© Shutterstock
Selain mata minus atau silinder, masalah buta warna juga bisa mengurangi kemampuan seseorang untuk melihat dengan baik, sehingga tidak jarang hal ini menyulitkan pengidapnya untuk beraktivitas.
Buta warna adalah kondisi di mana kualitas penglihatan seseorang terhadap warna tidak sempurna. Kondisi ini bisa terjadi karena ada masalah dengan pigmen pada reseptor warna. Pada dasarnya, mata manusia memiliki sel-sel saraf khusus yang bisa bereaksi terhadap warna dan cahaya, sehingga kita bisa membedakan berbagai macam warna.
Nah, kalau salah satu pigmen tersebut rusak, akibatnya mata akan mengalami masalah saat melihat warna tertentu.
Jangan membayangkan orang yang buta warna hanya bisa melihat hitam dan putih saja. Ada banyak jenis buta warna, mulai dari yang hanya sebagian sampai total. Beda tipe buta warna, maka beda juga warna yang terlihat oleh penderita buta warna.
Pada kondisi buta warna merah-hijau, warna yang terlihat bergantung pada pigmen warna mana yang tidak berfungsi.
Seseorang yang punyakelemahan melihat warna merah, maka warna merah, oranye, dan kuning akan terlihat lebih hijau dan kurang cerah.
Buta warna merah (protanopia) memengaruhi sekitar 1% pria. Warna merah cenderung terlihat hijau tua dan nuansa warna oranye, kuning, dan hijau terlihat kuning.
Sementara itu, orang dengan kelemahan melihat warna hijau (deuteranomaly), maka warna kuning dan hijau tampak lebih merah serta biru dan ungu terlihat sama.
Buta warna hijau (deuteranopia) mempengaruhi 1 dari 100 pria. Pada buta warna tipe ini, warna hijau terlihat krem dan merah terlihat kuning kecoklatan.
Seseorang dengan kelemahan melihat warna biru (tritanomali) akan melihat warna biru lebih hijau. Selain itu, mereka juga sulit untuk membedakan kuning dan merah dengan merah muda.
Sementara itu, penderita buta warna biru (tritanopia) melihat biru sebagai hijau dan kuning seperti ungu atau abu-abu muda.
Pada kondisi buta warna total, warna yang terlihat oleh penderita buta warna umumnya hanya nuansa abu-abu, mulai dari hitam ke putih.
Ada dua tingkatakan buta warna total, yaitu monokromatik dan achromotopsia. Pada orang dengan penglihatan normal, ada tiga jenis pigmen warna yaitu merah, biru, dan hijau. Tapi, bagi penderita buta warna total monokromatik, dua dari tiga pigmen itu tidak berfungsi dengan baik.
Sementara, pada penderita buta warna total achromatopsia, ketiga pigmen warna tersebut tidak berfungsi. Sehingga, penderita achromatopsia hanya bisa melihat warna abu-abu mulai dari hitam ke putih, sama seperti melihat televisi hitam putih.
Kalau kamu mengalami gejala buta warna seperti penjelasan di atas, berikut ini beberapa tipe tes buta warna yang bisa kamu lakukan untuk mendiagnosis buta warna:
Nah, sekarang sudah paham kan? Semoga informasi ini bermanfaat!