© Shutterstock.com/Photographee.eu
Delusi adalah gejala psikotik di mana pasien terus-menerus meyakini keyakinan palsu di dalam pikiran terlepas dari adanya bukti objektif yang menentangnya.
Sehingga, orang yang mengalami delusi adalah seringkali memiliki pengalaman yang jauh dari kenyataan. Sebab, bagi penderita delusi mereka meyakini hal-hal yang tidak nyata dengan keadaan sebenarnya. Meski sudah terbukti bahwa apa yang diyakini penderita berbeda dengan kenyataan.
Selain itu, sampai saat ini penyebab utama gangguan delusi adalah belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor lain yang mendukung penyebab dari kondisi ini, diantaranya genetik, bilogis, serta psikologis.
Nah, supaya kamu lebih memahami dari pengertian delusi, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Pernah nggak sih kamu bersama orang yang merasa dirinya bisa dalam segala hal. Paling kuat, paling hebat, bahkan paling pintar? Hati-hati, orang semacam ini bisa jadi mengidap penyakit mental delusi megalomania.
Delusi megalomania adalah orang yang memiliki kekuatan untuk mendominasi di sekitarnya. Sayangnya kepercayaan yang mereka pegang bukan berdasarkan realita, sehingga mereka tidak bisa membedakan mana yang nyata dan imajinasi saja.
Bahkan, dapat dikatakan kalau megalomania ialah seseorang yang selalu memprioritaskan diri mereka dan menganggap rendah orang disekelilingnya yang mengarah kepada eksploitasi.
Adapun ciri-ciri dari delusi adalah memiliki kepercayaan diri yang tinggi, kurang berempati, mood mudah berubah, dan tidak bisa mendengarkan sudut pandang dari orang lain.
Sehingga untuk pengobatan kondisi ini termasuk cukup sulit. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yakni penanganan medis dan terapi kesehatan mental.
Selama ini mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa delusi dan halusinasi merupakan dua kata yang memiliki makna sama.
Padahal, halusinasi ialah gejala yang ditandai dengan adanya sensasi yang diproses oleh otak, sehingga bisa mempengaruhi kerja indra seseorang.
Sedangkan, delusi adalah gangguan mental serius yang membuat pengidapnya mengalami ketidaksinambungan antara imajinasi, pemikiran dan emosi, dengan kenyataan yang sebenarnya. Selain itu, sinonim delusi adalah mimpi, angan-angan, bunga tidur atau khayalan.
Seperti yang diketahui delusi adalah gangguan mental yang sering disebut sebagai paranoid. Sehingga, pengidap gangguan delusi seringkali meyakini hal-hal yang sebenarnya tidak nyata atau tidak ada.
Namun, delusi yang mungkin dialami tiap penderita berbeda-beda. Umumnya, delusi yang sering dialami ialah delusi paranoia. Adapun jenis-jenis delusi adalah sebagai berikut:
1. Delusi keagungan (grandiose delusion)
2. Delusi erotomanik (erotomanic delusion)
3. Delusi somatik
4. Delusi kecemburuan
5. Delusi campuran
6. Delusi paranoia (paranoia/persecutory delusion)
Sehingga jika penderita mengalami kondisi ini harus segera dirujuk ke dokter atau ahli kesehatan mental untuk pemeriksaan secara menyeluruh dan mencegah gejala-gejala yang dialami semakin parah.
Sejauh ini delusi mistis kerap di bahas dan di singgung oleh sebagian orang karena tingkah lakunya yang tidak seperti manusia pada umumnya.
Tapi tahukah kamu bahwa mempercayai hal-hal yang berbau mistis, hingga sulit berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, bisa menjadi salah satu dari gejala gangguan jiwa yang disebut gangguan skizotipa.
Intinya, delusi adalah sebuah keyakinan tidak sesuai dengan kenyataan yang dipegang oleh seseorang. Sehingga, seseorang yang mengalami kondisi ini sangat meyakini dan tidak bisa dibantah, dipatahkan, atau dikorekasi dengan cara apapun.