© Shutterstock
Halusinasi tidak hanya tentang melihat objek yang sebenarnya tidak ada. Seseorang yang mengalaminya tidak selalu memiliki kondisi mental tertentu. Ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami halusinasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut yuk!
Melansir Very Well Mind, halusinasi didefinisikan sebagai persepsi objek atau peristiwa yang tidak ada dan pengalaman sensorik yang tidak disebabkan stimulasi organ sensorik yang relevan. Halusinasi melibatkan pancaindra dan tidak perlu memiliki kondisi mental tertentu untuk mengalaminya.
Studi yang terbit pada jurnal Frontiers in Psychology tahun 2015, tertulis bahwa halusinasi adalah salah satu gejala yang paling relevan dalam psikiatri. Ini juga salah satu yang paling sulit didefinisikan dan dibatasi dari konsep psikopatologis lainnya.Melansir Healthline, seseorang yang mengalami halusinasi tidak hanya karena kondisi mental tertentu.
Seseorang bisa mengalami halusinasi ketika meminum banyak alkohol atau obat-obatan. Selain itu, seseorang yang tidak tidur atau tidak cukup tidur dalam jangka waktu yang lama juga rentan mengalami halusinasi.
Ada lima jenis halusinasi:
Melansir Medical News Today, meskipun keduanya mirip, tapi halusinasi beda dengan delusi.
Delusi adalah keyakinan yang salah, sedangkan halusinasi lebih dari kesalahan persepsi. Orang yang mengalami halusinasi melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada dan tidak sesuai dengan pengalaman di sekitarnya.
Mereka yang mengalami halusinasi mungkin percaya pada realitas halusinasi dan keyakinan palsu kepada mereka. Keyakinan palsu yang melekat ini adalah delusi.
Kalau halusinasi disebabkan oleh kurangnya tidur, maka mulailah dengan memperbaiki jam tidur.
Tapi, jika kondisi ini disebabkan karena kondisi mental, segera konsultasikan kepada dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Semoga informasi ini bermanfaat!