© Healthline.com
Bangun pagi memang jadi permasalahan bagi sebagian orang. Banyak yang menyebut jika bangun pagi dikarenakan kemalasan seseorang yang terlalu tinggi. Namun belum tentu karena hal itu lho.
Malas bangun juga dapat disebabkan karena faktor genetik lho. Menurut penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh tim ahli genetika dari Universitas Leiceister, terdapat perbedaan antara DNA orang yang biasa bangun pagi (morning person) dan yang nggak bisa bangun pagi (night owl).
Dilansir dari The Healthy, menurut penelitian yang dilakukan tim ahli genetika di University of Leicester di Amerika Serikat yang melibatkan 80 gen lalat buah menjelaskan kaitan DNA dan pola tidur seseorang.
Lalat buah dipilih karena berkaitan dengan ritme sirkadian tubuh (jam biologi tubuh). Itu karena memiliki genetik yang sama dengan manusia.
Penelitian yang diterbitkan Frontiers of Neurology menunjukkan jika lalat buah dibagi ke dalam dua kelompok yang berbeda secara genetik yang disebut " larks" .
Larks yaitu lalat yang muncul dari kepompong mereka di pagi hari dan yang disebut " burung hantu" . Kelompok burung hantu yaitu merupakan lalat yang muncul dari kepompong mereka di malam hari. Semua lalat buah harus keluar dari kepompong agar berkembang menjadi dewasa dan waktu kemunculannya diatur oleh ritme sirkadian lalat.
" Setelah ekspresi gen tertunda (dalam Larks), alur peristiwa molekuler yang sama sekali berbeda dilakukan dan mirip dengan bola di mesin pinball yang mengambil arah berbeda di setiap lintasan," jelas Eran Tauber, sebagai penulis penelitian.
Setelah bangun tidur, sebaiknya kamu segera keluar kamar dan melakukan aktifitas yang tak dilakukan di kamar. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk dapat bangun bagi, simak di sini deh.
Jadi meskipun susah bangun pagi dapat disebabkan karena faktor genetik, namun bukan berarti kamu nggak bisa mengubah kebiasaan ini ya, guys. Yuk mulai bangun pagi!