© Shutterstock
Saya pernah mendengar pertanyaan (yang belakangan saya sadari sangat konyol) itu dari teman masa kecil saya. Saya bilang itu konyol karena, ya, pada suatu waktu saya pernah juga bintitan. Padahal, saya nggak habis ngintip siapa-siapa.
Karena saya penasaran, akhirnya saya meluncur menyeberangi lautan luas Internet alias googling.
Dari Brilio.net saya menemukan bahwa ternyata bintitan karena mengintip hanyalah mitos belaka. Dijelaskan salah satu faktor yang paling memungkinan adalah karena bakteri yang bernama Staphylococcus aureus, walaupun masih ada banyak faktor yang bisa membuat mata bintitan.
Dari artikel lain yaitu Halodoc.com pun juga mengatakan demikian. Ternyata, bakteri tersebut sudah biasa hidup di kulit manusia. Biasanya terjadi di akar bulu mata, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Kalau dari Aladokter, bintitan juga bisa terjadi karena adanya kuman dan kulit mati yang terperangkap di ujung kelopak mata.
Meski menyusahkan, bintitan nggak bikin gangguan penglihatan kok. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kamu akan terkena bintitan.
Faktor-faktor tersebut adalah kebiasaan menyentuh mata dengan tangan yang kotor, penggunaan kosmetik yang udah kedaluwarsa, pakai lensa tapi yang nggak steril, dan nggak bersihin make up pada mata sebelum tidur. Bisa juga karena penyakit yang bernama rosacea, dan peradangan kelopak mata di bagian ujung atau blefaritis.
Kalau kamu bintitan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan kok!
Pertama, kamu harus mulai membiasakan untuk menjaga kebersihan mata yang bintitan itu. Untuk sementara, sebaiknya kamu menghindari pemakaian make-up di bagian mata, ya!
Kedua, hindari dulu pemakaian lensa kontak. Nanti kalau sudah sembuh, baru kamu bisa memakainya lagi. Tapi, jaga juga kebersihannya.
Ketiga, kamu bisa mengompres mata bintitan tersebut dengan air hangat dengan handuk yang direndam. Dua sampai empat kali sehari cukup, kok!
Keempat, bintitan biasanya sakit rasanya. Jadi, kamu boleh aja mengonsumsi obat untuk meredakan nyeri tersebut, paracetamol misalnya.
Kalau bintitan nggak sembuh-sembuh, nggak ada salahnya kok kamu pergi ke dokter. Intinya, bintitan itu nggak ada kaitannya sama mengintip, lho! Tapi, hei, jangan mentang-mentang nggak ada kaitannya sama bintitan kamu jadi suka ngintip, ya!