© Freepik.com
Ada banyak fakta dan mitos daging kambing yang berada di masyarakat saat ini. Di Hari Raya Idul Adha ini, semua orang berkurban. Mulai dari yang masih anak-anak, sampai orang tua semua ikut berkurban.
Di Hari Raya Idul Adha juga banyak yang pulang kampung untuk bertemu dengan saudara-saudaranya. Di rumah keluarga, biasanya mereka menyantap daging kambing atau sapi bersama-sama.
Namun, tidak sedikit yang ragu-ragu untuk ikutan makan dagingt kambing atau sapi karena merasa takut. Ada banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang daging kambing yang membuat takut masyarakat, terutama untuk urusan kesehatan.
Berikut ini akan dijabarkan deretan mitos dan fakta dari daging kambing yang perlu kamu ketahui.
© freepik.com/mdjaff
Ada beberapa fakta dari daging kambing yang sering kali keliru di masyarakat. Berikut ini adalah deretan fakta dari daging kambing yang perlu kamu ketahui:
Daging kambing kaya akan protein dan mengandung berbagai vitamin serta mineral penting, seperti zat besi, seng, dan vitamin B12. Daging kambing cenderung lebih rendah lemak dan kolesterol dibandingkan daging sapi dan babi, menjadikannya pilihan yang lebih sehat untuk banyak orang.
Daging kambing memiliki lemak jenuh yang lebih rendah daripada banyak jenis daging merah lainnya, seperti sapi atau babi.
Daging kambing memiliki kalori yang lebih rendah per porsi dibandingkan dengan daging sapi dan babi, sehingga dapat menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang mengontrol asupan kalori.
Kandungan zat besi dalam daging kambing cukup tinggi, yang baik untuk mencegah anemia.
Daging kambing memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang khas, sering kali dianggap lebih lezat oleh banyak orang.
© freepik.com
Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang daging kambing, terutama untuk urusan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa mitos dari daging kambing yang perlu kamu ketahui:
Banyak yang percaya bahwa makan daging kambing bisa meningkatkan tekanan darah. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa daging kambing secara langsung meningkatkan tekanan darah. Namun, cara pengolahan dan bumbu yang digunakan dapat berpengaruh.
Ada juga mitos yang mengatakan jika makan daging kambing dapat menyebabkan panas dalam. Faktanya, daging kambing sendiri tidak menyebabkan panas dalam. Sensasi ini mungkin berasal dari bumbu atau cara masak yang pedas dan berbumbu kuat.
Mitos yang lain mengatakan jika daging kambing susah dicerna daripada daging yang lain. Faktanya, daging kambing bila dimasak dengan benar, sama mudahnya dicerna seperti daging lainnya. Proses memasak yang tepat dan teknik pemotongan yang baik dapat membuat daging kambing lebih empuk dan mudah dicerna.
Mitos mengatakan jika daging kambing tidak sehat untuk dikonsumsi. Faktanya, daging kambing sebenarnya bisa menjadi bagian dari diet sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan dimasak dengan cara yang sehat.
Mitos yang terakhir mengatakan bahwa daging kambing hanya boleh dimakan pada acara khusus atau perayaan. Daging kambing bisa dinikmati kapan saja dan menjadi bagian dari makanan sehari-hari di berbagai budaya.
Ternyata, daging kambing menjadi penyebab darah tinggi atau hipertensi adalah mitos. Mitos ini mungkin berasal dari kebiasaan makan daging kambing dalam jumlah besar pada acara-acara tertentu, di mana makanan juga sering kali tinggi garam, lemak, dan mungkin alkohol. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada peningkatan sementara tekanan darah.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah menjadi tinggi, seperti halnya mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi. Makanan yang tinggi garam adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Jika daging kambing dimasak dengan banyak garam, maka ini dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Selain itu, pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan kebiasaan merokok juga berkontribusi pada peningkatan risiko hipertensi.
Mengonsumsi daging dalam jumlah besar secara rutin, termasuk daging kambing, dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kronis, tetapi konsumsi dalam jumlah moderat sebagai bagian dari diet seimbang tidak menunjukkan efek yang signifikan pada tekanan darah.
Kesimpulannya, daging kambing tidak secara langsung menyebabkan tekanan darah tinggi. Namun, faktor-faktor lain seperti cara memasak, penggunaan garam, dan pola makan keseluruhan dapat mempengaruhi efek konsumsi daging kambing terhadap kesehatan.
© tribunnews.com
Itulah beberapa fakta dan mitos dari daging kambing yang perlu kamu ketahui. Terbukti jika daging kambing tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Semoga habis ini kamu gak takut makan daging kambing ya Diazens.