© Shutterstock
Cairan pada puting payudara umumnya kerap disepelekan. Sayangnya, hal ini bisa jadi ciri kanker payudara yang jarang diketahui.
Umumnya, ciri ini diikuti dengan perubahan warna puting yang semakin gelap. Sebenarnya, ada beberapa kemungkinan terkait kondisi tersebut, tetapi risiko kanker tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
" Kita lihat ciri-cirinya, dari warna menggelap, keluar cairan dari puting. Cairan dari puting itu hanya keluar saat dia lagi stres banget, menyusui, atau ya kanker," beber dokter spesialis onkologi dr Andhika Rachman yang dikutip dari laman detikhealt.com pada Jumat (21/7/2023).
Selain itu, kenali ciri-ciri perubahan lain yang bisa jadi indikasi risiko kanker payudara berikut ini. Sebagaimana dilansir dari laman medicalnewstoday.com, berikut pnejelasannya:
Perubahan Tekstur Kulit Payudara
Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit sekitar dan pada payudara.
Umumnya, perubahan tekstur kulit ini disebabkan peradangan pada sel-sel kulit payudara, seperti; 1) kulit bersisik atau sangat kering di sekitar puting dan areola; 2) Kulit di bagian payudara menebal; 3) Terkadang penderita juga mengalami gatal.
Keluar Cairan dari Puting
Jika puting mengeluarkan cairan padahal sedang tidak menyusui bisa menjadi pertanda kanker payudara tahap awal.
Cairan tersebut biasanya encer bahkan juga kental. Untuk warnanya pun bervariasi, mulai dari bening, keruh seperti susu, kuning, hijau, atau bahkan kemerahan.
Lesung Pipit di Payudara
Lesung pipit di kulit payudara merupakan salah satu ciri-ciri kanker payudara tahap awal yang agresif.
Biasanya, lesung pipit ini disebabkan peradangan pada jaringan payudara yang menyebabkan penumpukan cairan getah bening di payudara dan kulit bengkak, berlesung pipit, bahkan berlubang.
Nyeri Pada Payudara
Berawal dari perubahan warna kulit, kemudian memicu rasa sakit, nyeri saat ditekan, dan ketidaknyamanan pada payudara. Beberapa penderita ada yang menggambarkan rasa sakitnya berupa rasa panas mirip terbakar.
Puting Payudara Tenggelam
Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan sel di belakang puting susu. Perubahan-perubahan ini dapat menyebabkan puting susu terbalik ke bagian dalam payudara.
Atau, puting susu mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan tampilan puting sering terjadi selama ovulasi atau bagian lsiklus menstruasi.