© Shutterstock.com/Jaren Jai Wicklund
Cerebral palsy adalah salah satu kelainan saraf yang sering terjadi saat anak masih dalam kandungan, sehingga menyebabkan gangguan pada gerakan serta koordinasi tubuh.
Meski begitu, cerebral palsy adalah kondisi seumur hidup yang tidak memburuk. Sebab, kebanyakan anak yang mengalami hal ini bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti orang normal pada umumnya.
Anak-anak pengidap cerebral palsy adalah cenderung sangat kesulitan dalam berjalan, atau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali.
Nah, untuk lebih jelasnya mengenal penyakit cerebral palsy, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Secara garis besar cerebral palsy adalah gangguan saraf yang disebabkan adanya gangguan pada otak, sehingga berakibat koordinasi otot pada tubuh.
Melansir dari laman surabayaorthopedi.com, yang dijelaskan oleh dr.Nita Kurniawati, Sp.S dari RS Orthopedi & Traumatologi (RSOT) Surabaya, meskipun angka kejadian cerebral palsy rendah (1-1,5 / 100.000 kelahiran), namun dampak kecacatan yang ditumbuhkan sangat tinggi.
Tak hanya itu saja, dr. Nita, juga menjelaskan kalau cerebral palsy adalah penyakit yang di sebabkan oleh gangguan otak, yang kemudian berakibat pada gangguan gerakan, contohnya gerakan yang menghentak-hentak atau sulit bergerak.
Adanya kelainan ini, biasanya bisa terdeteksi saat anak mulai berusia 3 tahun. Sehingga pada anak yang mengalami cerebral palsy, akan timbul gejala berikut ini:
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motorik), seperti merangkak atau duduk
- Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
- Gangguan berbicara
- Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler
Cerebral palsy atau yang disebut lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak pada anak. Umumnya kondisi ini berlangsung pada masa kehamilan atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir.
Bahkan, saat ini penyebab cerebral palsy adalah belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini diduga dipicu oleh beberapa faktor berikut:
- Kurangnya oksigen ke otak (asfiksia) terkait dengan persalinan sulit
- Infeksi pada ibu yang mempengaruhi perkembangan janin
- Bayi infeksi yang menyebabkan peradangan dalam atau di sekitar otak
- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi.
- Kelahiran prematur
- Radang pada selaput otak bayi
- Bayi kembar dua atau lebih
- Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak
- Kelahiran sungsang
- Penyakit kuning yang meracuni otak
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa cerebral palsy adalah penyakit yang menyerang pada saraf otak sehingga menyebabkan gangguan pada gerakan tubuh.
Selain gejala yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk diagnosis pada anak yang mengalami cerebral palsy adalah dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti Elektroensefalografi, uji pencitraan, serta pemeriksaan fungsi luhur untuk menemukan adanya gangguan kecerdasan.
Berikut beberapa langkah yang dapat membantu pencegahan cerebral palsy pada anak-anak untuk meminimalisir risiko, yaitu:
- Pastikan orang tua sudah familiar dengan tanda-tanda penyakit kuning pada bayi baru lahir.
- Jauhkan anak dari orang-orang yang memiliki penyakit menular serius, seperti meningitis.
- Pastikan imunisasi anak lengkap dan tepat waktu.
Cerebral palsy adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan, Namun gejala dan cacat bisa dibantu dengan terapi fisik, terapi okupasi, konseling psikologi, dan operasi.