© Freepik.com
Rambut halus seperti kumis biasanya dimiliki oleh pria. Namun gimana kalau kumis dimiliki juga oleh cewek? Pernah liat kan? Walau jarang banget terjadi, tapi emang ada lho! Normal gak sih sebenarnya fenomena ini? Kan jadi keliatan ganteng kalau ada kumis haha.
Ternyata fenomena ini bukan hanya kebetulan. Tumbuh kumis pada wantia ada penjelasan ilmiahnya guys! Fenomena tersebut disebut dengan hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita yang biasanya tak terlihat, melansir dari Healthhype.com.
Bagian yang tak terlihat itu justru yang biasanya terlihat pada pria, jadi gak cuma kumis saja. Bisa janggut, dada, ketiak, perut, bahkan punggung. Kenapa bisa begini? Hal ini sangat dikaitkan dengan tingginya hormon androgen seperti testoteron pada wanita, sementara hormon ini biasanya tinggi pada pria.
Pertumbuhan rambut setiap orang tentu berbeda-beda. Namun, cewek yang tumbuh rambut di wajah seperti halnya pria bisa-bisa malah nggak dianggap cewek jika seseorang pertama kali lihat.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pertumbuhan rambut disebabkan oleh hormon seks, yaitu androgen pada pria dan estrogen pada wanita. Androgen seperti testoteron pada pria biasanya bertanggung jawab penuh dengan rambut tebal, sedangkan hormon seks wanita yaitu estrogen bertanggung jawab dengan rambut halus.
Jadi kalau ada wanita yang kelebihan hormon androgen yaitu testoteron, kemungkinan besar ia akan tumbuh kumis dan mungkin di bagian-bagian lain seperti halnya pria.
Meski penyebab utamanya adalah hormon, tumbuhnya rambut pada wanita seperti halnya prisa bisa disebabkan oleh hal ini, dan bisa menjadi pertanda penyakit serius.
Sebut saja polycystic ovary syndrome (PCOS), pertumbuhan kista di rahim akibat ketidakseimbangan hormon. Gangguan andrena, pergantian hormon, bahkan tumor.
Kumis pada pria memang bisa menjadi poin plus, tapi kalau pada wanita bisa-bisa menjadi sesuatu yang membuat mereka gak pede. Bisa dicukut kayak pada umumnya, tapi tetap aja kan itu bakal tumbuh lagi dan lagi? Ya emang caranya adalah berkonsultasi ke dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.
