun.
Semoga rasa penasaranmu terjawab ya!