© 2020 Shutterstock.com
HIV/AIDS yang menjadi salah satu momok penyakit umat manusia memang sepatutnya nggak diremehin. Sekadar info aja nih, data Agustus 2019, penderita HIV 349.882 sedangkan AIDS berada di angka 116.977.
Angkanya ngeri juga, kan? Ditambah lagi, data yang berasal dari Ditjen P2p Kemenkes RI itu mengatakan bahwa angkanya hanya 60,7 persen saja yang terdeteksi. Artinya apa? Ada 290.561 warga Indonesia yang mengidap HIV/AIDS tapi nggak terdeteksi.
HIV dan Aids bisa menular ke siapa saja dengan berbagai macam cara.
Cara penularan HIV Aids banyak disalahartikan. Hoaks pun menyebar tanpa bisa dibendung. Sebenarnya ada cara penularan HIV dan Aids yang pasti.
1. Cara Penularan HIV Lewat Hubungan seks
Penularan dengan melakukan hubungan seksual dapat terjadi dari pria ke wanita atau sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui hubungan seksual yang berisiko. Penularan HIV dapat terjadi saat hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks oral dengan pasangan yang terinfeksi HIV.
2. Cara penularan HIV lewat transfusi darah
Cara penularan HIV juga bisa disebabkan oleh transfusi darah. Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena kini diterapkan uji kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi HIV.
3. Cara penularan HIV lewat penggunaan jarum suntik
Sudah tak asing lagi. HIV dapat ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi. Menggunakan jarum suntik bekas, membuat seseorang memiliki risiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV. Hati-hati yang suka tato!
4. Cara penularan HIV lewat kehamilan, persalinan atau menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV selama kehamilan, guna menurunkan risiko penularan HIV pada bayi.
Ini adalah pertanyaan paling umum yang sering muncul. Apakah HIV Aids dapat menular lewat ciuman?
Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Mengapa demikian?
Jika kamu berciuman dengan orang yang sudah mengidap HIV/AIDS, kamu bisa saja tertular. Asalkan dia memiliki luak terbuka yang mengeluarkan darah di bagian mulutnya. Tetapi tidak bisa dipastikan, karena kemungkinannya belum 100 persen. Jika lawan ciumanmu tidak memiliki luka, tentu saja kamu akan memiliki kemungkinan tidak tertular.
Akan tetapi virus HIV juga bisa menempel pada liur seseorang, lho! Hanya saja kemungkinannya kecil dan harus dilakukan penelitian lagi.
Ketua Umum Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia (KSIMSI), dr Hanny Nilasari SpKK(K) mengutarakan penjelasan yang sama.
" Nah, kalau berciuman ini yang harus diklarifikasi. Kalau skin to skin contact saja mungkin tidak masalah. Tapi kalau sudah french kiss, di mana sudah terjadi pertumpahan atau pertukaran cairan tubuh, ditambah pula di situ ada luka, itu mempermudah infeksinya," kata Hanny kepada Health Liputan6.com ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan belum lama ini.
Dalam penelitiannya, lanjut Hanny, tidak dikatakan bahwa 100 persen french kiss bisa menularkan virus HIV.
" Bukan 100 persen, tapi bisa jadi benar. Karena meskipun sedikit, pasti akan ditularkan. Akan tetapi memang harus dilakukan penelitian lagi."
Menurut Hanny, air liur masih bisa mengandung virus HIV tetapi daya tularnya rendah. Ditemukannya virus di dalam air liur, tentunya jumlahnya sangat sedikit.
" Sama seperti air susu ibu. Jadi, ditemukan tapi jumlahnya sangat sedikit," katanya.
Agak ngeri juga sih, ya? Makanya kamu jangan kebanyakan ciuman, apalagi dengan pasangan yang tidak sehat. Hati-hati, girls!